بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
 
PSIKOSOMATIK (CEMAS BERLEBIHAN) SEOLAH PUNYA GEJALA COVID-19
>> Perbanyaklah membaca Alquran di saat wabah dan bulan Ramadan
 
Mengapa Memerbanyak Membaca Alquran saat Wabah di Bulan Ramadan?
 
Di musim wabah saat Ramadan ini, mari kita perbanyak membaca Alquran. Ini benar-benar kesempatan meraih pahala yang sangat besar dan sangat bermanfaat. Mengapa?
 
1. Ramadan adalah bulannya Alquran. Kita diperintahkan untuk banyak membaca Alquran dan memahami tafsirnya.
 
2. Di musim wabah ini, sebagian kita punya waktu luang yang banyak karena kita dianjurkan agar #DiRumahAja. Gunakan waktu luang ini untuk membaca Alquran.
 
3. Alquran adalah obat, baik untuk penyakit hati dan penyakit fisik. Sangat pas kita memerbanyak baca Alquran di musim wabah. Hati menjadi tenang, dan bisa jadi penyakit fisik akan sembuh.
 
4. Dengan sibuk mambaca Alquran, kita mengurangi membaca berita tentang Covid19. Terlalu banyak membaca berita akan meneyebakan kecemasan berlebih, dan menyebabkan penyakit psikosomatik, yaitu “perasaan” memiliki gejala penyakit Covid19, padahal tidak. Bahkan sehat-sehat saja
 
Berikut penjebaran dari poin-poin di atas:
 
1. Ramadan adalah Bulannya Alquran
Ramadan adalah bulannya Alquran. Kita diperintahnya banyak membaca Alquran dan memahami tafsirnya. Allah ﷻ berfirman:
 
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ
 
“Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran.” [QS Al-Baqarah: 185]
 
Hendaknya kita semangat membaca Alquran, karena ia akan memberikan syafaat di Hari Kiamat. Nabi ﷺ bersabda:
 
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ
 
“Rajinlah membaca Alquran, karena dia akan menjadi syafaat bagi penghafalnya di Hari Kiamat.” [HR. Muslim 1910]
 
2. Banyak Waktu Luang di Rumah
 
Di musim wabah ini, sebagian kita punya waktu luang yang banyak, karena kita dianjurkan agar #DiRumahAja. Gunakan waktu luang ini untuk membaca Alquran
 
Dengan banyaknya waktu luang, kita dapat menggunakannya untuk mengkhatamkan Alquran. Hendaknya kita bertekad kuat mengkhatamkan membaca Alquran, minimal sekali saja di bulan Ramadan ini.
 
Di bulan Ramadan Rasulullah ﷺ diajarkan oleh Malaikat Jibril sampai khatam. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu:
 
أن جبريل كان يعْرضُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقُرْآنَ كُلَّ عَامٍ مَرَّةً ، فَعرضَ عَلَيْهِ مَرَّتَيْنِ فِي الْعَامِ الَّذِي قُبِضَ فيه
 
“Dahulu Jibril mendatangi dan mengajarkan Alquran kepada Nabi ﷺ setiap tahun sekali (pada waktu Ramadan). Pada tahun wafatnya Rasulullah ﷺ, Jibril mendatangi dan mengajarkan Alquran kepada beliau sebanyak dua kali (untuk mengokohkan dan memantapkannya).” [HR. Bukhari no. 4614]
 
Ibnu Atsir rahimahullah menjelaskan:
 
أي كان يدارسه جميع ما نزل من القرآن
 
“Yaitu memelajari (mudarasah) semua ayat Alquran yang turun.” [Al-Jami’ fi Gharib Hadis, 4/64]
 
Bahkan beberapa ulama sengaja meninggalkan majelis ilmu dan beberapa ibadah lainnya, karena fokus membaca Alquran. Ibnu Rajab Al-Hambali berkata:
 
قال ابن عبد الحكم: كان مالك إذا دخل رمضان يفر من قراءة الحديث ومجالسة أهل العلم ، وأقبل على تلاوة القرآن من المصحف .
قال عبد الرزاق : كان سفيان الثوري : إذا دخل رمضان ترك جميع العبادة وأقبل على قراءة القرآن
 
“Ibnu Abdil Hakam berkata, Imam malik di bulan Ramadan meninggalkan majelis membaca hadis dan majelis ilmu, dan fokus membaca Alquran dari mushaf.
 
 Abdurrazzaq berkata: “Sufyan Ats-Tsauri apabila masuk Ramadan, ia meninggalkan berbagai ibadah dan fokus membaca Alquran.” [Lathaif Al-Ma’arif hal. 171]
 
3. Alquran Obat Penyakit Hati dan Penyakit Fisik
 
Alquran adalah obat, baik untuk penyakit hati dan penyakit fisik. Sangat pas jika kita memerbanyak baca Alquran di musim wabah. Hati menjadi tenang, dan bisa jadi penyakit fisik akan sembuh.
 
Alquran adalah obat penyakit fisik dan jiwa. Allah ﷻ berfirman:
 
ﻭَﻧُﻨَﺰّﻝُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﻣَﺎ ﻫُﻮَ ﺷِﻔَﺂﺀٌ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔٌ ﻟّﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﻭَﻻَ ﻳَﺰِﻳﺪُ ﺍﻟﻈّﺎﻟِﻤِﻴﻦَ ﺇَﻻّ ﺧَﺴَﺎﺭﺍً
 
“Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Dan Alquran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian” [QS. Al-Israa’: 82]
 
Syaikh Muhammad Al-Amin Asy-Syinqith menjelaskan, bahwa maksud obat dalam ayat ini adalah obat untuk penyakit fisik dan jiwa. Beliau berkata:
 
ﻣَﺎ ﻫُﻮَ ﺷِﻔَﺎﺀٌ ﻳَﺸْﻤَﻞُ ﻛَﻮْﻧَﻪُ ﺷِﻔَﺎﺀً ﻟِﻠْﻘَﻠْﺐِ ﻣِﻦْ ﺃَﻣْﺮَﺍﺿِﻪِ ; ﻛَﺎﻟﺸَّﻚِّ ﻭَﺍﻟﻨِّﻔَﺎﻕِ ﻭَﻏَﻴْﺮِ ﺫَﻟِﻚَ ، ﻭَﻛَﻮْﻧَﻪُ ﺷِﻔَﺎﺀً ﻟِﻠْﺄَﺟْﺴَﺎﻡِ ﺇِﺫَﺍ ﺭُﻗِﻲَ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﺑِﻪِ ، ﻛَﻤَﺎ ﺗَﺪُﻝُّ ﻟَﻪُ ﻗِﺼَّﺔُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺭَﻗَﻰ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞَ ﺍﻟﻠَّﺪِﻳﻎَ ﺑِﺎﻟْﻔَﺎﺗِﺤَﺔِ ، ﻭَﻫِﻲَ ﺻَﺤِﻴﺤَﺔٌ ﻣَﺸْﻬُﻮﺭَﺓٌ
 
“Obat yang mencakup obat bagi penyakit hati/jiwa, seperti keraguan, kemunafikan, dan perkara lainnya. Bisa menjadi obat bagi jasmani, jika dilakukan ruqyah kepada orang yang sakit. Sebagaimana kisah seseorang yang terkena sengatan kalajengking diruqyah dengan membacakan Al-Fatihah. Ini adalah kisah yang sahih dan masyhur.” [Tafsir Adhwaul Bayan]
 
4. Mengurangi Intensitas Membaca Berita Tentang Covid 19
 
Dengan sibuk mambaca Alquran, kita mengurangi intensitas membaca berita tentang Covid19. Terlalu banyak membaca berita akan meneyebakan kecemasan berlebih, dan menyebabkan penyakit Psikosomatik, yaitu “perasaan” memiliki gejala penyakit Covid19 padahal tidak. Bahkan sehat-sehat saja
 
Misalnya ia terlalu banyak mendengar berita gejala Covid19, yaitu tenggorakan gatal dan sesak, ia pun merasa tenggorakan gatal dan agak sesak. Padahal ia sehat-sehat saja. Inilah gejala dari penyakit psikosomatik.
 
Demikian smepga bermanfaat
 
 
Penyusun: Raehanul Bahraen
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
 
Baca juga:
PSIKOSOMATIK (CEMAS BERLEBIHAN) SEOLAH PUNYA GEJALA COVID-19
PSIKOSOMATIK (CEMAS BERLEBIHAN) SEOLAH PUNYA GEJALA COVID-19
PSIKOSOMATIK (CEMAS BERLEBIHAN) SEOLAH
PSIKOSOMATIK (CEMAS BERLEBIHAN) SEOLAH