MANISNYA IMAN, NIKMAT KELEZATAN YANG TIDAK TERTANDINGI

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

MANISNYA IMAN, NIKMAT KELEZATAN YANG TIDAK TERTANDINGI

Ada sebuah pertanyaan seseorang tentang dirinya kepada Asy-Syaikh Bin Baz rahimahullah. Dia berkata:

“Aku seorang Mukmin al-Hamdu lillah. Aku sudah mengerjakan manasik haji dan umrah. Walaupun demikian aku belum merasakan manisnya iman. Maka apa nasihat Anda kepada saya?”

Maka nasihat beliau rahimahullah:

“Kami nasihatkan kepadamu untuk mengerjakan segala apa yang Allah syariatkan:

1️. Dengan semangat dalam melakukan ketaatan-ketaatan.

2️. Semangat membaca Alquran.

3️. Memerbanyak zikir kepada Allah.

Sesungguhnya ini termasuk sebab-sebab untuk merasakan (nikmatnya) cinta dan manisnya iman. Nabi ﷺ bersabda:

ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلَاوَةَ الْإِيْمَانِ، مَنْ كَانَ اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُـحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُوْدَ فِـي الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللهُ مِنْهُ، كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِـي النَّارِ.

“Tiga hal yang siapa saja melakukannya akan merasakan manisnya iman:

“Ada tiga perkara, yang apabila perkara tersebut ada pada seseorang, maka ia akan mendapatkan manisnya iman, yaitu:

• Barang siapa yang Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya,

• Apabila ia mencintai seseorang, ia hanya mencintainya karena Allah,

• Ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya, sebagaimana ia benci untuk dilemparkan ke dalam Neraka.”

4️. Jujur dalam mencintai Allah dan Rasul-Nya. Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.

5️. Mencintai saudara-saudaranya karena Allah.

6️. Benci terhadap kekufuran karena Allah.

Termasuk sebab-sebab seseorang merasakan manisnya Iman.

Rasulullah ﷺ bersabda:

ذَاقَ طَعْمَ الإِيْماَنِ مَنْ رَضِيَ بِالله رَبًّا وِبِالإِسْلاَمِ دِيْنًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا رَسُوْلاً

“Akan merasakan manisnya iman, seorang yang rida Allah sebagai Rabbnya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad ﷺ sebagai Rasulnya.”

Dan beliau ﷺ bersabda dalam hadis Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu:

“Barang siapa yang cinta dan membenci karena Allah, memberi dan menahan karena Allah, niscaya dia akan mendapati manisnya iman.”

Atau kata beliau: “Merasakan lezatnya Iman.”

Maksudnya adalah:

• Memerbanyak zikir kepada Allah.

• Memerbanyak baca Alquran.

• Istiqamah menaati Allah dan Rasul-Nya. Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.

• Kamu cinta saudara-saudaramu karena Allah.

• Kamu membenci kekufuran dan segala kemaksiatan.

Semua ini adalah sebab-sebab:

• Merasakan lezat dan manisnya iman dalam hatimu,

• Senangnya dirimu untuk menaati Allah dan Rasul-nya, dan

• Berlezat-lezatnya kamu dengan itu;

Karena sebab jujurnya kamu dalam menaati Allah dan mencintai Allah.”

Teks Arab:

يقول: أنا مؤمن والحمد لله، وقد أديت مناسك الحج والعمرة، ومع ذلك لا أشعر بحلاوة الإيمان، فبماذا تنصحونني؟

الجواب:

ننصحك باستعمال ما شرع الله جل وعلا من الحرص على الطاعات وقراءة القرآن الكريم والإكثار من ذكر الله ، فإن هذا من أسباب.. لذوق المحبة، ذوق حلاوة الإيمان، يقول النبي ﷺ: ثلاث من كن فيه وجد بهن حلاوة الإيمان: أن يكون الله ورسوله أحب إليه مما سواهما، وأن يحب المرء لا يحبه إلا لله، وأن يكره أن يعود في الكفر بعد إذ أنقذه الله منه كما يكره أن يقذف في النار.

فالصدق في محبة الله ورسوله والإيمان بالله ورسوله، ومحبة إخوانه في الله وكراهة الكفر بالله، من أسباب ذوق طعم الإيمان، ويقول ﷺ: ذاق طعم الإيمان من رضي بالله ربًا وبالإسلام دينًا وبمحمد رسولًا، ويقول في حديث ابن عباس: من أحب في الله وأبغض في الله، وأعطى لله ومنع لله، وجد حلاوة الإيمان، أو قال ذاق طعم الإيمان.

فالمقصود أن الإكثار من ذكر الله ومن قراءة القرآن والاستقامة على طاعة الله ورسوله ومحبة الله ورسوله، وأن تحب إخوانك في الله، وأن تكره الكفر وسائر المعاصي كل هذا من أسباب ذوق طعم الإيمان، ووجود حلاوة الإيمان في قلبك وأنسك بطاعة الله ورسوله وتلذذك بذلك بسبب صدقك في طاعة الله ومحبة الله.

Sumber: https://binbaz.org.sa/fatwas/15949/%D9

Wa Billahit taufiq.