Laki-Laki Wajib Sholat Berjamaah di Masjid, Benarkah?

Pertanyaan:

Adakah dalil yang menyatakan bahwa lelaki wajib melaksanakan sholat fardhu berjamaah di masjid, sementara bila dikerjakan di rumah tanpa uzur, maka sholat fardhunya itu tidak sah?

Jawaban:

Perlu diketahui, para ulama sepakat bahwa menegakkan sholat lima waktu di mesjid termasuk ibadah teragung. Namun, mereka masih berselisih pendapat tentang hukumnya, apakah wajib atau tidak bagi lelaki.

Di antara pendapat tersebut ada pendapat yang mewajibkan lelaki melaksanakan sholat fardhu berjamaah di mesjid dan sholatnya tidak sah tanpa berjamaah di mesjid, kecuali ada uzur. Pendapat ini adalah pendapat sejumlah ulama, di antaranya adalah Syekhul Islam Ibnu Taimiyyah -dalam salah satu pendapat beliau- dan Ibnul Qayyim. Ini juga pendapat yang dipilih mazhab zahiriyah dan dirajihkan oleh Ibnu Hazm.

Di antara dalil-dalil mereka adalah:

  1. Sabda Rasulullah ﷺ:

مَنْ سَمِعَ النِّدَاءَ فَلَمْ يَأْتِهِ فَلَا صَلَاةَ لَهُ إِلَّا مِنْ عُذْرٍ

“Barang siapa yang mendengar azan lalu tidak mendatanginya, maka tidak ada sholat baginya, kecuali bila ada uzur.” (Hr. Abu Daud dan Ibnu Majah. Hadis ini dinilai shahih oleh Syekh al-Albani dalam Misykat al-Mashabih: 1077 dan Irwa’ al-Ghalil no. 551)

  1. Hadis Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan dalam Shahih al-Bukhari, Rasulullah ﷺ bersabda:

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ بِحَطَبٍ فَيُحْطَبَ ثُمَّ آمُرَ بِالصَّلَاةِ فَيُؤَذَّنَ لَهَا ثُمَّ آمُرَ رَجُلًا فَيَؤُمَّ النَّاسَ ثُمَّ أُخَالِفَ إِلَى رِجَالٍ فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوتَهُمْ

“Demi Dzat yang jiwaku ada ditangan-Nya, sungguh aku ingin memerintahkan untuk mengumpulkan kayu bakar lalu terkumpul, kemudian memerintahkan untuk sholat dan dikumandangkan azan. Kemudian aku perintah seseorang untuk mengimami sholat, lalu aku pergi melihat orang-orang dan membakar rumah-rumah mereka.” (HR. Bukhari)

  1. Hadis Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan dalam Shahih Muslim, yang berbunyi:

أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ أَعْمَى فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ لَيْسَ لِي قَائِدٌ يَقُودُنِي إِلَى الْمَسْجِدِ فَسَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُرَخِّصَ لَهُ فَيُصَلِّيَ فِي بَيْتِهِ فَرَخَّصَ لَهُ فَلَمَّا وَلَّى دَعَاهُ فَقَالَ هَلْ تَسْمَعُ النِّدَاءَ بِالصَّلَاةِ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَأَجِبْ

“Seorang lelaki buta menjumpai Nabi ﷺ dan dia berkata, ‘Wahai Rasulullah, sungguh aku tidak memiliki seorang penuntun yang bisa menuntunku berjalan ke mesjid.’ Kemudian ia memohon kepada Rasulullah ﷺ agar diberikan keringanan sehingga dia boleh sholat di rumahnya. Lalu beliau ﷺ membolehkannya. Ketika orang tersebut berpaling pergi, beliau ﷺ memanggilnya dan berkata: ‘Apakah kamu mendengar azan sholat?’ Ia menjawab, ‘Iya.’ Beliau pun menyatakan, ‘Maka datangilah!’”

Akan tetapi, pendapat yang rajih (kuat) dalam masalah ini adalah yang menyatakan wajib, namun bukan sebagai syarat sah sholat tersebut.

 

Dijawab oleh Ustadz Kholid Syamhudi, Lc.

https://konsultasisyariah.com/2168-laki-laki-wajib-sholat-berjamaah-di-masjid-benarkah.html