بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
 
OH, BETAPA TAWADHUNYA MEREKA
 
(1). Suatu saat seorang lelaki telah berkata kepada Malik bin Dinar: “Wahai orang yang melakukan riya!” Maka beliau menjawab: “Sejak kapankah kamu mengenal namaku? Tidak ada yang mengenal namaku selain kamu.” [Al-Muntakhab min Kitab az-Zuhd war Raqaa’iq hal 93]
 
Beliau tidak menyalahkan seseorang yang merendahkannya dengan menyebutnya riya, padahal dia adalah seorang ulama generasi tabiin yang terkenal akan kesalehannya.
Demikianlah keadaan orang saleh.
Mereka merasa, bahwa mereka adalah orang yang penuh dosa.
Hati mereka begitu lembut dan suci, sehingga setitik dosa pun begitu terasa.
Berbeda dengan seseorang yang memiliki hati yang gelap. Maka dosa besar pun tetap membuatnya tersenyum dan berbangga diri.
 
(2). Imam Ahmad bin Hambal رحمه الله berkata:
“Kebaikan itu pada orang yang tidak melihat kebaikan ada pada dirinya.” [Mawaa’izh Imam Ahmad bin Hambal hal 40 oleh Syaikh Shalih Ahmad]
 
(3). Imam adz-Dzahabi رحمه الله telah menulis biografi para perawi hadis yang lemah. Lalu dia pun berkata tentang dirinya sendiri: “Muhammad bin Ahmad bin Utsman al-Fariqy, dia lemah hafalannya, tidak mutqin (tidak kokoh hafalannya), dan dia pun bukan orang yang bertakwa. Semoga Allah Taala memaafkannya.” [Dzail Diwaanidh Dhu’afa’ I/56]
 
(4). Imam al-Utsaimin رحمه الله berkata:
“Hakikatnya perbekalanku tidak seberapa dalam masalah memberikan nasihat. Telah didapati adanya beberapa orang yang lebih kuat dariku nasihatnya, dan lebih memberikan pengaruh daripada diriku.” [Jalsat Ramadan XVI/25]
Oleh: Ustadz Najmi Umar Bakkar (@najmiumar_official)
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook:
https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat