بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

#Nasihat_Ulama

SEPENGGAL KISAH DI BAWAH LANGIT EMIRAT

Syaikh Wasim Yusuf dalam salah satu khutbahnya mengisahkan:

Kemarin ada seorang nenek berusia 50 tahun duduk di sebuah masjid yang terletak di salah satu sudut pasar Imarat, dari pukul 10 hingga pukul 5 sore.

Di masjid itu dia berwudhu dan sholat. Dia membawa bekal makanan dari rumah anaknya untuk dimakan di tempat tersebut. Sebab di antara waktu itu anaknya berada di tempat kerja.

Anda tahu kenapa?

Wanita tua itu takut bila mengusik kehidupan keluarga anaknya, di mana sang anak lebih mendengar keluhan istrinya tentang ibunya, lalu anaknya pun menghardiknya.

Untuk mencari rasa aman, ia memilih tinggal di masjid pasar tersebut, hingga anaknya pulang kerja.

-Selesai-

Sahabat ….

Cerita di atas mungkin belum pernah kita baca atau kita dengar dari umat terdahulu.

Inilah zaman itu.

Zaman di mana laki-laki tunduk kepada istrinya, durhaka kepada ibunya, baik terhadap temannya, namun kasar kepada bapaknya.

Iya inilah zaman itu.

Zaman di mana seorang anak memilih menjauh dari ibunya, demi mencari ridho istrinya.

Bersyukurlah bila Anda masih memiliki kedua orang tua, terutama ibu.

Mereka adalah jembatan kita menuju ridho-Nya.

Titilah jembatan itu, lewati dengan senyum yang manis.

Jaga mereka… karena “Orang tua adalah pintu Surga yang paling tengah. Sekiranya engkau mau, maka sia-siakanlah pintu itu atau jagalah!!” (HR. Ahmad)

Qadhi Iyadh menjelaskan: “Maksud pintu Surga yang paling tengah adalah, pintu yang paling baik dan paling tinggi. Dengan kata lain, menaati dan menjaga orang tua adalah sebaik-baik sarana yang bisa mengantarkan seseorang ke dalam Surga, dan meraih derajat yang paling tinggi di dalamnya”.

Alangkah meruginya orang yang mendapati kedua orang tuanya telah lanjut usia, tapi ia tidak masuk Surga, padahal kesempatan itu terbuka lebar di hadapannya.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sungguh celaka…
Sungguh celaka…
Sungguh celaka..
Lalu dikatakan: “Siapakah itu wahai Rasulullah?”

Beliau ﷺ menjawab: “ Yaitu orang yang mendapati kedua orang tuanya, atau salah satu dari keduanya lanjut usia, namun ia tidak masuk Surga.” (HR Muslim)

Ia tidak masuk Surga karena menyia-nyiakan keduanya, tidak menaati perintahnya, tidak berbakti padanya, tidak berusaha membuatnya senang, tidak meringankan kesulitannya, tidak bertutur kata yang baik kepadanya, dan tidak merawat keduanya, di saat keduanya tak mampu lagi hidup mandiri.

Sekali lagi… jaga pintu itu ….

Selagi ada waktu …..

 

Ditulis oleh: Ustadz Aan Chandra Thalib حفظه الله تعالى