بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

TENANGLAH DUHAI HATI
>> Karena apa yang melewatkanku, tak aakan pernah menjadi takdirku.
>> Dan apa yang ditakdirkan untukku, tak akan pernah melewatkanku.
Allah ﷻ berfirman:
 
وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
 
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” [QS. Al-Baqarah: 216]
 
Untuk perkara kebaikan Akhirat, umumnya tidak disukai oleh jiwa, karena ada keberatan dalam kebaikan tersebut. Sedangkan perkara kejelekan sangat disukai, karena begitu lezat ketika menikmatinya tanpa diragukan lagi.
 
Adapun perkara dunia, maka Allah memberikan sebab supaya kita bisa menyukainya, dan akhirnya memerolehnya.
 
Seharusnya kita bersyukur, karena kita tahu, bahwa Allah begitu menyayangi diri kita, daripada kita menyayangi diri kita sendiri. Allah juga yang menentukan maslahat bagi hamba-Nya. Oleh karena itu dinyatakan:
 
وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
 
“Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
 
Maka setiap takdir Allah itu diterima, baik takdir yang kita rasakan senang di dalamnya, atau yang kita rasakan susah di dalamnya. Demikian penjelasan Syaikh As-Sa’di rahimahullah dalam tafsirnya Taisir Al-Karim Ar-Rahman.
 
Ibnu Katsir menyatakan:
“Hal di atas “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu”; itu berlaku untuk semua perkara. Boleh jadi manusia menyukai sesuatu, padahal tidak ada kebaikan dan maslahat sama sekali di dalamnya.”
 
Ibnu Katsir menyatakan lagi dalam kitab tafsirnya:
“Allah yang mengetahui akhir sesuatu dari perkara kita. Allah yang mengabarkan nantinya, mana yang maslahat untuk dunia dan Akhirat kita. Maka lakukan dan patuhlah pada perintah-Nya, niscaya kita akan mendapatkan petunjuk.”
 
Hanya Allah yang memberi taufik.
 
 
 
Penulis: Al-Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, MSc hafizhahullah
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Baca juga:
#takdir #taqdir #tenanglahduhaihati #rezekinggakkemana,#terimalahtakdirAllah #takwakepadaAllah #bencipadahaliabaikbagimu #sukasesuatupadahalituburukbagimu #Allahtahusedangkankamutidakmengetahuinya