بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
 
POKOK-POKOK IDEOLOGI KOMUNISME
 
Banyak orang mengira, bahwa Sosialisme-Komunisme hanyalah sebatas ideologi yang berkaitan dengan sistem ekonomi dan politik yang bermaksud menghapus milik perseorangan, dan menggantikannya dengan milik bersama. Sebuah ideologi yang kontra total dengan Kapitalisme, dan berusaha mengangkat derajat kalangan bawah. Padahal masalahnya tak sebatas itu.
 
Sosialisme-Komunisme mempunyai pokok-pokok ideologi kufur yang SANGAT BERTENTANGAN dengan Islam, bahkan dengan semua agama Samawi. Pokok-pokok ideologi Komunis tersebut antara lain:
 
• Tidak ada Tuhan, dan hidup adalah materi (materialistis)
• Ingkar terhadap Hari Kiamat
• Ingkar terhadap al-Jannah (Surga) dan an-Naar (Neraka)
• Menentang semua agama
 
Syaikh al-Allamah Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menyebutkan, termasuk bentuk keyakinan yang kufur, bertentangan dengan akidah yang benar, menyelisihi syariat yang dibawa oleh para rasul alaihimus salam, ialah keyakinan menyimpang (Ateis) kalangan pengikut Marx, Lenin, serta para penyeru Ateisme dan kekufuran. Ideologi mereka bisa bernama Sosialisme, Komunisme, Ba’tsiyah (para pengikut Partai Ba’ts), atau lainnya. Mereka memiliki prinsip ideologi Ateisme yang menyatakan tidak ada Ilah (Tuhan), dan kehidupan adalah sesuatu yang bersifat materi. Mereka memiliki prinsip ideologi yang mengingkari kehidupan Akhirat, Surga, dan Neraka. [Arkanu al-Islam, hlm. 36]
 
Dinyatakan pula oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah, bahwa Partai Ba’ts, Komunisme, dan seluruh ideologi yang sejenis, menjadikan para penganutnya kafir. Mereka lebih kafir dari Yahudi dan Nasrani. Sebab makanan dan sembelihan Yahudi dan Nasrani masih diperkenankan untuk seorang Muslim. Demikian pula para wanita mereka (Yahudi dan Nasrani) masih diperkenankan dinikahi. Setiap Ateis (orang yang tak meyakini keberadaan Allah subhanahu wa taala), tidak memercayai Islam, itu lebih jelek dari Yahudi dan Nasrani. [Majmu’ Fatawa asy-Syaikh Ibnu Baz, 6/85]
 
Barang siapa meneliti buku-buku referensi mereka dan mengaji pokok-pokok ideologi mereka, niscaya ia akan tahu dengan penuh keyakinan dan tanpa keraguan, bahwa akidah ini bertentangan dengan semua agama Samawi. Dia juga akan yakin, bahwa akidah ini akan mengantarkan penganutnya kepada kesudahan terburuk di dunia dan di Akhirat.” [al-Aqidah ash-Shahihah wama Yudhadduha, hlm. 12—13]
 
Ideologi mereka bahwa tidak ada Tuhan, dan hidup adalah materi (materialistis), sungguh merupakan kekufuran yang nyata. Ideologi bahwa tidak ada Tuhan (baca: Rabb) yang menciptakan alam semesta dan seisinya adalah ideologi Ateis yang membinasakan. Ia bertentangan dengan Kitab Suci dan fitrah yang suci. Allah ﷻ berfirman:
 
أَمۡ خُلِقُواْ مِنۡ غَيۡرِ شَيۡءٍ أَمۡ هُمُ ٱلۡخَٰلِقُونَ ٣٥ أَمۡ خَلَقُواْ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَۚ بَل لَّا يُوقِنُونَ ٣٦
 
“Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun? Ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu? Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan).” [QS. ath-Thur: 35-36]
 
Syaikh al-Allamah Abdur Rahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah berkata:
 
“Ini merupakan bentuk penyajian argumen dengan sesuatu, yang mau tidak mau mereka harus tunduk kepada kebenaran, atau keluar dari konsekuensi akal dan agama. Penjelasannya adalah bahwa mereka mengingkari Tauhidullah, dan mendustakan Rasul-Nya yang mengharuskan pengingkaran, bahwa Allah yang menciptakan mereka.
 
Sungguh, telah ditetapkan sebagai hukum akal dan syariat, bahwa hal ini tidak keluar dari tiga keadaan, yaitu:
 
(1) Bisa jadi mereka tercipta dengan sendirinya, yakni tanpa ada Sang Pencipta yang menciptakan mereka, tetapi ada dengan sendirinya. Ini tentunya sangat mustahil. Atau
 
(2) Mereka menciptakan diri mereka sendiri. Ini juga mustahil. Jika dua kemungkinan itu batil dan mustahil terjadi, tinggal kemungkinan ketiga, bahwa
 
(3) Allah yang menciptakan mereka.
 
Jika hal ini telah diakui, dapatlah diketahui, bahwa Allah ialah satu-satu-Nya Zat yang patut diibadahi. Dan tidaklah pantas suatu ibadah diberikan, kecuali hanya kepada-Nya.” [Taisir al-Karimir Rahman, hlm. 816]
 
Setiap manusia yang mengarungi kehidupan ini pasti mempunyai problem. Terkadang problem itu amat berat dan sulit dipecahkan. Saat itulah jiwanya terfitrah mencari tempat bersandar dan mengadu yang di atas manusia, bahkan yang menciptakan manusia dan seluruh jagat raya.
 
Ideologi mereka bahwa hidup adalah materi (materialistis) sangat bertentangan dengan prinsip Islam yang menekankan, bahwa hidup adalah berserah diri dan menghamba kepada Allah ﷻ. Tunduk dan patuh kepada-Nya, dengan menjalankan segala perintah-Nya, dan meninggalkan segala larangan-Nya.
 
Materi adalah bagian dari kehidupan dunia yang fana. Ia adalah fitnah yang dapat menjadikan pemiliknya semena-mena dan melampaui batas. Allah ﷻ berfirman:
 
كَلَّآ إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَيَطۡغَىٰٓ ٦ أَن رَّءَاهُ ٱسۡتَغۡنَىٰٓ ٧
 
“Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup.” [QS. al-Alaq: 6-7]
 
Kehidupan materialistis tak ubahnya kehidupan binatang. Itulah kehidupan orang-orang kafir di muka bumi ini. Allah ﷻ berfirman:
 
إِنَّ ٱللَّهَ يُدۡخِلُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ جَنَّٰتٍ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُۖ وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ يَتَمَتَّعُونَ وَيَأۡكُلُونَ كَمَا تَأۡكُلُ ٱلۡأَنۡعَٰمُ وَٱلنَّارُ مَثۡوٗى لَّهُمۡ ١٢
 
“Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang Mukmin dan beramal saleh ke dalam al-Jannah, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang. Dan Jahannam adalah tempat tinggal mereka.” [QS. Muhammad: 12]
 
Ideologi mengingkari Hari Kiamat, Surga, dan Neraka merupakan kekufuran yang nyata. Beriman kepada Hari Kiamat, Surga, dan Neraka merupakan salah satu Rukun Iman yang harus diyakini oleh setiap Muslim. Barang siapa mengingkarinya, dia kafir.
 
Allah ﷻ berfirman:
 
يَوۡمَ تَمُورُ ٱلسَّمَآءُ مَوۡرًا ٩ وَتَسِيرُ ٱلۡجِبَالُ سَيۡرًا ١٠ فَوَيۡلٞ يَوۡمَئِذٍ لِّلۡمُكَذِّبِينَ ١١ ٱلَّذِينَ هُمۡ فِي خَوۡضٍ يَلۡعَبُونَ ١٢ يَوۡمَ يُدَعُّونَ إِلَىٰ نَارِ جَهَنَّمَ دَعًّا ١٣ هَٰذِهِ ٱلنَّارُ ٱلَّتِي كُنتُم بِهَا تُكَذِّبُونَ١٤
 
“Pada hari ketika langit benar-benar bergoncang dan gunung benar-benar berjalan. Maka kecelakaan yang besarlah di hari itu, bagi orang-orang yang mendustakan, (yaitu) orang-orang yang bermain-main dalam kebatilan. Pada hari mereka didorong ke Neraka Jahannam dengan sekuat-kuatnya. (Dikatakan kepada mereka): ‘Inilah Neraka yang dahulu kamu selalu mendustakannya’.” [QS. ath-Thur: 9-14]
 
Ideologi mereka menentang semua agama merupakan bukti nyata, bahwa orang-orang Komunis itu liar dan tak mau diatur oleh aturan agama. Menurut bapak Komunisme dunia, Karl Marx, agama adalah opium alias candu. Maksudnya, agama tidak membawa kebaikan, dan hanya mendatangkan malapetaka. Agama hanya menipu dan menyesatkan masyarakat.
 
Maka dari itu, orang-orang Komunis sangat membenci orang yang taat beragama, terkhusus Muslim. Tak heran, di kala mereka mempunyai kekuasaan dan merajalela, tokoh-tokoh Muslimlah yang pertama kali menjadi target kekejaman dan kebengisan mereka.
 
Dari paparan di atas dapatlah disimpulkan, bahwa Komunisme sangat berbahaya bagi kehidupan umat manusia pada umumnya, dan bangsa Indonesia pada khususnya. Maka dari itu, Komunisme tak boleh hidup di Indonesia. Pokok-pokok ideologinya yang notabene kekufuran nyata dapat menghancurkan kehidupan beragama kita. Sistem ekonomi dan politiknya yang radikal terhadap kepemilikan swasta dapat merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pembelaan yang berlebihan terhadap kalangan bawah alias proletary, dan kebencian yang akut terhadap kalangan atas alias Borjuis, dapat menimbulkan konflik internal yang berkepanjangan di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang majemuk ini.
 
Komunisme adalah bahaya laten yang harus senantiasa dipantau, diwaspadai, dan dipangkas akarnya. Komunisme bagaikan bom waktu yang harus segera dijinakkan. Untuk menjinakkannya membutuhkan ilmu, keberanian, ketangkasan, dan penanganan yang tepat. Kalau tidak, bukan suatu hal yang mustahil peristiwa 1948 di Madiun dan G30S/PKI 1965 terulang kembali. Na’udzu billahi min dzalik…
 
Mudah-mudahan Allah ﷻ melindungi bangsa dan negara Indonesia dari rongrongan dan makar jahat PKI, menjaga para pemimpin bangsa dan rakyat dari pokok-pokok ideologi Komunis yang sesat dan menyesatkan, dan mencurahkan limpahan berkah kepada segenap insan Muslim yang berteguh diri di atas bimbingan Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya yang mulia.
 
Amiin….
 
Dinukil dari tulisan yang berjudul “Bom Waktu Komunisme” yang ditulis oleh: Ustadz Ruwaifi bin Sulaimi, Lc.
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook:
https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Baca juga:
POKOK-POKOK IDEOLOGI KOMUNISME