بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 

MEMINTA AMPUN DAN TOBAT

رَبِّ اغْفِرْ لِى وَتُبْ عَلَىَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

Robb-ighfir li, wa tubb `alayya, innaka antat-ta tawwabur rohiim.

Artinya:
Ya Rabbi! Ampunilah aku dan terimalah tobatku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.

إِنْ كُنَّا لَنَعُدُّ لِرَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِى الْمَجْلِسِ الْوَاحِدِ مِائَةَ مَرَّةٍ « رَبِّ اغْفِرْ لِى وَتُبْ عَلَىَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ »

Sungguh, kami menghitung Rasulullah ﷺ dalam satu majelis mengucapkan (doa) berikut sebanyak seratus kali: Ya Rabbi! Ampunilah aku dan terimalah tobatku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. [HR. Abu Daud, at-Tirmidzi, al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma. Dalam at-Tirmidzi ada tambahan: … dalam suatu majelis sebelum beliau ﷺ bangkit. Dan dalam al-Adabul Mufrad juga dalam riwayat Aisyah, bahwa beliau ﷺ mengucapkan itu setelah Salat Dhuha. Lafal Ahmad dan at-Tirmidzi dengan lafal Anta at-Tawwabul Ghafur; sedangkan dalam riwayat Abu Daud, Ibnu Majah dan Ibnu Sunni: Anta at-Tawwabur Rohiim]

Mutiara Hadis

1. Betapa besar sifat tawadhu dan tunduk Nabi ﷺ kepada Rabbnya. Padahal beliau ﷺ telah mendapat ampunan dari Allah ﷻ. Para nabi memerbanyak istighfar sebagai bentuk Ubudiyyah kepada Allah ﷻ, dan bentuk pengakuan betapa lemahnya makhluk dalam menunaikan hak Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jika para nabi seperti itu, lalu bagaimana dengan selain nabi yang tidak mempunyai jaminan ampunan?

2. Para sahabat punya sifat antusias untuk mengetahui, bagaimana perilaku Nabi ﷺ, untuk meneladaninya. Maka sangat perlu bagi umat ini untuk memerhatikannya, agar bisa meneladani beliau ﷺ .

3. Keutamaan istighfar dan mengulang-ulangnya. Nabi ﷺ sendiri bersabda:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ ، تُوبُوا إِلىَ اللهِ واسْتَغْفِرُوهُ ، فَإِنِّي أَتُوبُ فِي الْيَومِ مِئَةَ مَرَّةٍ

“Wahai manusia! Bertobatlah kalian kepada Allah, dan mintalah ampunan kepada-Nya. Karena sesungguhnya aku bertobat kepada Allah setiap hari seratus kali.” [HR. Muslim]

4. Sudah selayaknya bagi masing-masing kita untuk memerbanyak istighfar dan tobat. Telah banyak dosa dibuat, kerusakan di darat dan lautan pun telah menyeruak. Janganlah terpedaya dengan amalan saleh yang dilakukan. Jangan sampai itu membuat kita memupuk rasa ujub. Nabi ﷺ telah memeringatkan dari sikap ujub:

لَوْ لَمْ تَكُوْنُوْا تُذْنِبُوْنَ خَشِيْتُ عَلَيْكُمْ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ: الْعُجْبُ

“Seandainya kalian tidak berdosa, aku mengkhawatirkan atas kalian apa yang lebih parah dari hal tersebut: sikap ujub.” [Lihat ash-Sahihah, no. 658]

5. Di antara adab berdoa adalah agar menutup doa dengan menyebut nama Allah ﷻ yang sesuai dengan doanya. Misalnya bila meminta ampun dan rahmat, ia menyebut: innaka anta at-Tawwabur Rohiim (Sesungguhnya Engkau Maha Penerima tobat dan Maha Penyayang).

[Mir`atul Mafatih 8/57, Syarh Sahih Al-Adab Al-Mufrad 2/269, Bahjat An-Nazhirin 3/335, Fadhlullah Ash-Shamad 2/79]

 

Sumber: https://almanhaj.or.id/6862-meminta-ampun-dan-taubat-perlindungan.html

 

══════

 

Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat! Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: +61 405 133 434 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat