“Barang siapa mengonsumsi tujuh butir kurma Ajwah pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir.” [HR Al-Bukhari (no. 5769) dan Muslim (no. 2047) (155)), dari sahabat Sa’ad bin Abu Waqqash]
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullaah menukilkan perkataan Imam Al-Khathabi tentang keistimewaan kurma Ajwah:
“Kurma Ajwah bermanfaat untuk mencegah racun dan sihir dikarenakan doa keberkahan dari Rasulullah ﷺ terhadap kurma Madinah, bukan karena zat kurma itu sendiri.” [Fathul Bari Syarah Shahih Al-Bukhari oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalany (X/239), cet. Daar Abi Hayyan 1416H]
Hadis ini mempunyai banyak sekali kandungan faidahnya, sebagaimana yang dituturkan oleh Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullaah dalam kitabnya ‘Ath-Thibb An-Nabawi’ [Diringkas dari Ath-Thib An-Nabawy oleh Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, hal. 121-123, cet. Maktabah Nizaar Musthafa Al-Baaz, th. 1418H dan Shahih Ath-Thibb An-Nabawy fi Dhau’il Ma’arif Ath-Thabiyyah wal Ilmiyyah Al-Hadisah oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaly, hal. 152-155 cet. Maktabah Al-Furqaan, th.1424H]:
“Al-Maf’uud adalah sakit yang menyerang bagian liver (hati).” [HR Ibnu Majah (no. 3453) Ahmad (III/48) dari sahabat Jabir bin Abdillah dan Abi Sa’id, demikian juga At-Tirmidzi dalam Sunnannya (no. 2066) dari Abu Hurairah. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Misykatul Mashaabiih (IV/164/4163), dimuat juga oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaly dalam Shahih Ath-Thibb An-Nabawy fi Dhau’il Ma’arif Ath-Thabiyyah wal Ilmiyyah Al-Hadisah (hal. 428), cet. Maktabah Al-Furqaan, th.1424H]”.
Dan kurma memiliki khasiat yang menakjubkan untuk menyembuhkan penyakit ini (dengan izin Allah). Terutama sekali kurma dari Madinah, khususnya jenis Ajwah. (Pembatasan pada) jumlah tujuh itu juga mengandung khasiat yang hanya diketahui rahasianya oleh Allah.
Kurma Ajwah berasal dari Surga dan dapat mengobati racun, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:
“Kurma Ajwah itu berasal dari Surga. Ia adalah obat dari racun.” [HR Ibnu Majah (no. 3453) Ahmad (III/48) dari sahabat Jabir bin Abdillah dan Abi Sa’id, demikian juga At-Tirmidzi dalam Sunnannya (no. 2066) dari Abu Hurairah. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Misykatul Mashaabiih (IV/164/4163), dimuat juga oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaly dalam Shahih Ath-Thibb An-Nabawy fi Dhau’il Ma’arif Ath-Thabiyyah wal Ilmiyyah Al-Hadisah (hal. 428), cet. Maktabah Al-Furqaan, th.1424H]
Imam Ibnul Qayyim memberikan komentar terhadap hadis tersebut:
“Yang dimaksud dengan kurma Ajwah di sini adalah kurma Ajwah Al-Madinah, yakni salah satu jenis kurma di kota itu, dikenal sebagai kurma Hijaz yang terbaik dari seluruh jenisnya. Betuknya amat bagus, padat, agak keras dan kuat, namun termasuk kurma yang paling lezat, paling harum, dan paling empuk.” [Ath-Thibb An-Nabawy oleh Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah (hal. 331), cet. Maktabah Nizaar Musthafa Al-Baaz, tah. 1418H]
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya dalam kurma Ajwah yang berasal dari Aliyah arah kota Madinah di dataran tinggi dekat Nejed itu mengandung obat penawar, atau ia merupakan obat penawar. Dan ia merupakan obat penawar racun apabila dikonsumsi pada pagi hari.” [HR Muslim no. 2048 dari Aisyah]