بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
 
SEBAB PENAMAAN LAILATUL QADAR
 
Para ulama membahas penyebab yang menjadikan Lailatul Qadar disebut dengan nama demikian. [Tentang pembahasan ini, silakan membaca Al-I’lam bi Fawa`id ‘Umdatul Ahkam 5/391-393, Fathul Bary 4/255 karya Ibnu Hajar, Kasyful Litsam 4/26-27, dan selainnya]
 
Ada beberapa pendapat dalam hal ini yang uraiannya sebagai berikut:
 
Pendapat Pertama
Dinamakan Lailatul Qadar karena pada malam itu Allah ﷻ menakdirkan segala ketentuan yang berkaitan dengan makhluk, yang akan terjadi pada tahun itu. Ini adalah pendapat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu dan sejumlah ulama lain. Sebagian ulama menganggap itu sebagai pendapat kebanyakan ahli tafsir.
 
Pendapat ini bisa dikuatkan dengan firman Allah ﷻ:
 
فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيم
 
“Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” [QS. Ad-Dukhan: 4]
 
Pendapat Kedua
Dinamakan Lailatul Qadar karena keagungan dan kemuliaannya. Dalam bahasa Arab, bila dikatakan bahwa si Fulan memiliki qadar, berarti dia memiliki kedudukan dan kemulian. Demikian pendapat Imam Az-Zuhry rahimahullah dan selainnya. Pendapat ini bisa dipahami dari firman Allah ﷻ:
 
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
 
“Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.” [QS. Al-Qadr: 3]
 
Ayat di atas menunjukkan keagungan Lailatul Qadar, bahwa malam itu lebih baik daripada seribu bulan.
 
Keagungan Lailatul Qadar ini kembali kepada dua hal:
 
• Kembali kepada pelaku. Siapa saja yang mengerjakan amalan ketaatan pada malam itu, dia akan menjadi pemilik keagungan dan kemuliaan.
 
• Kembali kepada amalan perbuatan, yaitu setiap amalan ketaatan pada malam itu adalah amalan yang sangat agung dan mulia, yang keutamaan dan kemuliaannya berrnilai seribu kali lipat dibanding dengan amalan pada malam lain.
 
Pendapat Ketiga
Dinamakan Lailatul Qadar karena pada malam itu bumi menjadi sempit dan sesak oleh para malaikat. Oleh karena itu, kata qadar dalam hal ini bermakna penyempitan. Pendapat ini bisa dikuatkan oleh sabda Nabi ﷺ tentang Lailatul Qadar:
 
إِنَّهَا لَيْلَةُ سَابِعَةٍ أَوْ تَاسِعَةٍ وَعِشْرِينَ إنَّ الْمَلاَئِكَةَ تِلْكَ اللَّيْلَةَ فِي الْأَرْضِ أَكْثَرُ مِن عَدَدِ الْحَصَى
 
“Sesungguhnya (Lailatul Qadar) itu (berada pada) malam kedua puluh tujuh atau kedua puluh sembilan, dan sesungguhnya para malaikat di muka bumi pada malam itu lebih banyak daripada jumlah batu-batu kerikil.” [Dikeluarkan oleh Ath-Thayalisy, Ahmad, Ibnu Khuzaimah, dan Abu Ya’la dari hadis Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Dihasankan oleh Syaikh Al-Albany rahimahullah dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 2205]
 
Al-Hafizh Ibnu Hajar menyebutkan sisi lain dari keterkaitan Lailatul Qadar dengan makna penyempitan, yaitu Lailatul Qadar terkesan sempit, karena penentuannya adalah hal yang tersembunyi, tidak dipastikan.
 
Pendapat Keempat
Dinamakan Lailatul Qadar karena pada malam itu Allah menurunkan Alquran yang merupakan kitab yang penuh dengan keagungan dan kemuliaan.
 
Demikian beberapa pendapat ulama yang, jika diperhatikan secara saksama, tidaklah saling bertentangan. Bahkan seluruh kandungan pendapat itu menunjukkan keagungan dan kemulian Lailatul Qadar.
 
Oleh: Al-Ustadz Dzulqarnain M. Sunusi hafizhahullah
 
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook:
https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
 
Baca juga:
SEBAB PENAMAAN LAILATUL QADAR
SEBAB PENAMAAN LAILATUL QADAR
SEBAB PENAMAAN LAILATUL QADAR