بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 
LARANGAN MEMASANG KIJING, MARMER DAN ATAP DI ATAS KUBUR
 
Keterangan dari sahabat Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhu:
 
نَهَى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنْ يُجَصَّصَ الْقَبْرُ وَأَنْ يُقْعَدَ عَلَيْهِ وَأَنْ يُبْنَى عَلَيْهِ
 
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari memberi semen pada kubur, duduk di atas kubur, dan membuat bangunan di atas kubur.” [HR. Muslim no. 970]
 
Keterangan:
Termasuk bentuk ‘membuat bangunan di atas kuburan’ adalah mengijing kuburan atau membuat cungkup di atas kuburan.
 
Dalam kitab al-Umm, Imam as-Syafii mengatakan:
 
وَأُحِبُّ أَنْ لَا يُبْنَى وَلَا يُجَصَّصَ فإن ذلك يُشْبِهُ الزِّينَةَ وَالْخُيَلَاءَ وَلَيْسَ الْمَوْتُ مَوْضِعَ وَاحِدٍ مِنْهُمَا ولم أَرَ قُبُورَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ مُجَصَّصَةً
 
“Saya menyukai agar kuburan tidak diberi bangunan di atasnya dan tidak pula disemen (di-aci). Karena semacam ini sama dengan menghias kuburan dan berbangga dengan kuburan. Sementara kematian sama sekali tidak layak untuk itu. Dan saya juga melihat kuburan para sahabat Muhajirin dan Anshar, kuburan mereka tidak disemen.” [al-Umm, 1/277]
 
Imam as-Syafii rahimahullah juga menceritakan sikap para penguasa ketika itu:
 
وقد رَأَيْت من الْوُلَاةِ من يَهْدِمَ بِمَكَّةَ ما يُبْنَى فيها فلم أَرَ الْفُقَهَاءَ يَعِيبُونَ ذلك
 
“Saya melihat para penguasa menghancurkan kijing dan cungkup yang ada di kuburan di Mekah, dan saya tidak mengetahui adanya satu pun ulama yang mengingkari perbuatan mereka.” [al-Umm, 1/277]
 
Imam Nawawi, ulama Syafiiyah, mengatakan:
 
أَنَّ السُّنَّةَ أَنَّ الْقَبْرَ لَا يُرْفَعُ عَلَى الْأَرْضِ رَفْعًا كَثِيرًا وَلَا يُسَنَّمُ بَلْ يُرْفَعُ نَحْوَ شِبْرٍ وَيُسَطَّحُ وَهَذَا مَذْهَبُ الشَّافِعِيِّ
 
“Yang sesuai ajaran Rasulullah ﷺ, kubur itu TIDAK ditinggikan dari atas tanah. Yang dibolehkan hanyalah meninggikan satu jengkal dan hampir dilihat rata dengan tanah. Inilah pendapat dalam Madzbab Syafi’i dan yang sepahaman dengannya.” [Syarh Shahih Muslim, 7/35]
 
Imam Nawawi di tempat lain juga menegaskan:
 
وَفِي هَذَا الْحَدِيثِ كَرَاهَةُ تَجْصِيصِ القبر والبناء عيه وَتَحْرِيمُ الْقُعُودُ وَالْمُرَادُ بِالْقُعُودِ الْجُلُوسُ عَلَيْه
 
“Terlarang memberikan semen pada kubur, dilarang mendirikan bangunan di atasnya, dan haram duduk di atas kubur.” (Syarh Shahih Muslim, 7: 37).
 
Keterangan al-Qadhi Abu Syuja’ dalam Matan al-Ghayah wa at-Taqrib, beliau menyatakan:
ويسطح القبر ولا يبني عليه ولا يجصص
 
“Kubur itu diratakan, tidak boleh dibangun kijing atau cungkup di atasnya, dan tidak boleh kubur tersebut disemen (di-aci).” [Mukhtashor Abi Syuja’, hlm. 83]
 
Allahu a’lam.
 
 
 
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat

#adabdikuburan #laranganpasangkijing #dilarangpasangmarmerdikuburan #bolehkahpasangcungkupdikuburan #jangansemenkuburan #janganhiasikuburan #ziarahkubursunnah #kuburansunnah #makamsunnah #mengapakijingdilarang