بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

SEBELAS AMALAN BIDAH PADA WAKTU MUHARRAM
 
Berikut adalah beberapa amalan bidah (tidak ada tuntunannya dari Nabi Muhammad ﷺ) yang ada pada waktu Muharram, yang masih laris manis di tengah-tengah kaum Muslimin di tanah air.
 
Pertama: Keyakinan bahwa Muharram adalah bulan keramat
Keyakinan semacam ini masih bercokol pada sebagian masyarakat. Atas dasar keyakinan ala jahiliyyah inilah banyak di kalangan masyarakat yang enggan menikahkan putrinya pada bulan ini karena alasan akan membawa sial dan kegagalan dalam berumah tangga [1]!! Hak ini adalah keyakinan jahiliyyah yang telah dibatalkan oleh Islam. Kesialan TIDAK ADA sangkut pautnya dengan bulan, baik Muharram, Safar atau bulan-bulan lainnya.
 
Kedua: Doa awal dan akhir tahun [2]
Syaikh Bakr Bin Abdillah Abu Zaid berkata: “Tidak ada dalam syariat ini sedikit pun doa atau zikir untuk awal tahun. Manusia zaman sekarang banyak membuat bidah berupa doa, zikir atau tukar menukar ucapan selamat. Demikian pula puasa awal tahun baru, menghidupkan malam pertama Muharram dengan salat, zikir atau doa, puasa akhir tahun dan sebagainya, yang semua ini tidak ada dalilnya sama sekali!!” [3]
 
Ketiga: Peringatan Tahun Baru Hijriyah
Tidak ragu lagi perkara ini termasuk bidah. Tidak ada keterangan dalam as-Sunnah anjuran mengadakan peringatan Tahun Baru Hijriyah. Perkara ini termasuk bidah yang jelek. [4]
 
Keempat: Puasa awal tahun baru Hijriyah [5]
Perkara ini termasuk bidah yang mungkar. Demikian pula puasa akhir tahun, termasuk bidah. Hanya dibuat-buat yang tidak berpijak pada dalil sama sekali!. Barangkali mereka berdalil dengan sebuah hadis yang berbunyi;
مَنْ صَامَ آخِرَ يَوْمٍ مِنْ ذِي الْحِجَّةِ, وَأَوَّلِ يَوْمٍ مِنَ الْمُحَرَّمِ, فَقَدْ خَتَمَ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ بِصَوْمٍ وَافْتَتَحَ السَّنَةَ الْمُسْتَقْبَلَةَ بِصَوْمٍ, جَعَلَ اللهُ لَهُ كَفَّارَةً خَمْسِيْنَ سَنَةً
Barang siapa yang puasa pada akhir hari Zulhijjah dan puasa awal tahun pada waktu Muharram, maka dia telah menutup akhir tahun dengan puasa, dan membuka awal tahunnya dengan puasa. Semoga Allah manghapuskan dosanya selama lima puluh tahun!!”. Hadis ini adalah hadis yang palsu menurut timbangan para ahli hadis. [6]
 
Kelima: Menghidupkan malam pertama Muharram [7]
Syaikh Abu Syamah berkata: “Tidak ada keutamaan sama sekali pada malam pertama Muharram. Aku sudah meneliti atsar-atsar yang shahih maupun yang lemah dalam masalah ini. Bahkan dalam hadis-hadis yang palsu juga tidak disebutkan!! Aku khawatir -aku berlindung kepada Allah- bahwa perkara ini hanya muncul dari seorang pendusta yang membuat-buat hadis!! [8]
 
Keenam: Menghidupkan malam hari Asyura
Sangat banyak kemungkaran dan bidah-bidah yang dibuat pada hari Asyura [9]. Kita mulai dari malam harinya. Banyak manusia yang menghidupkan malam hari Asyura, baik dengan salat, doa dan zikir, atau sekadar berkumpul-kumpul. Perkara ini jelas tidak ada tuntunan yang menganjurkannya.
 
Syaikh Bakr Abu Zaid berkata:
“Termasuk bentuk bidah zikir dan doa adalah menghidupkan malam hari Asyura dengan zikir dan ibadah. Mengkhususkan doa pada malam hari ini dengan nama doa hari Asyura, yang konon katanya barang siapa yang membaca doa ini tidak akan mati tahun tersebut. Atau membaca Surat Alquran yang disebutkan nama Musa pada Salat Subuh Hari Asyura.[10] Semua ini adalah perkara yang tidak dikehendaki oleh Allah, Rasul-Nya ﷺ dan kaum Mukminin!!” [11]
Ketujuh: Salat Asyura
Salat Asyura adalah salat yang dikerjakan antara waktu Zuhur dan Asar, empat rakaat. Setiap rakaat membaca al-Fatihah sekali, kemudian membaca Ayat Kursi sepuluh kali, Qul HuwAllahu Ahad sepuluh kali, al-Falaq dan an-Nas lima kali. Apabila selesai salam, istighfar tujuh puluh kali. Orang-orang yang menganjurkan salat ini dasarnya hanyalah sebuah hadis palsu!! [12]
 
As-Syuqoiry berkata:
“Hadis Salat Asyura adalah hadis palsu. Para perawinya majhul, sebagaimana disebutkan oleh as-Suyuti dalam al-Aala’I al-Mashnu’ah. Tidak boleh meriwayatkan hadis ini, lebih-lebih sampai mengamalkannya!” [13]
 
Kedelapan: Doa Hari Asyura
Di antara contoh doa Asyura adalah: “Barang siapa yang mengucapkan HasbiyAllah wa Ni’mal Wakil an-Nashir sebanyak tujuh puluh kali pada hari Asyura, maka Allah akan menjaganya dari kejelekan pada hari itu”.
 
Doa ini tidak ada asalnya dari Nabi ﷺ, para sahabat maupun para tabi’in. Tidak disebutkan dalam hadis-hadis yang lemah apalagi hadis yang shahih. Doa ini hanya berasal dari ucapan sebagian manusia!!. Bahkan sebagian syaikh Sufi ada yang berlebihan, bahwa barang siapa yang membaca doa ini pada Hari Asyura, dia tidak akan mati pada tahun tersebut!! [14] Ucapan ini jelas batil dan mungkar, karena Allah telah berfirman:
 
إِنَّ أَجَلَ اللَّهِ إِذَا جَاءَ لَا يُؤَخَّرُ لَوْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
 
Sesungguhnya ketetapan Allah apabila telah datang tidak dapat ditangguhkan, kalau kamu mengetahui. [QS.Nuh: 4]
 
Kesembilan: Memeringati Hari Kematian Husein [15]
Pada waktu Muharram, kelompok Syiah setiap tahunnya mengadakan upacara kesedihan dan ratapan dengan berdemontrasi ke jalan-jalan dan lapangan, memakai pakaian serba hitam untuk mengenang gugurnya Husain. Mereka juga memukuli pipi mereka sendiri, dada dan punggung mereka, menyobek saku, menangis berteriak histeris dengan menyebut: Ya Husain. Ya Husain!!!”
 
Lebih-lebih pada 10 Muharram, mereka lakukan lebih dari itu. Mereka memukuli diri sendiri dengan cemeti dan pedang sehingga berlumuran darah!!! Anehnya, mereka menganggap semua itu merupakan amalan ibadah dan syiar Islam!! Hanya kepada Allah kita mengadu semua ini [16].
 
Alangkah bagusnya ucapan al-Hafizh Ibnu Rajab:
“Adapun menjadikan Hari Asyura sebagai hari kesedihan/ratapan sebagaimana dilakukan oleh kaum Syiah Rafidhah karena terbunuhnya Husain bin Ali, maka hal itu termasuk perbuatan orang yang tersesat usahanya dalama kehidupan dunia, sedangkan dia mengira berbuat baik. Allah dan Rasul-Nya saja tidak pernah memerintahkan agar hari mushibah dan kematian para Nabi dijadikan ratapan, lantas bagaimana dengan orang yang selain mereka?!” [17]
 
Husein bin Ali bin Abi Thalib adalah cucu Rasulullah ﷺ dari perkawinan Ali bin Abi Thalib dengan putrinya Fatimah binti Rasulullah. Husein sangat dicintai oleh Rasulullah ﷺ. Beliau ﷺ bersabda:
 
حُسَيْنٌ مِنِّي وَأَنَا مِنْ حُسَيْنٍ أَحَبَّ اللَّهُ مَنْ أَحَبَّ حُسَيْنًا حُسَيْنٌ سِبْطٌ مِنَ اْلأَسْبَاطِ
 
Husein adalah bagianku juga dan aku adalah bagian Husein. Semoga Allah mencintai orang yang mencintai Husein. Husein termasuk cucu keturunanku. [18]
 
Husein terbunuh pada peristiwa yang sangat tragis, yaitu pada 10 Muharram tahun 61 H, di sebuah tempat bernama Karbala. Karenanya peristiwa ini kemudian lebih dikenal dengan peristiwa Karbala. [19]
 
Namun apapun musibah yang terjadi dan betapapun kita sangat mencintai keluarga Rasulullah ﷺ, bukan alasan untuk bertindak melanggar aturan syariat dengan memeringati hari kematian Husein!!. Sebab, peristiwa terbunuhnya orang yang dicintai Rasulullah ﷺ sebelum Husein juga pernah terjadi, seperti terbunuhnya Hamzah bin Abdil Muthollib. Dan hal itu tidak menjadikan Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya mengenang atau memeringati hari peristiwa tersebut, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Syiah untuk mengenang terbunuhnya Husein!! [20]
 
Kesepuluh: Peringatan Hari Suka Cita
Yang dimaksud Hari Suka Cita adalah hari menampakkan kegembiraan, menghidangkan makanan lebih dari biasanya, dan memakai pakaian bagus. Mereka yang membuat acara ini ingin menyaingi dan mengganti hari kesedihan atas peristiwa terbunuhnya Husein dengan kegembiraan. Kontra dengan apa yang dilakukan orang-orang Syiah. Tentunya acara semacam ini tidak dibenarkan, karena bidah tidak boleh dilawan dengan bidah yang baru!! Dan tidak ada satu dalil pun yang membolehkan acara semacam ini. [21]
 
Kesebelas: Berbagai Ritual dan Adat Istiadat di Tanah Air
Di tanah air, bila tiba Hari Asyura kita akan melihat berbagai adat dan ritual yang beraneka ragam dalam rangka menyambut hari istimewa ini. Apabila kita lihat secara kacamata syari, adat dan ritual ini tidak lepas dari kesyirikan! Seperti meminta berkah dari benda-benda yang dianggap sakti dan keramat, bahkan yang lebih mengenaskan, sampai kotoran sapi-pun tidak luput untuk dijadikan alat pencari berkah!! [22]
 
Wallahu waliyyut taufiq.
 
 
 
Catatan Kaki:
 
[1] Syarh Masail al-Jahiliyyah, DR.Sholih al-Fauzan hal.302
 
[2] Ishlahul Masajid, al-Qoshimi hal.129, as-Sunan wal Mubtada’at, Muhammad Ahmad Abdus Salam hal.155
 
[3] Tashih ad-Duu’a, Bakr Abu Zaid hal.107
 
[4] Bida’ wa Akhtho’ hal.218. Lihat secara luas masalah ini dalam risalah Al- Ihtifal bi Ra’si Sanah wa Musyabahati Ashabil Jahim oleh Abdullah bin Abdul Hamid al-Atsari.
 
[5] as-Sunan wal Mubtada’at hal.191, Tashihud Du’a hal.107
 
[6] al-A’lai al-Mashnu’ah, as-Suyuti 2/108, Tanziihus Syari’ah, Ibnu Arroq 2/148, al-Fawaid al-Majmu’ah, as-Syaukani no.280. Kritik Hadis-Hadis Dho’if Populer, Abu Ubaidah Yusuf as-Sidawi hal.114
 
[7] Tashihud Du’a hal.107, Bida’ wa Akhtho hal.221
 
[8] al-Ba’its Ala Inkaril Bida’ wal Hawadits hal.239
 
[9] Iqthido as-Sirath al-Mustaqim 2/129-134, Majmu’ Fatawa 25/307-314 keduanya oleh Ibnu Taimiyyah, al-Ibda’ Fi Madhoril Ibtida’ Ali Mahfuzh hal.56, 269, as-Sunan wal Mubtada’at hal.154-158, 191.
 
[10] Bida’ al-Qurro Bakr Abu Zaid hal.9
 
[11] Tashihud Du’a hal.109
 
[12] al-Fawaid al-Majmu’ah no.60 al-Aala’I al-Masnu’ah 2/92.
 
[13] as-Sunan wal Mubtada’at hal.154
 
[14] Du’a Khotmil Qur’an, Ahmad Muhammad al-Barrok, buku ini sarat dengan khurafat dan kedustaan!!. (Bida’ wa Akhtho hal.230).
 
[15] Iqthidho as-Siroth al-Mustaqiem 2/131-132
 
[16] Lihat Min Aqoid Syiah/Membongkar Kesesatan Aqidah Syiah hlm. 57-58, Syaikh Abdullah bin Muhammad
 
[17] Lathoiful Ma’arif hlm. 113
 
[18] HR.Tirmidzi: 3775, Ibnu Majah: 144. Ibnu Hibban: 2240, Hakim 3/177, Ahmad: 4/172, dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam as-Shahihah: 1227.
 
[19] Lihat kisah lengkapnya dalam al-Bidayah wan Nihayah Ibnu Katsir 8/172-191.
 
[20] Syahr al-Muharram wa Yaum Asyura, Abdullah Haidir hal.29
 
[21] Majmu’ Fatawa 25/309-310, Iqtidho as-Siroth al-Mustaqiem 2/133, Tamamul Minnah, al-Albani hal.412
 
[22] Di antara adat ritual yang sering dilakukan di daratan Jawa adalah yang dikenal dengan istilah Kirab 1 Syuro. Acara ini sarat dengan kesyirikan, mulai dari keyakinan mereka terhadap benda pusaka keraton, keyakinan kerbau yang punya kekuatan gaib, tirakatan dengan doa dan zikir pada malam harinya, dan kemungkaran-kemungkaran lainnya yang sangat jelas!!. WAllahul Musta’an.
 
 
 
Penulis: Ustadz Syahrul Fatwa bin Luqman (Penulis Majalah Al Furqon Gresik)
Artikel Muslim.Or.Id
 
 
Baca artikel lengkap di:
══════
 
Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat.!
www.nasihatsahabat.com
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Baca juga:
#Muharam #Muharom #Muharram #10Muharam #HariAsyura #PuasaAsyura #Tasu’a #PuasaTasua #amalanMuharam #keutamaanpuasaAsyura,#menghapuskandosasetahunlalu #fadhilahpuasaAsyura #Hijriyah #tahunbaruhijriyah #hukumucapanselamattahunbaru #bidahMuharam #kemungkaranMuharam #sunnahMuharam