بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

COBA PERIKSA, APAKAH ANDA MASIH MUSLIM ATAU SUDAH MURTAD?

  • Masih tidak percaya juga, kalau Nasrani dan Yahudi itu ORANG KAFIR?
  • Masih tetap tidak mau terima, kalau Nasrani dan Yahudi itu KEKAL DI NERAKA?
  • Mau tahu tidak, kenapa mereka digolongkan orang kafir?
  • Siapa saja yang tidak mengafirkan dan membenci orang kafir, maka ia BUKAN MUSLIM.
  • Siapa saja yang tidak meyakini kekafiran mereka, maka dia KAFIR dan MURTAD dari Islam.
  • Maha Baiknya Allah, senantiasa memberi nikmat dan rezeki kepada orang kafir, walau DIA telah dihina, dikhianati, dipersekutukan dan dianggap memiliki anak.

#Dakwah_Tauhid

#Kajian_Sunnah

STATUS NON-MUSLIM MENURUT ALQURAN, AL-HADIS DAN KESEPAKATAN ULAMA

Status Non-Muslim dalam Alquran

➡ Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ

“Sesungguhnya orang-orang kafir dari kalangan Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) dan orang-orang musyrik (akan masuk) Neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka adalah seburuk-buruk makhluk.” [Al-Bayyinah: 6]

➡ Allah subhanahu wa ta’ala juga berfirman:

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِين قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلاثَةٍ وَمَا مِنْ إِلَهٍ إِلا إِلَهٌ وَاحِدٌ

“Sungguh telah kafir orang orang (Nasrani) yang mengatakan, bahwa Allah adalah satu dari yang tiga (Trinitas). Dan tidaklah Sesembahan itu kecuali Sesembahan yang satu (Allah subhaanahu wa ta’ala).” [Al-Maidah: 73]

➡ Allah subhanahu wa ta’ala juga berfirman:

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ

“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah adalah Al-Masih putra Maryam”, padahal Al-Masih (sendiri) berkata: “Wahai Bani Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu.” Sesungguhnya orang yang memersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan atasnya Surga, dan tempatnya ialah Neraka. Tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun.” [Al-Maidah: 72]

➡ Allah subhanahu wa ta’ala juga berfirman:

وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَنُ وَلَدًا لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الْأَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا أَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمَنِ وَلَدًا

“Dan mereka (orang-orang Nasrani) berkata: “(Allah) Yang Maha Penyayang memunyai anak.” Sesungguhnya (dengan perkataan itu), kamu telah mendatangkan suatu perkara yang sangat mungkar. Hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi terbelah, serta gunung-gunung runtuh, karena mereka mendakwakan Allah Yang Maha Penyayang memunyai anak.” [Maryam: 88-91]

➡ Allah subhanahu wa ta’ala juga berfirman:

وَقَالَتِ الْيَهُودُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللَّهِ وَقَالَتِ النَّصَارَى الْمَسِيحُ ابْنُ اللَّهِ ذَلِكَ قَوْلُهُمْ بِأَفْوَاهِهِمْ يُضَاهِئُونَ قَوْلَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَبْلُ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ

“Orang-orang Yahudi berkata: “Uzair itu putra Allah” dan orang Nasrani berkata: “Al Masih itu putra Allah”. Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka. Mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka, bagaimana mereka sampai berpaling?” [At-Taubah: 30]

Status Non-Muslim dalam Al-Hadis

➡ Rasulullah ﷺ menegaskan:

وَالَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لاَ يَسْمَعُ بِى أَحَد مِنْ هَذِهِ الأُمَّةِ يَهُودِىٌّ وَلاَ نَصْرَانِىٌّ ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِى أُرْسِلْتُ بِهِ إِلاَّ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ

“Demi (Allah) yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya. Tidaklah ada seorang pun dari umat ini yang pernah mendengarkan tentang aku, apakah ia seorang Yahudi atau Nasrani, kemudian ia mati sebelum beriman dengan ajaran yang aku bawa, kecuali ia termasuk penghuni Neraka.” [HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallaahu’anhu]

➡ Rasulullah ﷺ juga bersabda:

قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: كَذَّبَنِي ابْنُ آدَمَ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ ذَلِكَ، وَشَتَمَنِي وَلَمْ يَكُنْ لَهُ ذَلِكَ، فَأَمَّا تَكْذِيبُهُ إِيَّايَ فَزَعَمَ أَنِّي لاَ أَقْدِرُ أَنْ أُعِيدَهُ كَمَا كَانَ، وَأَمَّا شَتْمُهُ إِيَّايَ، فَقَوْلُهُ لِي وَلَدٌ، فَسُبْحَانِي أَنْ أَتَّخِذَ صَاحِبَةً أَوْ وَلَدًا

“Allah ta’ala berfirman: Anak Adam mendustakan Aku, padahal itu tidak patut baginya. Ia juga mencaci-Ku, padahal itu tidak patut baginya. Adapun pendustaannya kepada-Ku adalah ia menyangka, bahwa Aku tidak mampu menghidupkannya kembali seperti sebelumnya, sedangkan caciannya kepada-Ku adalah ia berkata bahwa Aku memiliki anak. Maha Suci Aku dari memiliki istri dan anak.” [HR. Al-Bukhari dari Ibnu Abbas radhiyallaahu’anhuma]

➡ Rasulullah ﷺ juga bersabda:

لَا أَحَدَ أَصْبَرُ عَلَى أَذًى يَسْمَعُهُ مِنَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، إِنَّهُ يُشْرَكُ بِهِ، وَيُجْعَلُ لَهُ الْوَلَدُ، ثُمَّ هُوَ يُعَافِيهِمْ وَيَرْزُقُهُمْ

“Tidak ada satu pun yang lebih sabar dari Allah ‘azza wa jalla atas ucapan jelek yang Ia dengarkan. Sungguh Dia dipersekutukan dan dianggap memiliki anak, kemudian Dia senantiasa memberi nikmat dan rezeki kepada mereka.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim, dan ini lafaz Muslim, dari Abu Musa Al-‘Asy’ari radhiyallahu’anhu]

Kesepakatan Ulama Islam atas Kafirnya Yahudi dan Nasrani, dan Murtadnya Orang yang Tidak Mengafirkan Mereka

➡ Al-Imam Ibnu Hazm rahimahullah berkata:

فَأَخْبَرَ تَعَالَى أََنَّهُمْ يَعْرِفُونَ صِدْقَهُ وَلا يُكَذِّبُونَهُ، وَهُمُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى، وَهُمْ كُفَّارٌ بِلا خِلاف مِنْ أَحَدٍ مِنَ الأُمَّةِ، وَمَنْ أَنْكَرْ كُفْرَهُمْ فَلا خِلافَ مِنْ أَحَدٍ مِنَ الأُمَّةِ فِي كُفْرِهِ وَخُرُوجِهِ عَنِ الإِسْلامِ

“Maka Allah ta’ala telah mengabarkan, bahwa mereka sebenarnya mengetahui kebenarannya, dan tidak mendustakannya. Mereka adalah Yahudi dan Nasrani, dan ulama tidak berbeda pendapat bahwa mereka adalah orang-orang kafir. Barang siapa yang tidak meyakini kekafiran mereka, maka ulama juga tidak berbeda pendapat, bahwa dia KAFIR dan MURTAD dari Islam.” [Al-Fishol, 3/237]

➡ Al-Imam Ibnu Hazm rahimahullah juga berkata:

وَاتَّفَقُوا عَلَى تَسْمِيَةِ الْيَهُودِ وَالنَّصَارَى كُفَّارًا

“Ulama sepakat atas penamaan Yahudi dan Nasrani sebagai orang-orang kafir.” [Maratibul Ijma’, hal. 202]

➡ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:

وَمَنْ لَمْ يُحَرِّمْ التَّدَيُّنَ – بَعْدَ مَبْعَثِهِ – بِدِينِ الْيَهُودِ وَالنَّصَارَى، بَلْ مَنْ لَمْ يُكَفِّرْهُمْ وَيُبْغِضْهُمْ فَلَيْسَ بِمُسْلِمِ بِاتِّفَاقِ الْمُسْلِمِينَ

“Setelah diutusnya Nabi ﷺ, maka siapa yang TIDAK MENGHARAMKAN agama Yahudi dan Nasrani, bahkan siapa yang tidak mengafirkan dan membenci mereka, maka ia BUKAN MUSLIM berdasarkan kesepakatan kaum Muslimin.” [Majmu’ Al-Fatawa, 27/464]

➡ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah juga berkata:

فَإِنَّ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى كُفَّارٌ كُفْرًا مَعْلُومًا بِالاضْطِرَارِ مِنْ دِينِ الإِسْلامِ

“Sesungguhnya Yahudi dan Nasrani adalah orang-orang kafir yang diketahui secara pasti dari ajaran agama Islam.” [Majmu’ Al-Fatawa, 35/201]

 

Penulis: Al-Ustadz Sofyan Chalid Ruray hafizhahullah

 

Sumber: https://www.facebook.com/sofyanruray.info/photos/a.675509019265250.1073741855.286395654843257/723110967838388/?type=3&theater