بسم الله الرحمن الرحيم

#DakwahSunnah
#DoaZikir

SAUDARAKU, KETAHUILAH KEUTAMAAN WAKTU PAGI

[Pertama] Pagi adalah Waktu yang Sangat Utama dan Penuh Berkah

Waktu yang berkah adalah waktu yang penuh kebaikan. Waktu pagi telah didoakan khusus oleh Nabi ﷺ sebagai waktu yang berkah.  Dari sahabat Shokhr Al Ghomidiy, Nabi ﷺ berdoa:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لِأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا

Allahumma baarik li ummatii fii bukuurihaa

Artinya:
Ya Allah, limpahkanlah keberkahan kepada umatku di waktu paginya [HR. Tirmidzi No.1133]

Apabila Nabi ﷺ mengirim peleton pasukan, beliau ﷺ mengirimnya pada pagi hari. Sahabat Shokhr sendiri (yang meriwayatkan hadis ini, pen) adalah seorang pedagang. Dia biasa membawa barang dagangannya ketika pagi hari. Karena hal itu, dia menjadi kaya dan banyak harta. Abu Daud mengatakan, bahwa dia adalah Shokhr bin Wada’ah. [HR. Abu Daud no. 2606. Hadis ini dishohihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan Abi Daud]

Ibnu Baththol mengatakan: “Hadis ini tidak menunjukkan, bahwa selain waktu pagi adalah waktu yang tidak diberkahi. Sesuatu yang dilakukan Nabi ﷺ (pada waktu tertentu) adalah waktu yang berkah dan beliau ﷺ adalah sebaik-baik uswah (suri teladan) bagi umatnya. Adapun Nabi ﷺ mengkhususkan waktu pagi dengan mendoakan keberkahan pada waktu tersebut daripada waktu-waktu yang lainnya, karena pada waktu pagi tersebut adalah waktu yang biasa digunakan manusia untuk memulai amal (aktivitas). Waktu tersebut adalah waktu bersemangat (fit) untuk beraktivitas. Oleh karena itu, Nabi ﷺ mengkhususkan doa pada waktu tersebut, agar seluruh umatnya mendapatkan berkah di dalamnya.” [Syarhul Bukhari Libni Baththol, 9/163, Maktabah Syamilah]

[Kedua] Pagi adalah Waktu Semangat untuk Beramal

Dalam Shohih Bukhari terdapat suatu riwayat dari sahabat Abu Hurairah, dari Nabi ﷺ, beliau ﷺ bersabda:

إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ ، وَلَنْ يُشَادَّ الدِّينَ أَحَدٌ إِلاَّ غَلَبَهُ ، فَسَدِّدُوا وَقَارِبُوا وَأَبْشِرُوا ، وَاسْتَعِينُوا بِالْغَدْوَةِ وَالرَّوْحَةِ وَشَىْءٍ مِنَ الدُّلْجَةِ

“Sesungguhnya agama itu mudah. Tidak ada seorang pun yang membebani dirinya di luar kemampuannya, kecuali dia akan dikalahkan. Hendaklah kalian melakukan amal dengan sempurna (tanpa berlebihan dan menganggap remeh). Jika tidak mampu berbuat yang sempurna (ideal), maka lakukanlah yang mendekatinya. Perhatikanlah ada pahala di balik amal yang selalu kontinu. Lakukanlah ibadah (secara kontinu) di waktu pagi, dan waktu setelah matahari tergelincir, serta beberapa waktu di akhir malam.” [HR. Bukhari no. 39. Lihat penjelasan hadits ini di Fathul Bari]

Yang dimaksud ‘Al Ghodwah’ dalam hadis ini adalah perjalanan di awal siang. Al Jauhari mengatakan bahwa yang dimaksud ‘Al Ghodwah’ adalah waktu antara shalat Fajar hingga terbitnya matahari. [Lihat Fathul Bari 1/62, Maktabah Syamilah]

Inilah tiga waktu yang dikatakan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari sebagai waktu semangat (fit) untuk beramal.

Syaikh Abdurrahmanbin bin Nashir As Sa’di mengatakan, bahwa inilah tiga waktu utama untuk melakukan safar (perjalanan), yaitu perjalanan fisik, baik jauh ataupun dekat. Juga untuk melakukan perjalanan ukhrowi (untuk melakukan amalan akhirat). [Lihat Bahjah Qulubil Abror, hal. 67, Maktbah ‘Abdul Mushowir Muhammad Abdullah]

Semoga Allah selalu memberi kita taufik untuk mengamalkan setiap ilmu yang telah kita peroleh.

Sumber: https://rumaysho.com/36-semangat-di-waktu-pagi-yang-penuh-berkah.html