بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
 
SEKILAS TENTANG KITAB RIYADHUS SHALIHIN
 
Sesungguhnya Allah telah mengutus Rasul-Nya Muhammad ﷺ dengan membawa petunjuk, dan menurunkan kepadanya Alquran, pedoman hidup umat yang kekal sampai Hari Kiamat, serta memberikan tafsir Alquran dan yang semisalnya bersama Alquran tersebut, sehingga Sunnah Rasulullah ﷺ, baik berupa ucapan atau perbuatan adalah penjelas Alquran dan penunjuk makna-maknanya.
 
Demikian juga para sahabat Rasulullah telah menghafal, memelajari dan menulis Alquran dan As Sunnah, sedangkan Allah telah bertanggung jawab dalam menjaga kitab-Nya yang mulia, dan menjadikan orang-orang yang menjaga dan memerhatikan As Sunnah An Nabawiyah sejak masa Rasulullah ﷺ sampai sekarang hingga Hari Kiamat nanti.
 
Dengan taufik dari Allah, Sunnah Rasulullah ﷺ menjadi pusat perhatian para ulama di setiap masa dan tempat, sehingga sempurnalah penjagaan, taqyiid dan penulisannya dalam kitab musnad, shihah, sunan dan mu’jam-mu’jam. Di antara para ulama yang memberikan perannya dalam menjaga dan menulis As Sunnah adalah Imam Abu Zakariya Yahya bin Syaraf an-Nawawy ad-Dimasyqy (631-676 H) yang termasuk dalam jajaran ulama besar di abad ke-7 Hijriyah.
 
Beliau memiliki hasil karya yang banyak lagi bermanfaat dalam pembahasan yang beraneka ragam. Karya-karya beliau telah mendapatkan pujian dan sanjungan serta perhatian yang besar dari para ulama, sehingga mereka memelajari, mengambil faidah, dan menukil dari karya-karya beliau tersebut.
 
Di antara karya-karya beliau yang paling bermanfaat, terkenal, dan tersebar di semua kalangan adalah kitab “Riyadhus Shalihin”. Hal itu terjadi setelah izin Allah, karena dua hal:
 
Pertama: Isi kandungannya yang memuat bimbingan yang dapat menata dan menumbuhkan jiwa, serta melahirkan satu kekuatan yang besar untuk berhias dengan ibadah yang menjadi tujuan diciptakannya jiwa tersebut, dan mengantarnya kepada kebahagiaan dan kebaikan, karena kitab ini umum meliputi Targhib dan Tarhib, serta kebutuhan seorang Muslim dalam perkara agama, dunia, dan Akhiratnya. Kitab ini adalah kitab tarbiyah (pembinaan) yang baik, yang menyentuh aneka ragam aspek kehidupan individual (pribadi) dan sosial kemasyarakata,n dengan uslub (cara pemaparan) yang mudah lagi jelas, yang dapat dipahami oleh orang khusus dan awam.
 
Dalam kitab ini penulis mengambil materinya dari kitab-kitab sunnah terpercaya seperti Sahih al-Bukhariy, Muslim, Abu Daud, An Nasaa’i, At Tirmidziy, Ibnu Majah dan lain-lainnya. Beliau berjanji tidak memasukkan ke dalam bukunya ini, kecuali hadis-hadis yang sahih. Dan beliau pun menunaikannya, sehingga tidak didapatkan hadis yang lemah kecuali sedikit. Itu pun kemungkinan menurut pandangan dan ilmu beliau adalah sahih.
 
Kedua: Tingginya kedudukan ilmiah yang dimiliki pengarang Riyadhush Shalihin ini di antara para ulama zamannya, karena keluasan ilmu dan dalamnya pemahaman beliau terhadap sunnah Rasulullah.
 
Kitab Riyadhush Shalihin ini memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki kitab selainnya dari kitab-kitab Sunnah, dan dia benar-benar bekal bagi penasihat, permata bagi yang menerima nasihat, pelita bagi orang yang mengambil petunjuk, dan taman orang-orang saleh. Hal inilah yang menjadi sebab Kitab Riyadhush Shalihin ini mendapatkan kedudukan yang tinggi di kalangan ulama, sehingga mereka memberikan syarah, komentar, dan mengajarkannya di halaqah-halaqah mereka.
 
Akhirnya tidak dapat dipungkiri, kitab ini termasuk kitab yang paling banyak tersebar dan dimiliki, sehingga kemasyhurannya telah melangit dan mendapatkan kedudukan yang tinggi di kalangan orang-orang khusus dan awam. Dan cukuplah (sebagai bukti) umumnya, masjid menjadikannya sebagai bahan bacaan yang dibacakan kepada makmum setelah salat atau sebelumnya.
 
Imam Nawawi memberikan keistimewaan dalam tertib dan pembuatan bab pembahasan. Beliau membaginya menjadi beberapa kitab, dan kitab-kitab ini dibagi menjadi beberapa bab, lalu menjadikan kitab sebagai judul bagi hadis-hadis yang ada di dalam bab-bab yang banyak dari satu jenis, dan menjadikan bab sebagai judul bagi sekelompok hadis yang menunjukkan satu permasalahan khusus.
 
Kitab ini terdiri dari 17 kitab, 265 bab, dan 1897 hadis. Beliau membuka mayoritas babnya dengan menyebut ayat-ayat dari Alquran yang sesuai dengan pembahasan hadis yang ada, lalu membuat tertib dan bab yang saling berhubungan, sehingga kitab ini bisa mengalahkan selainnya dari kitab-kitab yang serupa dengannya. [lihat Muqaddimah Syarhu Riyadhush Shalihin, karya: Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin, oleh: Prof. DR. Abdullah bin Muhammad bin Ahmad ath-Thoyaar, cetakan pertama tahun 1415/1995).
 
Inilah sekilas tentang kitab Riyadhus Shalihin. Semoga pembahasan singkat ini bisa bermanfaat untuk kita semua. Barakallahu fiikum.
 
Akhirnya, tak ada gading yang tak retak, dan tidak ada seorang pun yang lolos dari kesalahan. Oleh karena itu tegur sapa dan nasihat senantiasa diharapkan. Dan mudah-mudahan semua ini menjadi amal saleh dan bekal yang baik menuju hari pembalasan.
 
Penulis: Ustadz Kholid Syamhudi, Lc.
Sumber: Kumpulan tulisan ustadz Kholid Syamhudi, Lc.
Dipublikasikan kembali oleh Muslim.or.id
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook:
https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat