“Dan demikianlah Kami jadikan sebagian orang-orang yang zalim itu sebagai penguasa terhadap sebagian orang zalim yang lain, karena apa yang mereka usahakan.” [QS. Al-An’am: 129]
Yang wajib kita lakukan adalah mendoakan para penguasa secara diam-diam ataupun terang-terangan. Kita doakan mereka agar mendapat taufik, kebaikan, dan dapat memperbaiki.
Disebutkan, bahwa al-Imam Ahmad rahimahullah dahulu mengatakan:
“Kalau aku tahu bahwa aku punya doa yang pasti terkabul, pasti akan aku gunakan untuk mendoakan penguasa.”
Sebab, apabila penguasa itu baik, akan baik pula bagi umat. Dan ini benar.” [Al-Imam az-Zahid hlm. 118—119 dengan diringkas – majalah asy-Syariah edisi 91]
Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullah berkata:
“Termasuk dalam ‘an-Nush (an-Nashiihah)’ adalah mendoakan mereka (para pemimpin), agar diberi taufik, hidayah, niat, dan perbuatan yang baik, serta teman dekat yang baik.” [Majmu’ Fatawa Ibn Baz 8/209]
Al-Allamah Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah juga berkata:
“Mendoakan kebaikan bagi pemerintah termasuk seutama-utamanya ketaatan.” [Majmu Fatawa wa Maqolat Mutanawwi’ah (8/209)]