بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

KOK MASIH MENGUCAPKAN SELAMAT NATAL, PADAHAL KALIMAT TAHLIL TELAH DIIKRARKAN?
>> Jangan pernah mencari setitik rida manusia kafir, dengan menanggalkan keimanan dan mengabaikan murka Allah ﷻ

a) Setiap hari lima waktu dia mendengar azan, dan di antara kalimatnya adalah Kalimat Tahlil (La ilaha illallah).

b) Setiap Tasyahud salat dia mengucapkan Dua Kalimat Syahadat, yang pertamanya adalah Kalimat Tahlil.

c) Setiap zikir setelah salat fardhu selalu dia ucapkan Kalimat Tahlil.

d) Kadang selesai wudhu, ia ucapkan Kalimat Tahlil.

e) Kadang dia Tahlilan pada acara-acara tertentu.

f) Surat andalannya di sebagian salatnya adalah Surat al-Ikhlas, di dalamnya ada pemurnian tauhid dan penegasan akan keesaan Allah.

Semua itu seperti TIDAK ADA ARTI dan KEDALAMANNYA, ketika dia mengucapkan kepada orang kafir Nasrani: ‘Selamat Hari Natal’, yang makna sewajarnya adalah ‘Selamat merayakan hari yang kalian tetapkan lahirnya anak Allah.’

• Jika ia memang jahil (tidak belajar), maka mengapa setiap tahun tidak pernah berusaha memahami?!

• Jika ia rupanya tahu, maka mengapa hilang kecemburuan tauhidnya?!

• Jika ia rupanya alim (belajar dengan benar), maka kenapa tidak Memilih Shirath Mustaqim dan justru memilih Shirath Al-Maghdhub Alaihim?!

• Jika ia rupanya sangat alim, faham dalil, dan kemudian beralasan khilafiyyah, maka disarankan untuk memersiapkan dari kekinian secarik jawaban untuk Allah al-Wahid al-Qahhar al-Malik saat ditanya di Hari Kiamat nanti, mengapa ia ucapkan selamat untuk perayaan yang Allah ﷻ murkai. Persiapkan secarik jawaban. Entah jawaban: ‘Ya Allah, ini masalah khilafiyyah,’ ‘Ya Allah, ini toleransi.’

Namun kita berharap, semoga Allah ﷻ memberi hidayah pada diri kita (penulis dan pembaca) dan kaum Muslimin, baik yang jahil, tahu, alim bahkan sangat alim yang tergelincir. Kaum Muslimin berhak untuk kita doakan, diri kita, kerabat, teman, sahabat dan lainnya.

Agungkanlah Allah ﷻ. Haturkan ihtiram akan keesaan Allah ﷻ. Jangan pernah mencari setitik rida manusia kafir, dengan menanggalkan keimanan dan mengabaikan murka Allah ﷻ. Semoga Allah ﷻ memaafkan diri kita semua atas kesalahan kita.

 

Oleh: Ustadz Hasan al Jaizy hafidzahullah
Sumber: Hijrah Salaf

══════

Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat! Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: +61 405 133 434 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat