بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
 
MEWASPADAI KOMUNISME DAN BISIKAN KAUM KOMUNIS
 
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَأْتِي الشَّيْطَانُ أَحَدَكُمْ فَيَقُولُ: مَنْ خَلَقَ كَذَا؟ مَنْ خَلَقَ كَذَا؟ حَتَّى يَقُولَ: مَنْ خَلَقَ رَبَّكَ؟ فَإِذَا بَلَغَهُ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللهِ وَلْيَنْتَهِ
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Setan akan mendatangi salah seorang di antara kalian dan berkata:
‘Siapa yang menciptakan ini?
Siapa yang menciptakan itu?’
Hingga ia bertanya: ‘Siapa yang menciptakan Rabbmu?’
 
Apabila setan telah sampai pada pertanyaan ini, mohonlah perlindungan kepada Allah, dan berhentilah.” [Muttafaqun ’alaihi]
 
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
 
لَنْ يَبْرَحَ النَّاسُ يَتَسَاءَلُونَ حَتَّى يَقُولُوا: هَذَا اللهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ، فَمَنْ خَلَقَ اللهَ؟
 
“Tidak henti-hentinya manusia saling bertanya, hingga mereka mengatakan: “Allah, Dialah Pencipta segala sesuatu. Lalu siapa yang menciptakan Allah?” [HR. al-Bukhari dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu dalam kitab “al-I’tisham” (13/264)]
 
Dalam hadis ini, Rasulullah ﷺ mengabarkan, bahwa setan akan melemparkan berbagai kerancuan kepada manusia melalui bisikan-bisikan setan dari kalangan jin atau melalui lisan-lisan manusia.
 
Dalam hadis ini Rasulullah ﷺ juga mengabarkan, bahwa setan mendatangi manusia dan bertanya kepadanya:
Siapa yang menciptakan langit?
Siapa yang menciptakan bumi?
Siapa yang menciptakan ini?
Siapa yang menciptakan itu?
 
Semua pertanyaan dijawab: “Allah yang menciptakannya.”
Kemudian setan menggiring manusia untuk bertanya: “Siapa yang menciptakan Allah?”
 
Apa yang disebutkan oleh Rasulullah ﷺ adalah salah satu contoh bisikan setan. Pertanyaan-pertanyaan serupa dan syubhat-syubhat batil terus bermunculan.
 
Manusia pun terbagi menjadi dua. Di antara mereka ada yang menghadapinya dengan keimanan, sehingga ia selamat. Akan tetapi banyak manusia larut dan terbawa arus kerancuan setan, sehingga terjerumus dalam kebinasaan.
 
Komunisme Buah Bisikan Setan
 
Berbagai kelompok sesat seperti Khawarij, Rafidhah, Qadariyah, Jabriyah, Muktazilah, Murjiah, demikian pula ideologi batil, semacam Liberalisme, Komunisme, semua itu sesungguhnya hasil syubhat-syubhat setan yang dia hembuskan.
 
Sungguh, berbagai syubhat dan pertanyaan kekufuran yang mengarah kepada ideologi batil, seperti Komunisme dan Ateisme, akan terus bermunculan, baik dari setan manusia maupun setan jin. Persis seperti yang Rasulullah ﷺ kabarkan dalam hadis di atas.
 
Dalam Alquran Allah ﷻ juga menyebutkan beberapa ucapan orang-orang yang kufur, di antaranya:
 
وَضَرَبَ لَنَا مَثَلٗا وَنَسِيَ خَلۡقَهُۥۖ قَالَ مَن يُحۡيِ ٱلۡعِظَٰمَ وَهِيَ رَمِيمٞ
 
“Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami. Dan dia lupa kepada kejadiannya. Ia berkata: ‘Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang yang telah hancur luluh?’” [QS. Yasin: 78]
 
Apa yang Allah ﷻ sebutkan dalam Surat Yasin adalah contoh pertanyaan-pertanyaan aneh yang dibisikkan oleh setan untuk mengingkari Hari Kebangkitan, salah satu keyakinan kaum Ateis yang sangat kental dengan paham Komunisme.
 
Pertanyaan pengingkaran mereka dijawab oleh Allah ﷻ dalam firman-Nya:
 
قُلۡ يُحۡيِيهَا ٱلَّذِيٓ أَنشَأَهَآ أَوَّلَ مَرَّةٖۖ وَهُوَ بِكُلِّ خَلۡقٍ عَلِيمٌ
 
Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Zat yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.” [QS. Yasin: 79]
 
Telah ada dan akan terus ada, manusia yang mengingkari Hari Kebangkitan. Seraya membawa tulang yang telah lapuk dan remuk, dengan nada pengingkaran, dia bertanya: “Siapa yang dapat menghidupkan tulang belulang yang sudah hancur seperti ini?”
 
Sungguh aneh pertanyaan ini! Tidakkah kalian sedikit menggunakan akal untuk bertanya tentang penciptaan diri kalian?
 
Allah subhanahu wa taala menciptakan manusia dari tanah. Lalu menciptakan kalian dari setetes air mani. Apakah Zat yang telah menciptakan manusia tidak mampu membangkitkan kembali setelah kematiannya?
 
Tentu hal tersebut sangat mudah bagi Allah.
 
أَلَمۡ يَكُ نُطۡفَةٗ مِّن مَّنِيّٖ يُمۡنَىٰ ٣٧ ثُمَّ كَانَ عَلَقَةٗ فَخَلَقَ فَسَوَّىٰ ٣٨ فَجَعَلَ مِنۡهُ ٱلزَّوۡجَيۡنِ ٱلذَّكَرَ وَٱلۡأُنثَىٰٓ ٣٩ أَلَيۡسَ ذَٰلِكَ بِقَٰدِرٍ عَلَىٰٓ أَن يُحۡـِۧيَ ٱلۡمَوۡتَىٰ ٤٠
 
“Bukankah dia dahulu berupa setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim). Kemudian mani itu menjadi segumpal darah. Lalu Allah menciptakannya dan menyempurnakannya. Lalu Allah menjadikan darinya sepasang: laki laki dan perempuan? Bukankah (Allah yang melakukan) demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati?” [QS. al-Qiyamah: 37—40]
 
Pertanyaan bisikan setan ini:
 
• Siapa yang menciptakan Allah?
• Apa mungkin tulang yang telah menjadi debu akan dibangkitkan kembali?
 
Apabila diikuti, tidak dihadapi dengan keimanan, bisa jadi membawa manusia kepada kesesatan.
 
Pertanyaan tersebut mengantarkan mereka menuju keyakinan AntiTuhan, Ateisme, Komunisme, dan kesesatan lainnya.
 
Komunisme Jalan Setan
 
Komunisme dan seluruh jenis kesesatan pasti akan runtuh di hadapan al-Kitab dan as-Sunnah. Kebatilan tidak akan mampu tegak di hadapan al-haq. Akan tetapi pergulatan dan peperangan antara al-haq dan batil tidak akan berakhir, hingga dunia berakhir.
 
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Komunisme adalah paham atau ideologi (dalam bidang politik), yang menganut ajaran Karl Marx dan Fredrich Engels, yang hendak menghapuskan hak milik perseorangan, dan menggantikannya dengan hak milik bersama yang dikontrol oleh negara.
 
Dalam masalah kepemilikan, paham Komunis menekankan kepemilikan bersama atas alat-alat produksi seperti tanah, tenaga kerja, dan modal. Menurut paham ini, masyarakat semua sama, tidak ada kelas dan strata. Semua orang sama. Segala sesuatu adalah milik bersama. Komunisme tidak mengakui kepemilikan individu.
 
Dalam masalah kepemilikan ini saja, paham Komunis sangat bertentangan dengan akal, fitrah, dan syariat Allah subhanahu wa taala. Syariat yang menjamin terwujudnya keadilan dan kemakmuran.
 
Islam mengakui kepemilikan pribadi. Manusia boleh memiliki tanah, alat-alat produksi, pabrik, mesin produksi, perkebunan, peternakan, dan semisalnya. Meski demikian, Islam mengatur agar manusia menggunakan hartanya dalam hal yang bermanfaat, dan tidak menimbulkan madarat.
 
Di sisi lain, Islam mewajibkan umatnya untuk mengeluarkan sebagian kecil dari hartanya, dalam bentuk zakat. Zakat ialah hak fakir miskin. Inilah sepintas konsep kepemilikan dalam Islam. Sangat bertolak belakang dengan konsep kepemilikan menurut paham Komunisme.
 
Dalam kehidupan beragama, orang-orang Komunis tidak memedulikan agama. Vladimir Lenin dalam tulisannya “Sosialisme dan Agama” mengatakan, bahwa agama harus dinyatakan sebagai urusan pribadi. Lenin juga menginginkan agar penyebutan agama seseorang dalam dokumen dibatasi.
 
Menurut ideologi Komunisme, agama dianggap berdampak negatif bagi perkembangan manusia. Karena itu, negara-negara sosialis yang menerapkan Marxisme-Leninisme bersikap Ateistik dan Antiagama. Inilah yang tampak di negara-negara Sosialis Komunis seperti Uni Soviet dan Republik Rakyat Tiongkok.
 
Dalam hal agama, mayoritas kaum Komunis adalah Ateis, seperti kaum Dahriyun yang Allah sebutkan dalam Alquran. Mereka menganggap bahwa hidup dan mati terjadi karena perputaran masa semata. Allah ﷻ berfirman:
 
وَقَالُواْ مَا هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا ٱلدُّنۡيَا نَمُوتُ وَنَحۡيَا وَمَا يُهۡلِكُنَآ إِلَّا ٱلدَّهۡرُۚ وَمَا لَهُم بِذَٰلِكَ مِنۡ عِلۡمٍۖ إِنۡ هُمۡ إِلَّا يَظُنُّونَ ٢٤
 
Mereka berkata: “Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja. Kita mati dan kita hidup. Dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa,” dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu. Mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja. [QS. al-Jatsiyah: 24]
 
Mereka tidak memercayai adanya kebangkitan setelah kematian, tidak pula meyakini Hari Kiamat.
 
وَإِذَا تُتۡلَىٰ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتُنَا بَيِّنَٰتٖ مَّا كَانَ حُجَّتَهُمۡ إِلَّآ أَن قَالُواْ ٱئۡتُواْ بِ‍َٔابَآئِنَآ إِن كُنتُمۡ صَٰدِقِينَ ٢٥ قُلِ ٱللَّهُ يُحۡيِيكُمۡ ثُمَّ يُمِيتُكُمۡ ثُمَّ يَجۡمَعُكُمۡ إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلۡقِيَٰمَةِ لَا رَيۡبَ فِيهِ وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ ٢٦
 
Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang jelas, tidak ada bantahan mereka selain dari mengatakan: “Datangkanlah nenek moyang kami, jika kamu adalah orang-orang yang benar.”
 
Katakanlah: “Allah-lah yang menghidupkan kamu, kemudian mematikan kamu. Setelah itu mengumpulkan kamu pada Hari Kiamat, yang tidak ada keraguan padanya. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” [QS. al-Jatsiyah: 25—26]
 
Mewaspadai Komunisme di Indonesia
 
Di bumi Indonesia, catatan sejarah masih tersimpan rapi, bagaimana kaum Komunis berupaya menancapkan kukunya di negeri ini.
 
Mereka berupaya masuk ke seluruh lini kehidupan, dan berupaya menjadikan bumi nyiur melambai sebagai negeri Komunis, seperti Uni Soviet kala itu. Berbagai upaya mereka lakukan. Kekerasan, kudeta, dan pembantaian manusia terjadi di negeri ini. Tidak berbeda dengan kekejaman tokoh-tokoh Komunisme dunia semacam Vladimir Lenin, Joseph Stalin, Mao Zedong, dan lainnya.
 
Alam demokrasi Indonesia ternyata cukup sejuk dan subur bagi berbagai kesesatan, termasuk Komunisme, untuk terus hidup dan berkembang. Seruan-seruan kepada ideologi Komunis, terbit dan menyebarnya buku, serta tulisan berideologi Komunis, bahkan film-film yang sangat kental berpaham Komunis, juga diproduksi dan dipertontonkan.
 
Semua ini adalah indikasi tentang gerakan dan perkembangan paham Komunisme di Indonesia.
 
Kondisi ini menuntut kaum Muslimin, terlebih Ahlus Sunnah wal Jamaah, segera berupaya membendungnya. Semoga Allah menyelamatkan negeri ini dari segala kejelekan. Aamiin.
 
 
Dinukil dari tulisan yang berjudul: “MEWASPADAI KOMUNISME DAN BISIKAN KAUM KOMUNIS” yang ditulis oleh Ustadz Abu Ismail Muhammad Rijal, Lc.
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Baca juga:
MEWASPADAI KOMUNISME DAN BISIKAN KAUM KOMUNIS