بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

#MutiaraSunnah
KEUTAMAAN BERAMAL SHALIH DAN MENJAUHI DOSA-DOSA BESAR
Rasulullah ﷺ bersabda:

الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ، وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ، مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ مَا لَمْ تُغْشَ الْكَبَائِرُ

“Sholat yang lima waktu, sholat Jumat sampai Jumat berikutnya, dan puasa Ramadan sampai Ramadan berikutnya, adalah penghapus-penghapus dosa di antara waktu-waktu tersebut, selama dosa besar tidak dilakukan.” [HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]
Hadis yang mulia ini menunjukkan keutamaan beramal saleh dan menjauhi dosa-dosa besar, yaitu mendapatkan ampunan atas dosa-dosa kecil.
Dan sungguh seorang hamba sangat membutuhkan ampunan Allah ‘azza wa jalla dari dosa-dosa besar maupun kecil. Karena dosa-dosa kecil sekali pun, jika terus dilakukan, maka akan menjadi besar dan membinasakan pelakunya.
Namun untuk mendapatkan ampunan atas dosa-dosa besar harus dengan bertaubat kepada Allah ‘azza wa jalla.
Asy-Syaikhul ‘Allaamah Ibnu Baz rahimahullah berkata:

قال جمهور أهل العلم: إن أداء الفرائض وترك الكبائر يكفر السيئات الصغائر، أما الكبائر فلا يكفرها إلا التوبة إلى الله سبحانه وتعالى

“Jumhur ulama berkata: Sesungguhnya mengamalkan kewajiban-kewajiban dan meninggalkan dosa-dosa besar dapat menghapus dosa-dosa kecil. Adapun dosa-dosa besar tidak dapat dihapus kecuali dengan taubat kepada Allah subhanahu wa ta’ala.” [Fatawa Nur ‘alad Darb, 6/64]
Dan taubat yang benar adalah dengan memenuhi enam syarat taubat:
1. Ikhlas karena Allah ‘azza wa jalla.
2. Menyesali dosanya.
3. Meninggalkannya.
4. Bertekad tidak akan melakukannya lagi di masa yang akan datang.
5. Sebelum habis waktunya, yaitu sebelum datangnya kematian atau sebelum terbitnya matahari dari arah Barat.
6. Jika dosa itu adalah kesalahan kepada orang lain, maka harus meminta maaf atau mengembalikan haknya.
 
Penulis: Al-Ustadz Sofyan Chalid Ruray hafizhahullah
Sumber: https://www.facebook.com/taawundakwah/posts/1919002844999184:0