بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
SELAMAT BERPISAH RAMADAN
Rangkaian kata-kata perpisahan dengan Ramadan dari Ibnu Rajab rahimahullah:
Wahai hamba Allah, Ramadan telah bersiap-siap untuk berangkat.
Tidak ada lagi yang tersisa kecuali saat-saat yang singkat.
Barang siapa yang telah melakukan kebaikan selama ini, hendaklah ia menyempurnakannya.
Barang siapa yang malah sebaliknya, hendaklah ia memerbaikinya dalam waktu yang masih tersisa. Karena ingatlah, amalan itu dinilai dari akhirnya.
Manfaatkanlah malam-malam dan hari-hari Ramadan yang masih tersisa.
Serta titipkanlah amalan saleh yang dapat memberi kesaksian kepadamu nantinya di hadapan Al Malikul ‘Alam (Sang Penguasa Hari Pembalasan).
Lepaskanlah kepergian (Ramadan) dengan ucapan salam yang terbaik:
“Salam dari Ar-Rahman (Allah) pada setiap zaman.
Atas sebaik-baik bulan yang hendak berlalu.
Salam atas bulan di mana puasa dilakukan.
Sungguh ia adalah bulan yang penuh rasa aman dari Ar-Rahman.
Jika hari-hari berlalu tak terasakan.
Sungguh kesedihan hati untuk tak pernah hilang.”
Ibnu Rajab rahimahullah berkata pula:
Di mana kepedihan (dan kesedihan) orang-orang yang bersungguh-sungguh di siang hari Ramadan? Di manakah duka orang-orang yang salat pada waktu malam?
Jika demikian keadaan orang-orang yang telah mendapatkan keuntungan selama Ramadan, bagaimanakah keadaan orang-orang yang telah merugi pada siang dan malam?
Apakah manfaat tangisan mereka yang melalaikan Ramadan ini, sementara musibah yang akan menimpanya demikian besar?
Betapa banyak nasihat telah diberikan kepada orang yang malang, namun tidak juga memberikan manfaat untuknya.
Betapa banyak ia telah diajak untuk melakukan perbaikan, namun ia tidak juga menyambutnya.
Betapa sering ia menyaksikan orang-orang yang mendekatkan diri kepada-Nya, namun ia sendiri malah semakin jauh dari-Nya.
Alangkah seringnya berlalu di hadapannya rombongan orang-orang yang menuju kepada-Nya, sedangkan dia hanya duduk berpangku tangan (malas beribadah).
Hingga setelah waktu menyempit dan kemurkaan-Nya telah membayang.
Ia pun menyesali kelalaiannya, pada saat penyesalan tidak lagi bermanfaat, dan kesempatan untuk memerbaiki keadaan telah menghilang.
Beliau rahimahullah kembali berkata pula:
Wahai Ramadan.
Berikanlah belas kasihmu, sementara air mata para pencinta mengalir dengan deras.
Hati mereka (gundah) akibat kepedihan perpisahan terbuai.
Semoga detik-detik perpisahan akan memadamkan api kerinduan yang membara.
Semoga saat-saat tobat akan melengkapi kekurangan puasa yang dilakukan.
Semoga pula orang-orang yang telah ketinggalan segera menyusul dan bersama.
Semoga para tawanan dosa segera dilepaskan,
Dan semoga orang (Islam) yang telah dinyatakan masuk Neraka segera dibebaskan. [Lihat Lathoif Al Ma’arif, hal. 380-382]
Selamat jalan Ramadan.
Semoga Allah memudahkan kita bersua kembali, dan semoga amalan kita pun diterima di sisi Allah.
Wallahu waliyyut taufiq.
Sumber: https://rumaysho.com/2747-selamat-jalan-ramadhan.html
══════
Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat! Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 405 133 434 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Leave A Comment