بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 

SIHIR DALAM PANDANGAN ALQURAN DAN AS-SUNNAH
Oleh: Wahid bin Abdissalam Baali

 

Dalil yang Menunjukkan Adanya Sihir

Pertama: Dalil-Dalil dari Alquran

1. Allah ﷻ berfirman:

وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ ۚ وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ

“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan, bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), akan tetapi setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir).
Mereka mengajarkan sihir kepada manusia, dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negri Babil, yaitu Harut dan Marut. Sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan: ‘Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu). Sebab itu janganlah kamu kafir.’
Maka mereka memelajari dari kedua malaikat itu, apa yang dengan sihir itu mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang pun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka memelajari sesuatu yang memberi mudharat kepada mereka dan tidak memberi manfaat. Sesungguhnya mereka telah meyakini, bahwa barang siapa yang menukarnya (Kitabullah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di Akhirat. Dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya sendiri dengan sihir, kalau mereka mengetahui.” [QS. Al-Baqarah/2: 102]

2. Firman-Nya:

قَالَ مُوسَىٰ أَتَقُولُونَ لِلْحَقِّ لَمَّا جَاءَكُمْ ۖ أَسِحْرٌ هَٰذَا وَلَا يُفْلِحُ السَّاحِرُونَ

“Musa berkata: ‘Apakah kamu mengatakan terhadap kebenaran waktu ia datang kepadamu, sihirkah ini. Padahal ahli-ahli sihir itu tidaklah mendapat kemenangan.” [QS. Yunus/10: 77]

3. Firman-Nya:

فَلَمَّا أَلْقَوْا قَالَ مُوسَىٰ مَا جِئْتُمْ بِهِ السِّحْرُ ۖ إِنَّ اللَّهَ سَيُبْطِلُهُ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُصْلِحُ عَمَلَ الْمُفْسِدِينَ﴿٨١﴾وَيُحِقُّ اللَّهُ الْحَقَّ بِكَلِمَاتِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُجْرِمُونَ

“Maka setelah mereka melemparkan, Musa berkata kepada mereka,: ‘Apa yang kamu lakukan itu, itulah sihir. Sesungguhnya Allah akan menampakkan ketidakbenarannya. Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang-orang yang membuat kerusakan. Dan Allah akan mengokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukai(nya).” [QS. Yunus/10: 81-82]

4. Firman-Nya:

فَأَوْجَسَ فِي نَفْسِهِ خِيفَةً مُوسَىٰ ﴿٦٧﴾ قُلْنَا لَا تَخَفْ إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعْلَىٰ ﴿٦٨﴾ وَأَلْقِ مَا فِي يَمِينِكَ تَلْقَفْ مَا صَنَعُوا ۖ إِنَّمَا صَنَعُوا كَيْدُ سَاحِرٍ ۖ وَلَا يُفْلِحُ السَّاحِرُ حَيْثُ أَتَىٰ

“Maka Musa merasa takut dalam hatinya. Kami berkata: ‘Janganlah kamu takut. Sesungguhnya kamulah yang paling unggul (menang). Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang.” [QS. Thaahaa/20: 67-69]

5. Firman-Nya:

وَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ مُوسَىٰ أَنْ أَلْقِ عَصَاكَ ۖ فَإِذَا هِيَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُونَ ﴿١١٧﴾ فَوَقَعَ الْحَقُّ وَبَطَلَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ ﴿١١٨﴾ فَغُلِبُوا هُنَالِكَ وَانْقَلَبُوا صَاغِرِينَ ﴿١١٩﴾ وَأُلْقِيَ السَّحَرَةُ سَاجِدِينَ ﴿١٢٠﴾ قَالُوا آمَنَّا بِرَبِّ الْعَالَمِينَ ﴿١٢١﴾ رَبِّ مُوسَىٰ وَهَارُونَ

“Dan Kami wahyukan kepada Musa: ‘Lemparkanlah tongkatmu.’ Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan. Karena itu nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan. Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina. Dan ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan diri dengan bersujud, mereka berkata: ‘Kami beriman kepada Rabb semesta alam (yaitu) Rabb Musa dan Harun.” [QS. Al-a’raf/7: 117-122]

6. Juga Firman-Nya:

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ﴿١﴾ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ ﴿٢﴾ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ ﴿٣﴾ وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ ﴿٤﴾ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

“Katakanlah: ‘Aku berlindung kepada Rabb Yang menguasai Subuh, dari kejahatan mahluk-Nya. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus buhul-buhul. Dan dari kejahatan orang-orang yang dengki apabila ia dengki.” [QS. Al-Falaq/113: 1-5]

Al-Qurthubi mengemukakan:
“Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, yakni tukang-tukang sihir wanita yang menghembuskan pada buhul-buhul pada saat membaca mantra.” [Tafsir al-Qurthubi (XX/257)]

Al-Hafizh Ibnu Katsir mengatakan:
“Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul: Mujahid, Ikrimah, al-Hasan, dan adh-Dhahhak mengemukakan, yakni, para tukang sihir.” [Tafsir Ibnu Katsiir (IV/573)]

Ibnu Jarir ath-Thabari mengungkapkan:
“Yakni dari kejahatan para tukang sihir wanita yang menghembuskan buhul-buhul pada saat membaca mantra. Al-Qasimi mengatakan, pendapat itu pula yang dikemukakan oleh para ahli tafsir.“ [Tafsir al-Qaasimi (X/302).]

Ayat-ayat Alquran yang membahas masalah sihir dan para penyihir cukup banyak dan sangat populer, meski bagi orang yang memiliki pengetahuan paling minim sekalipun tentang agama Islam.

Kedua: Dalil-Dalil dari As-Sunnah

1. Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dia berkata: “Kami pernah bersama Rasulullah ﷺ pada suatu malam. Kemudian kami kehilangan beliau, sehingga kami pun mencari beliau di lembah-lembah dan perbukitan, lalu kami katakan: ‘Beliau telah dibawa terbang atau dibunuh. Sehingga kami bermalam dengan malam yang tidak menyenangkan di tempat itu bersama suatu kaum. Pada pagi harinya kami bangun, dan ternyata beliau datang dari arah gua Hira’. Maka kami katakan: ‘Wahai Rasulullah, kami telah kehilangan engkau, lalu kami mencarimu, tetapi kami tidak mendapatkan dirimu, sehingga kami bermalam dengan malam yang tidak menyenangkan bersama suatu kaum di sana.’ Maka beliau ﷺ bersabda:

أَتَانِي دَاعِي الْجِنِّ فَذَهَبْتُ مَعَهُ فَقَرَأْتُ عَلَيْهِمُ الْقُرْآنَ

“Aku telah didatangi utusan dari jin, lalu aku pergi bersamanya. Dan selanjutnya aku bacakan Alquran kepada mereka.“

Lebih lanjut Ibnu Mas’ud berkata: “Kemudian Rasulullah ﷺ berangkat bersama kami, lalu beliau memerlihatkan kepada kami bekas-bekas mereka dan bekas api mereka. Dan mereka (pun jin,) bertanya kepada beliau tentang perbekalan (makanan), maka beliau bersabda: ‘Bagi kalian setiap tulang yang disebutkan padanya nama Allah (pada saat menyembelihnya atau memasaknya,). Tulang-tulang itu jatuh ke tangan kalian lebih baik dari daging. Dan setiap kotoran hewan adalah makanan bagi binatang kalian. Kemudian Rasulullah ﷺ bersabda:

اَ تَسْتَنْجُوا بِالرَّوْثِ وَلاَ بِالْعِظَامِ فَإِنَّهُ زَادُ إِخْوَانِكُمْ مِنَ الْجِنِّ

“Maka janganlah kalian beristinja dengan kedua benda tersebut (tulang dan kotoran), karena keduanya adalah makanan saudara-saudara kalian.“ [HR. Muslim (IV / 170-Nawawi)]

2. Dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu anhu dia berkata, Rasulullah ﷺ pernah bersabda kepadaku:

إنِّي أراكَ تُحِبُّ الغنمَ والباديةَ ، فإذا كنتَ في غَنَمِك ، أو باديتِك ، فأذَّنتَ بالصَّلاةِ ، فارفَع صوتَك ، فإنَّهُ لا يسمَعُ مدى صوتِ المؤذِّنِ جنٌّ ولا إنسٌ ، ولا شيءٌ ، إلَّا شَهدَ لَه يومَ القيامَةِ

“Aku lihat kamu menyukai kambing dan padang pasir. Jika kamu berada ditengah-tengah sekelompok kambing dan padang pasir lalu kamu mengumandangkan azan untuk salat, maka keraskanlah suaramu itu. Karena sesungguhnya tidaklah jin, manusia, dan segala sesuatu yang mendengarnya, melainkan akan menjadi saksinya pada Hari Kiamat kelak.” [HR. Malik (I /68),al-Bukhari (VI/434-Fat-h), an-Nasa-i (II/12) dan Ibnu Majah (II/12)]

3. Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma dia berkata, Rasulullah ﷺ pergi bersama beberapa orang sahabatnya menuju pasar Ukazh, sedang antara berita langit dan setan-setan telah diberikan penghalang, sementara mereka juga dilempari bintang-bintang, sehingga setan-setan itu kembali kepada kaum mereka.
Maka kaum mereka bertanya: ‘Apa yang terjadi pada kalian?’
Mereka menjawab: ‘Kami telah dihalangi dari berita langit, serta dilempari dengan bintang-bintang.’

Kaum mereka berkata: ‘Kalian tidak dihalangi dari berita langit, melainkan karena sesuatu yang telah terjadi. Oleh karena itu, menyebarlah kalian ke seluruh penjuru bumi bagian Timur maupun Barat, lalu perhatikan, apa yang telah menghalangi kalian dari berita langit.’

Kemudian mereka yang berangkat ke Tihamah menuju kepada Nabi ﷺ, yang ketika itu beliau tengah berada di Nakhlah menuju pasar Ukazh. Beliau tengah mengerjakan salat Subuh bersama para sahabat. Ketika mereka mendengarkan Alquran, mereka pun mendengarkannya secara seksama dan kemudian berkata: ‘Demi Allah, inilah yang menghalangi kalian dari berita langit.’

Dari sanalah kemudian mereka kembali kepada kaum mereka seraya berkata: ‘Wahai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengar Alquran yang sangat menakjubkan, yang memberi petunjuk kepada jalan yang benar. Lalu kami beriman kepadanya, dan kami tidak akan pernah menyekutukan Rabb kami dengan seorang pun.’

Maka Allah menurunkan firman kepada Nabi-Nya ﷺ:

قُلْ أُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِنَ الْجِنِّ

“Katakanlah (hai Muhammad): Telah diwahyukan kepadaku, bahwasanya sekumpulan jin telah mendengarkan (Alquran).“

Dan ucapan jin itu diwahyukan kepada beliau. [HR. Bukhari (II/253-Fat-h) dan Muslim (IV/168-Nawawi). Lafal hadis ini dari Bukhari]

4. Dari Aisyah radhiyallahu anha dia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:

خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُورٍ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ

“Para Malaikat itu diciptakan dari cahaya dan jin diciptakan dari nyala api, sedangkan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada kalian.” [HR. Ahmad (VI/153 dan 168) dan Muslim (XVIII/123-Nawawi)]

5. Dari Shafiyah binti Huyay radhiyallahu anha, bahwa Nabi ﷺ bersabda:

إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِى مِنَ الإِنْسَانِ مَجْرَى الدَّمِ

“Sesungguhnya setan itu berjalan pada diri anak Adam dalam aliran darah.” [HR. Bukhari (IV/282-Fat-h) dan Muslim (XIV/155-Nawawi)]

6. Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِينِهِ وَإِذَا شَرِبَ فَلْيَشْرَبْ بِيَمِينِهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ

“Jika salah seorang di antara kalian makan, maka hendaklah dia makan dengan tangan kanannya, dan jika minum maka hendaklah dia minum dengan tangan kanannya, karena sesungguhnya setan itu makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya.” [HR. Muslim (XIII / 191-Nawawi)]

7. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu dia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:

مَا مِنْ بَنِي آدَمَ مَوْلُودٌ إِلَّا يَمَسُّهُ الشَّيْطَانُ حِينَ يُولَدُ، فَيَسْتَهِلُّ صَارِخًا مِنْ مَسِّ الشَّيْطَانِ، غَيْرَ مَرْيَمَ وَابْنِهَا

“Tidaklah seorang anak dilahirkan melainkan ditusuk oleh setan, sehingga dia menjerit dengan suara keras karena tusukan setan itu, kecuali putra Maryam dan ibunya.” [HR. Bukhari (VII/212-Fat-h) dan Muslim (XV/120-Nawawi)]

8. Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu dia berkata: “Pernah diceritakan di hadapan Rasulullah ﷺ tentang seorang laki-lakiyang tidur malam hari sampai pagi. Maka beliau ﷺ pun bersabda:

ذَاكَ رَجُلٌ بَالَ الشَّيْطَانُ فِى أُذُنَيْهِ – أَوْ قَالَ – فِى أُذُنِهِ

“Itulah orang-orang yang telah dikencingi setan pada kedua telinganya, atau salah satu telinganya.” [HR. Bukhari (III/28-Fat-h) dan Muslim (VI/64-Nawawi)

9. Dari Abu Qatadah radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah ﷺ telah bersabda:

الرُّؤْيَا مِنَ اللَّهِ وَالْحُلْمُ مِنَ الشَّيْطَانِ فَإِذَا حَلَمَ أَحَدُكُمْ حُلْمًا يَكْرَهُهُ فَلْيَنْفُثْ عَنْ يَسَارِهِ ثَلاَثًا وَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ شَرِّهَا فَإِنَّهَا لَنْ تَضُرَّهُ

“Mimpi yang baik itu dari Allah, sedangkan mimpi yang tidak baik itu dari setan. Oleh karena itu, barang siapa mimpi sesuatu yang tidak dia sukai, maka hendaklah dia meludah tipis ke sebelah kirinya sebanyak tiga kali, dan memohon perlindungan (kepada Allah) dari setan. Maka mimpi itu tidak akan membahayakannya.” [HR. Bukhari (XII/283-Fat-h) dan Muslim (XV/16-Nawawi)]

10. Dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah ﷺ telah bersabda:

إِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيُمْسِكْ بِيَدِهِ عَلَى فِيْهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ

“Jika salah seorang di antara kalian menguap, maka hendaklah dia menahan mulutnya dengan tangannya, karena setan akan masuk.” [HR. Muslim (XVIII / 122-Nawawi). Dan juga ad-Darimi]

Hadis-hadis yang membahas masalah ini cukup banyak, dan hal itu sudah sangat memadai bagi pencari kebenaran. Dari sini tampak jelas oleh kita, bahwa jin dan setan itu memang ada, tidak dapat digoyahkan oleh keraguan, serta tidak dapat ditentang kecuali oleh orang-orang yang sombong lagi angkuh, yang hanya mengikuti hawa nafsunya tanpa mendapatkan petunjuk dari Allah. [Bagi yang berminat untuk memerluas ini, maka hendaklah dia merujuk kembali kitab: Wiqaayatul Insaan minal Jinni wasy Syaithaan, karya Penulis]

[Disalin dari Kitab Ash-Shaarimul Battaar Fit Tashaddi Lis Saharatil Asyraar edisi Indonesia Sihir dan Guna-Guna Serta Tata Cara Mengobatinya Menurut Alquran Dan Sunnah, Penulis Wahid bin Abdissalam Baali, Terbitan Pustaka Imam Asy-Syafii]

 

[Disalin dari kitab Ash-Shaarimul Battaar Fit Tashaddi Lis Saharatil Asyraar edisi Indonesia Sihir dan Guna-Guna Serta Tata Cara Mengobatinya Menurut Alquran Dan Sunnah. Penulis Wahid bin Abdissalam Baali. Terbitan Pustaka Imam Asy-Syafii]

 

Sumber:
https://almanhaj.or.id/789-sihir-dalam-pandangan-al-quran-dan-as-sunnah-dalil-adanya-sihir-dari-al-quran.html

https://almanhaj.or.id/776-sihir-dalam-pandangan-al-quran-dan-as-sunnah-dalil-dalil-dari-as-sunnah.html

 

══════

 

Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat! Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: +61 405 133 434 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat