بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 
SALAH KAPRAH TENTANG TAKJIL
>> Takjil artinya ternyata BUKAN hidangan buka puasa
 
“Terima kasih kepada warga yang telah membawakan takjil pada hari ini.”
“Warga berburu takjil murah di pasar Ramadan.”
“Waspada takjil yang mengandung bahan berbahaya. Banyak beredar di pasaran.”
“Gratis takjil (di restoran ini).”
 
Terkadang kita mendengar kalimat kalimat di atas dalam bentuk pengumuman, imbauan, atau berita terkait dengan takjil.
 
Jika melihat konteks kalimat di atas, takjil adalah makanan untuk berbuka puasa.
 
Karena semua media pemberitaan selalu menyebut makanan untuk berbuka adalah Takjil, maka seolah-olah kita semua sepakat menyebut, bahwa Takjil adalah hidangan atau panganan untuk berbuka puasa.
 
Memang sebagian dari kita masih mengartikan takjil sebagai makanan atau hidangan untuk berbuka puasa, padahal itu salah.
 
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata takjil (ta’jil) berarti memercepat (dalam berbuka puasa).
 
Hal ini sesuai dengan akar katanya dalam bahasa Arab, yakni ‘ajila atau menyegerakan.
 
Berikut uraiannya:
 
Kata takjil / ta’jil artinya adalah bersegera
 
Diambil dari hadis Nabi ﷺ. Rasulullah ﷺ bersabda:
 
لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
 
La yazalunn asu bikhairin ma ‘ajjaluuhul fithro.
 
“Manusia senantiasa berada dalam kebaikan, selama mereka menyegerakan waktu berbuka.” [HR. Bukhari no. 1957 dan Muslim no. 1098]
 
Makna takjil menurut ilmu bahasa Arab ialah “penyegeraan, bersegera, percepatan.” Sebuah kata dasar dari ajjala, yu’ajjilu artinya menyegerakan, memercepat.
 
Ta’jilul fitri = menyegerakan berbuka (puasa). Terlihat di sini, bahwa makna takjil tidak ada hubungannya sama sekali dengan makanan.
 
Di sini pengertian TAKJIL dengan jelas ditulis adalah “Memercepat”. Dalam hal ini adalah memercepat berbuka saat tiba waktunya.
 
• Jadi makna sebenarnya dari takjil adalah menyegerakan untuk berbuka puasa.
 
• Jadi TAKJIL itu artinya BUKAN makanan atau hidangan untuk berbuka puasa.
 
Kesimpulannya:
Jika ada pernyataan “Orang Arab bertakjil dengan kurma” maka pengertian yang benar ialah mereka menyegerakan berbuka puasa dengan memakan kurma. Dan BUKAN makanan berbuka puasa mereka adalah kurma. [Kamus Almunjid 619, Al-Munawwir hal 1.063]
 
 
 
Penulis: Akhmad Danardi
Artikel Pusat Buku Sunnah
 
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
#salahkaprahtentangtakjil #artitakjilsebenarnya #takjilbukanberartimakanbukapuasa #bukapuasaRamadan #bukantakjil
Baca juga:
Salah kaprah tentang takjil.