MEMBANTAH SYUBHAT: TAKWA ITU TERLETAK DI HATI

Pertanyaan:

Bagaimana cara membantah perkataan sebagian orang yang melakukan kemaksiatan secara terang-terangan, kemudian berkata, bahwa takwa itu terletak di hati?

Jawaban:

Bismillah, was sholatu was salamu ‘ala Rosulillah, amma ba’du,

Rasulullah ﷺ bersabda: “Takwa itu terletak di sini”, sambil beliau ﷺ  menunjuk ke dada/hati beliau tiga kali [HSR Muslim (no. 2564)].

Nabi ﷺ menjelaskan, bahwa yang dianggap dari seseorang adalah apa-apa yang ada di hatinya, berupa keimanan dan ketakwaan. Adapun perkataan sebagian orang yang melakukan kemaksiatan secara terang-terangan, kemudian ada yang menegurnya, dan pelaku maksiat tersebut malah berkata sambil menunjukkan ke dadanya “Takwa itu ada di sini“, maka perkataannya (harus) dibantah (demikian):

Sesungguhnya ketakwaan itu, jika memang telah bersarang di dalam hati, maka akan tampak dampaknya dan terefleksikan pada anggota tubuh. Dengan terlihat padanya istiqamah (kelurusan perbuatan) dan tidak bermaksiat. Sedangkan Nabi ﷺ juga telah bersabda:

“Ketahuilah bahwa di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Bila ia baik, niscaya seluruh jasadnya akan baik. Dan bila ia rusak, niscaya seluruh jasadnya akan rusak pula. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu ialah hati (jantung)“.

Dan Nabi ﷺ juga telah bersabda:

«إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ».

Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan harta kalian, akan tetapi Allah melihat hati dan amalan kalian [HR Muslim (2564)].

Dan telah terdapat perkataan sebagian salaf: “Bukanlah iman itu dengan hanya berangan-angan dan berhias-hias diri, akan tetapi iman itu adalah sesuatu yang bertengger dalam hati dan direalisasikan dengan amalan”.

 

Sumber: