بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 

SEKALI LAGI TENTANG UAH

Dia berkata dalam video yang beredar luas, tentang tidak ada ulama yang berkata Surat Pemusik, dengan perkataan:

“Ya memang gak akan pernah (ada), Joni, karena ulama dulu tuh sudah paham syuaro ya syuaro, penyair ya pemusik. Untuk apa lagi dijelaskan, karena mereka paham. Yang belum paham itu kita. Makanya saya pahamkan. Begitu Cepi.”

Ini salah dari berapa sisi:

1. Yang belum paham itu dia.

2. Bahwa yang dimaksud tidak ada ulama yang menyebut dengan Surat Pemusik bukan letterlock (mungkin maksudnya leterlek? -ed), tapi tidak ada ulama yang menggunakan metode pengambilan hukum seperti dia, yang membawa kepada kesimpulan bahwa asy-Syuaraa bisa dimaknai dengan pemusik. Itu yang dimaksud.

Siapa ulama yang bermetode seperti itu? Atau dia merasa tidak perlu kepada para ulama? Alhamdulillah Manhaj Salaf selalu mengajarkan, bahwa dalam memahami teks-teks wahyu, dibutuhkan pertolongan dan bantuan pemahaman dari para ulama.

3. Hatta sebagian ulama yang Allah ﷻ takdirkan jatuh dalam kekeliruan dengan membolehkan alat musik, tidak ada yang bermetode seperti dia, dengan memaknai asy-Syuaraa dengan pemusik. Mereka membolehkan alat musik karena di sisi mereka hadis larangan alat musik tidak sah. Hanya itu. Mereka tidak otak-atik Alquran seperti dia.

4. Pembahasan tentang alat musik bukan baru muncul kemarin pagi, tapi sudah berjalan lama. Hatta abu Hanifa, Malik, asy-Syafii, Ahmad, al-Bukhary semua mengharamkan alat musik, sehingga tidak benar berpegangan dengan alasan konteks kekinian. Kecuali dia tidak menganggap para ulama tersebut, sehingga berani melangkahi mereka dalam bermetode.

5. Apa yang dilakukan oleh dia ini berbahaya sekali, karena akan membuka pintu kerusakan yang besar. Nanti dengan alasan konteks kekinian, akan datang manusia-manusia yang menamai surat Alquran dengan semau-maunya.

6. Kemudian ketika berbicara dia masuk ke dalam berbicara hadis: “Dari siapa? Dari siapa? Dari siapa?” maka dia telah menelanjangi dirinya sendiri di hadapan manusia, khususnya ahli ilmu dan para pelajar ilmiah yang memberikan perhatian dalam ilmu hadis.

Kaum Muslimin,

Kita selalu memohon kepada Allah ﷻ agar tetap menjadi hamba-hamba-Nya yang taat dan sami’naa wa atha’naa. Tidak mencari-cari celah ke kiri dan ke kanan. Juga kita memohon agar dianugrahkan hati yang cepat insyaf kembali kepada Al-Haq.

Serta semoga Allah ﷻ jauhkan kita dari akhlak rendahan seperti meremehkan manusia, mengerdilkan manusia dengan perkara yang hakikatnya bukan suatu aib.

 

Oleh: Bambang Deny Suatpandy

 

══════

 

Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat! Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: +61 405 133 434 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat