بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
 
TERKADANG DOA ORANG KAFIR ITU DIKABULKAN JUGA
 
Jikalau mereka terzalimi atau dalam keadaan terpepet.
Namun hal itu tidak menunjukkan kebenaran jalan mereka.
Pada Hari Kiamat nanti mereka tetap mendapatkan azab yang sangat pedih, karena sebab kekafirannya.
 
Allah ﷻ berfirman:
 
أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ
 
”Atau siapakah yang memerkenankan (doa) orang yang (sedang) dalam kesulitan, apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan, dan yang menjadikan kalian (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada Tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kalian mengingati-(Nya).” [QS. Ali Imran: 7]
 
Dalam ayat yang lain Allah ﷻ berfirman:
 
فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ
 
”Maka apabila mereka naik kapal mereka berdoa kepada Allah, dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke daratan, tiba-tiba mereka (kembali) memersekutukan (Allah).” [QS. Al-Ankabut: 65]
 
Rasulullah ﷺ pernah berpesan kepada sahabatnya Mu’adz, tatkala Mu’adz diutus untuk mendakwahkan Islam kepada orang-orang kafir di negeri Yaman:
 
وَاتَّقِ دَعْوَةَ المَظْلُومِ، فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ
 
“Berhati-hatilah dari doa orang yang terzalimi, karena sesungguhnya tidak ada penghalang antara ia dengan Allah taala.” [HR. Al-Bukhari no. (1496(, (2448), (4347), dan Muslim no. 19-(29). Dari sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu anhu]. Derajat Hadis: Sahih.
 
Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam kitab “Al-Misykah” no. 177 menjelaskan, bahwa hadis ini “Muttafaqun ‘alaihi.” Artinya disepakati kesahihannya oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, serta dimasukkan ke dalam kitab ‘Sahih’ masing-masing.
 
Rasulullah ﷺ juga pernah bersabda:
 
«اتَّقُوا دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ، وَإِنْ كَانَ كَافِرًا، فَإِنَّهُ لَيْسَ دُونَهَا حِجَابٌ»
 
”Berhati-hatilah dari doa orang yang terzalimi, walaupun ia orang kafir. Karena sesungguhnya tidak ada penghalang di hadapannya.” [HR. Ahmad no.12549, Ath-Thobaroni dalam kitab “Ad-Du’a”no. 1321. Dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu anhu]. Derajat Hadis: Hasan. Dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam kitab ‘Sahih Al-Jami” no. 119.
 
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menjelaskan:
“Sungguh Allah taala mengabulkan doa (permintaan) orang yang terdesak serta terzalimi, walaupun ia masih kafir.” [Lihat Majmu’ Fatawa (1/223)]
 
Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan:
“Allah taala mengabulkan doa orang-orang kafir yang terzalimi, bukan karena cinta kepada kekafirannya, namun karena Allah ﷻ cinta kepada keadilan.” [Lihat ”Syarah Riyadhis Salihin”(4/616)]
 
Wallahul muwaffiq. (AH)
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Baca juga:
TERKADANG DOA ORANG KAFIR ITU DIKABULKAN JUGA