Surat Yusuf untuk memikat wanita? Amalan untuk memikat wanita menurut Islam, bagaimana?
Pertanyaan:
Aku mencintai seorang wanita dan aku yakin dia-lah yang selama ini kucari. Aku ingin dia-lah calon istriku nanti. Bolehkah aku minta amalan agar dia mau menjadi calon istriku nanti?
Jawaban:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah.
Tidak ada amalan tertentu untuk menggaet wanita atau pasangan yang kita cintai. Islam sebagai agama yang paripurna, yang diturunkan oleh Dzat Yang Maha Hikmah, tidaklah mengajarkan umatnya amalan atau bacaan tertentu untuk mencari perhatian atau simpati orang lain. Karena motivasi beramal yang dituntunkan dalam Islam adalah motivasi yang sangat tinggi, motivasi balasan yang sangat mulia dan tiada tara nilainya, itulah keridhaan Allah dan Surga. Bukan untuk tujuan picisan, semacam menggaet wanita, pasangan yang dicintai, atau tujuan dunia lainnya.
Bahkan Allah memberi ancaman, orang yang beramal karena motivasi dunia, tidak akan mendapatkan bagian di Akhirat:
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاءُ لِمَنْ نُرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلَاهَا مَذْمُومًا مَدْحُورًا (18) وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ وَسَعَى لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ كَانَ سَعْيُهُمْ مَشْكُورًا (19(
“Barang siapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya Neraka Jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. Dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.” (QS. Al-Isra: 19)
Sebagai orang yang beriman, tentu saja kita tidak menginginkan amalan yang seharusnya bernilai besar ini, hanya dibalas dengan sesuatu yang murah atau bahkan sepele, dibandingkan balasan Akhirat. lebih-lebih, jika kemudian Allah mengancam orang semacam ini dengan Neraka.
Karena itu, barangkali kita pernah mendengar ada amal tertentu atau bacaan tertentu yang manfaatnya bisa untuk meningkatkan aura tubuh dan menggaet simpati lawan jenis. Semua ini BUKAN bagian dari Islam, meskipun berkedok Islam. Semacam anggapan bahwa membaca ayat tertentu di surat Yusuf akan bisa memikat hati lawan, membaca doa pengasihan aura Yusuf, atau Al-Fatihah bisa untuk pesugihan, dst. Yakini bahwa itu bagian dari ilmu perdukunan (baca: pelet).
Untuk itu, kerap kita jumpai amal dengan motivasi semacam ini banyak tersebar di kalangan masyarakat yang gandrung dengan pengobatan alternatif, yang sejatinya adalah praktik perdukunan. Bukti bahwa itu sejatinya perdukunan, dalam ritual pencarian aura tersebut, doa pemikat ini dibaca tujuh kali tanpa nafas. Sementara Islam tidak mengajarkan tindakan semacam ini. Pada akhirnya, setan-pun mendukungnya.
Kendati pun kemungkinan ada juga yang berhasil, namun perlu kita perhatikan, sesungguhnya keberhasilan itu bukan karena Allah ridha, atau Allah memerkenankan ibadah dan doa Anda. Bukan, SEKALI LAGI BUKAN demikian. Akan tetapi itu semata-mata istidraj. Kita diuji (dibiarkan) agar semakin sesat.
Lebih dari itu, sesungguhnya Allah tidaklah menurunkan Alquran untuk tujuan hina semacam ini. Allah menurunkan Alquran untuk dibaca, dipelajari kandungan maknanya, dan diamalkan.
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu, penuh dengan berkah, supaya mereka memerhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang memunyai pikiran.” (QS. Shad: 29)
Demikian pula, dzikir yang Allah ajarkan sejatinya adalah untuk mengagungkan nama Allah.
Oleh karena itu, menggunakan ayat Alquran atau dzikir tertentu untuk tujuan selain itu, hakikatnya adalah tindakan pelecehan dan penyalah-gunaan Alquran dan dzikir. Tentu kita tidak ingin dikatakan sebagai manusia yang berani bersikap lancang semacam ini.
Tapi keterangan ini bukanlah bertujuan membuat kita putus asa. Kita boleh berupaya untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Selama itu halal dan tidak ada pelanggaran syariat, kita dipersilakan untuk mewujudkannya. Hanya saja, bukan dengan cara mengorbankan amal shaleh semacam ini, atau dengan cara yang merupakan turunan dari ilmu perdukunan.
Kita masih punya doa. Allah Maha Mendengar, Allah Maha Memahami maksud kita , Allah Maha Memahami bahasa. Berdoalah, dan mintalah kepada Allah, minta apa yang kita inginkan. Dan jangan lupa, iringi doa kita dengan amal shaleh, karena dengan amal ini akan menambah peluang dikabulkannya doa kita.
Kemudian penting untuk kita perhatikan, sesuangguhnya Allah-lah Dzat yang paling paham dengan jodoh yang terbaik untuk kita. Untuk itu, dalam urusan semacam ini, selayaknya bentuk doanya sifat digantungkan kepada Allah. Karena itulah, dalam berbagai urusan yang penting, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kita untuk istikharah.
http://www.ayat-kursi.com/2015/05/surat-yusuf-untuk-memikat-wanita.html
Leave A Comment