بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
 
LEBAH HEWAN YANG MENDAPATKAN WAHYU
 
Kita telah mengetahui, bahwa lebah adalah hewan yang bermanfaat, karena bisa menghasilkan madu. Di mana madu ini memiliki manfaat yang sangat besar bagi manusia. Selain itu lebah juga membantu keseimbangan alam dengan membantu penyerbukan. Ternyata lebah adalah hewan yang mendapatkan wahyu dari Allah, yaitu berupa ilham.
 
Allah ﷻ berfirman:
 
وَأَوْحَىٰ رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُون
 
“Dan Rabb-mu telah mewahyukan kepada lebah: “Buatlah rumah-rumah di bukit-bukit dan pada pohon-pohon, dan pada tempat-tempat yang mereka (manusia) buat.” [QS. An-Nahl : 68]
 
Dalam kitab tafsir Jalalain dijelaskan:
 
وَأَوْحَى رَبّك إلَى النَّحْل وَحْي إلْهَام
 
“Rabbmu mewahyukan kepada lebah berupa wahyu ilham.”
 
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah berkata:
 
في خلق هذه النحلة الصغيرة، التي هداها الله هذه الهداية العجيبة، ويسر لها المراعي، ثم الرجوع إلى بيوتها التي أصلحتها بتعليم الله لها
 
“Pada penciptaan lebah yang kecil ini, Allah memberikan ilham berupa bimbingan yang ajaib. Allah memberi kemudahan bagi lebah untuk menuju padang rumput dan taman, kemudian kembali ke rumah mereka yang telah mereka rancang demikian bagusnya, dengan petunjuk Allah.”
 
Perlu diketahui, bahwa wahyu ada tiga macam, sebagaimana yang terangkum dalam ayat berikut:
 
وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ اَنْ يُّكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلاَّ وَحْيًا اَوْ مِنْ وَّرَآءِ حِجَابٍ اَوْ يُرْسِلُ رَسُولاً فَيُوحِي بِإِذْنِهِ مَا يَشَآءُ اِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ
 
 
“Dan tidak mungkin bagi seorang manusia pun, bahwa Allah berkata-kata dengan dia, kecuali dengan:
a) Perantaraan wahyu, atau
b) Di belakang tabir, atau
c) Dengan mengutus seorang utusan (malaikat), lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya, apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.” [QS. As-Syura: 51]
 
Jadi macam-macam wahyu adalah:
 
1. Dengan tanpa wasilah atau perantara, misalnya di hati atau lewat mimpi.
 
2. Wahyu dari balik hijab, misalnya pada ayat ini:
 
فَلَمَّا قَضَىا مُوسَى الاَجَلَ وَسَارَ بِأَهْلِهِ ءَانَسَ مِن جَانِبِ الطُّورِ نَارًا قَالَ لأَهْلِهِ امْكُثُوا إِنِّيَ ءَانَسْتُ نَارًا لَّعَلِّيَ ءَاتِيكُم مِّنْهَا بِخَبَرٍ اَوْ جَذْوَةٍ مِّنَ النَّارِ لَعَلَّكُمْ تَصْطَلُونَ(29) فَلَمَّآ أَتَاهَا نُودِي مِن شَاطِئِ الْوَادِي الاَيْمَنِ فِي الْبُقْعَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ الشَّجَرَةِ أَنْ يَّامُوسَىآ إِنِّيَ أَنَا اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
 
“Maka tatkala Musa telah menyelesaikan waktu yang ditentukan, dan dia berangkat dengan keluarganya, dilihatnyalah api di lereng gunung, ia berkata kepada keluarganya: “Tunggulah (di sini). Sesungguhnya aku melihat api. Mudah-mudahan aku dapat membawa suatu berita kepadamu dari (tempat) api itu, atau (membawa) sesuluh api, agar kamu dapat menghangatkan badan.”
 
Maka tatkala Musa sampai ke (tempat) api itu, diserulah dia dari (arah) pinggir lembah yang sebelah kanan(nya) pada tempat yang diberkahi, dari sebatang pohon kayu, yaitu: “Ya Musa, sesungguhnya aku adalah Allah, Tuhan semesta alam.” [QS. Al-Qashah: 29-30]
 
3. Lewat perantara Malaikat Jibril, misalnya pada ayat ini:
 
قُلْ مَن كَانَ عَدُوًّا لِّجِبْرِيلَ فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ عَلَىا قَلْبِكَ بِإِذنِ اللَّهِ مُصَدِّقاً لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَبُشْرَىا لِلمُومِنينَ
 
“Katakanlah: “Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Alquran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah, embenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya, dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.” [QS. Al-Baqarah: 97]
 
Demikianlah lebah yang mendapat wahyu dan mengikuti wahyu. Maka ia sangat bermanfaat bagi orang-orang, yaitu menghasilkan madu yang sangat bermanfaat. Allah ﷻ berfirman:
 
ثُمَّ كُلِي مِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلاً يَخْرُجُ مِن بُطُونِهَا شَرَابٌ مُّخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاء لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
 
“Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan, dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan), bagi orang-orang yang memikirkan.” [QS. An-Nahl: 69]
 
Jika kita mengikuti wahyu yang disampaikan oleh Rasulullah ﷺ, insyaallah kita akan selamat dan bermanfaat bagi orang lain.
 
Demikian semoga bermanfaat.
 
Penyusun: Raehanul Bahraen
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Baca juga:
LEBAH HEWAN YANG MENDAPATKAN WAHYU