Ibnul Qayyim rahimahullah dalam Madarij as-Saalikiin berkata:
“Menyucikan jiwa lebih sulit dan lebih berat daripada mengobati badan. Barang siapa menyucikan jiwanya dengan:
• Riyadhah (latihan-latihan rohani),
• Mujahadah (usaha melawan hawa nafsu), dan
• Khulwah (menyendiri) yang tidak diajarkan oleh Nabi ﷺ,
Adalah seperti orang yang mengobati diri sendiri dengan mengandalkan pendapat sendiri. Para rasul adalah dokter hati. Tidak ada jalan untuk menyucikan dan memerbaiki hati manusia, kecuali mengikuti jalan dan melalui arahan mereka, dan dengan semata-mata menaati dan menerima ajaran mereka.”
Sufyan bin Uyainah rahimahullah berkata:
“Sesungguhnya Rasulullah ﷺ adalah al-Mizan al-Akbar (Parameter Kebenaran yang Agung). Segala sesuatu diperbandingkan dengan beliau, baik dengan akhlaknya, sejarah hidupnya, maupun dengan petunjuknya. Apa yang sesuai dengannya, itulah kebenaran. Dan apa yang bertentangan dengannya, itu adalah kebatilan.”
Oleh karenanya, wajib bagi orang yang ingin menyucikan jiwanya untuk bersungguh-sungguh MENGIKUTI, MENCONTOH, dan MENELADANI Nabi ﷺ, serta MENJAUHI berbagai perkara dan metode baru yang diklaim oleh para pencetusnya sebagai sebab penyucian jiwa.