بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
 
KEUTAMAAN BERPEGANG TEGUH KEPADA SUNNAH DI ZAMAN MENYEBARNYA KERUSAKAN
 
فَضْلُ التَّمَسُّكِ بِالسُّنَّةِ فِيْ زَمَنِ انْتِشَارِ الْفَسَادِ
 
 
السُّنَّةُ النَّبَوِيَّةُ سَفِيْنَةُ النَّجَاةِ وَبَرُ الْأَمَانِ حَثَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى التَّمَسُكِ بِهَا وَعَدَمِ التَّفْرِيْطِ فِيْهَا فَقَالَ: فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ
 
Sunnah Nabi ﷺ adalah kapal penyelamat dan kendaraan keselamatan. Nabi ﷺ menganjurkan untuk berpegang teguh dengannya dan tidak melalaikannya.
 
Beliau ﷺ bersabda:
“Berpegang teguhlah kalian pada Sunnahku dan Sunnahnya Khalifah yang diberi petunjuk. Pegang teguhlah. Gigit dengan gigi geraham, dan jauhilah kalian dari perkara yang diada-adakan (dalam agama). Karena setiap perkara yang baru (di dalam agama) adalah bidah, dan setiap bidah adalah sesat.” [HR Abu Dawud: 4607, disahihkan oleh Syaikh Al Albani di kitab Sahih Sunan Abi Daawud]
 
وَحِيْنَ يُكْثِرُ الشَّرَّ وَالْفَسَادَ ، وتظهر البدع والفتن ، يَكُوْنُ أَجْرُ التَّمَسُّكِ بِالسُّنَّةِ أَعْظَمَ ، وَمَنْزِلَةُ أَصْحَابِ السُّنَّةِ أَعْلَى وَأَكْرَمَ ، فَإِنَّهُمْ يَعِيْشُوْنَ غربة بما يحملون من نور وسط ذلك الظلام ، وبسبب ما يسعون من إصلاح ما أفسد الناس.
 
Dan ketika menyebarnya keburukan dan kerusakan, kebidahan, dan fitnah, berpegang kepada Sunnah lebih besar lagi ganjarannya. Dan kedudukan Ahlus Sunnah lebih tinggi lagi mulia. Mereka hidup (dianggap) asing, disebabkan karena membawa cahaya kebenaran di kegelapan. Juga karena mereka berusaha memerbaiki kondisi manusia yang rusak.
 
يقول النبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الإِسلَامَ بَدَأَ غَرِيبًا ، وَسَيَعُودُ غَرِيبًا كَمَا بَدَأَ ، فَطُوبَى لِلغُرَبَاءِ. قِيلَ: مَن هُم يَا رَسُولَ اللَّهِ ؟ قَالَ: الذِينَ يَصلُحُونَ إِذَا فَسَدَ النَّاسُ
 
Nabi ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya Islam itu mulanya asing, dan akan kembali asing sebagaimana permulaannya. Maka bahagialah bagi orang- orang yang (dianggap) asing.”
Dikatakan: “Siapa mereka yang asing wahai Rasulullah?”
“Orang-orang yang baik, di kala manusia rusak.” [HR Ahmad, Musnada 4/173, As Sahihah: 1273]
 
ويقول النبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ مِنْ وَرَائِكُمْ أَيَّامَ الصَّبْر ، الصَّبْرُ فِيهِ مِثْلُ قَبْضٍ عَلَى الْجَمْرِ ، لِلْعَامِلِ فِيهِمْ مِثْلُ أَجْرِ خَمْسِينَ رَجُلًا يَعْمَلُونَ مِثْلَ عَمَلِهِ ، – وَزَادَنِي غَيْرُهُ – قَالَوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَجْرُ خَمْسِينَ مِنْهُمْ ؟! قَالَ: أَجْرُ خَمْسِينَ مِنْكُمْ
 
Dan Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya di belakang kalian (nanti) ada hari-hari yang (butuh) kesabaran. Yang bersabar pada hari-hari tersebut seperti halnya memegang bara api. Bagi yang beramal di antara mereka mendapatkan pahala seperti lima puluh orang yang beramal seperti amalannya.
Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah lima puluh orang dari kalangan mereka?”
Beliau ﷺ menjawab: “Lima puluh orang di antara kalian (para sahabat).” [HR Abu Dawud: 4341, As Sahihah: 494]
Maksudnya sepadan dengan pahala 50 sahabat.
Demikian Allahu a’lam.
 
Oleh: al-Ustadz Abu Ghozie As-Sundawie hafizhahullah
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Baca juga:
KEUTAMAAN BERPEGANG TEGUH KEPADA SUNNAH DI ZAMAN MENYEBARNYA KERUSAKAN