بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ
MAKSIAT ITU RACUN, PENAWARNYA ADALAH TOBAT
>> Peringatan dari Bahaya Maksiat
 
Al-‘Allaamah Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata:
 
الذنب بمنزلة شرب السم، والتوبة ترياقه ودواؤه، والطاعة هي الصحة والعافية.
 
“Berbuat dosa bagaikan meminum racun, tobat adalah penawarnya dan obatnya, sedangkan ketaatan adalah kesehatan dan keselamatan.” [Madaarijus Saalikin, 1/222]
 
Beliau rahimahullah juga berkata:
 
أَنَّ الذُّنُوبَ وَالْمَعَاصِيَ تَضُرُّ، وَلَا بُدَّ أَنَّ ضَرَرَهَا فِي الْقَلْبِ كَضَرَرِ السُّمُومِ فِي الْأَبْدَانِ عَلَى اخْتِلَافِ دَرَجَاتِهَا فِي الضَّرَرِ، وَهَلْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ شَرٌّ وَدَاءٌ إِلَّا سَبَبُهُ الذُّنُوبُ وَالْمَعَاصِي
 
“Sungguh dosa dan maksiat sangat membahayakan. Bahayanya pasti berpengaruh pada hati, seperti bahaya racun pada badan, sesuai perbedaan tingkatan bahayanya. Dan tidaklah kejelekan dan penyakit di dunia dan Akhirat, kecuali sebabnya adalah dosa dan maksiat.” [Al-Jawaabul Kaafi, hal. 42]
 
• Dosa adalah sebab dikeluarkannya manusia dari Surga yang penuh kenikmatan ke dunia yang penuh penderitaan.
• Dosa adalah sebab diusirnya iblis dari alam langit, kemudian dilaknat dan dimurkai.
• Dosa adalah sebab tenggelamnya kaum Nabi Nuh ‘alaihissalaam dengan banjir besar laksana gunung.
• Dosa adalah sebab dihancurkannya kaum ‘Ad dengan angin kencang.
• Dosa adalah sebab musnahnya kaum Tsamud dengan suara keras yang bergemuruh.
• Dosa adalah sebab petaka yang menimpa kaum Homoseks di masa Nabi Luth ‘alaihissalaam dengan cara diangkat negeri mereka kemudian dibalik ke bawah dan disusul dengan lemparan batu.
• Dosa adalah sebab hujan api yang menimpa kaum Nabi Syu’aib ‘alaihissalaam.
• Dosa adalah sebab Firaun dan tentaranya ditenggelamkan di laut.
• Dosa adalah sebab dibenamkannya Qorun beserta istananya, hartanya dan keluarganya ke dalam bumi.
• Dan berbagai malapetaka lainnya yang menimpa umat manusia tidak lain karena dosa dan maksiat.
 
Allah jalla wa ‘ala telah mengingatkan:
 
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ, أَفَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَنْ يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا بَيَاتًا وَهُمْ نَائِمُونَ, أَوَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَنْ يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا ضُحًى وَهُمْ يَلْعَبُونَ, أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللَّهِ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ.
 
“Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain? Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah, kecuali orang-orang yang merugi.” [QS. Al-A’raf: 96-99]
 
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
 
يَا مَعْشَرَ الْمُهَاجِرِينَ خَمْسٌ إِذَا ابْتُلِيتُمْ بِهِنَّ ، وَأَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ تُدْرِكُوهُنَّ
لَمْ تَظْهَرِ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ ، حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَا ، إِلاَّ فَشَا فِيهِمُ الطَّاعُونُ ، وَالأَوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِي أَسْلاَفِهِمُ الَّذِينَ مَضَوْا
وَلَمْ يَنْقُصُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ ، إِلاَّ أُخِذُوا بِالسِّنِينَ ، وَشِدَّةِ الْمَؤُونَةِ ، وَجَوْرِ السُّلْطَانِ عَلَيْهِمْ
وَلَمْ يَمْنَعُوا زَكَاةَ أَمْوَالِهِمْ ، إِلاَّ مُنِعُوا الْقَطْرَ مِنَ السَّمَاءِ ، وَلَوْلاَ الْبَهَائِمُ لَمْ يُمْطَرُوا
وَلَمْ يَنْقُضُوا عَهْدَ اللهِ ، وَعَهْدَ رَسُولِهِ ، إِلاَّ سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ غَيْرِهِمْ ، فَأَخَذُوا بَعْضَ مَا فِي أَيْدِيهِمْ
وَمَا لَمْ تَحْكُمْ أَئِمَّتُهُمْ بِكِتَابِ اللهِ ، وَيَتَخَيَّرُوا مِمَّا أَنْزَلَ اللَّهُ ، إِلاَّ جَعَلَ اللَّهُ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ
 
“Wahai kaum Muhajirin, waspadailah lima perkara apabila menimpa kalian, dan aku berlindung kepada Allah, semoga kalian tidak menemuinya:
 
(1) Tidaklah perzinahan nampak (terang-terangan) pada suatu kaum pun, hingga mereka selalu menampakkannya, kecuali akan tersebar di tengah-tengah mereka wabah penyakit tha’un dan penyakit-penyakit yang belum pernah ada pada generasi sebelumnya.
 
(2) Dan tidaklah mereka mengurangi takaran dan timbangan, kecuali mereka akan diazab dengan kelaparan, kerasnya kehidupan dan kezaliman penguasa atas mereka.
 
(3) Dan tidaklah mereka menahan zakat harta-harta mereka, kecuali akan dihalangi hujan dari langit. Andaikan bukan karena hewan-hewan niscaya mereka tidak akan mendapatkan hujan selamanya.
 
(4) Dan tidaklah mereka memutuskan perjanjian Allah dan perjanjian Rasul-Nya, kecuali Allah akan menguasakan atas mereka musuh dari kalangan selain mereka, yang merampas sebagian milik mereka.
 
(5) Dan tidaklah para penguasa mereka tidak berhukum dengan kitab Allah, dan hanya memilih-milih dari hukum yang Allah turunkan, kecuali Allah akan menjadikan kebinasaan mereka berada di antara mereka.” [HR. Ibnu Hibban, dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu’anhuma, Ash-Shahihah: 106]
 
#maksiatituracun, #penawarnyaadalahtobat, #taubat, #tobat, #maksiat, #maksiyat #nasihatulama, #petuahulama, #dosakaumparanabi