بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

KETIKA DIRI INI MENDAPAT PUJIAN
>> Bacalah doa ini ketika kita dipuji orang lain
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
 
Hakikat pujian adalah ujian. Kita lebih butuh doa daripada pujian. Karena bisa jadi pujian menipu kita dan menjadikan kita sombong.
 
Dalam kajian seputar raqaiq (membangun kelembutan hati), kita selalu diajarkan bahwa tidak ada pujian yang berarti selain pujian Allah. Dan tidak ada celaan yang berarti selain celaan dari Allah. Karena Dialah Zat yang Maha Mengetahui kondisi hamba-Nya lahir batin.
 
Allah ﷻ berfirman:
 
فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى
 
“Jangan kalian memuji-muji diri kalian sendiri, karena Dialah yang paling tahu siapa yang bertakwa.” [QS. an-Najm: 32]
 
Karena itulah seorang Mukmin akan lebih memerhatikan kondisi batinnya dibandingkan penilaian orang lain. Manusia hanya bisa menilai lahiriyah, sementara kondisi batin mereka buta.
 
Doa ketika Dipuji
 
Tidak diketahui adanya doa khusus dari Nabi ﷺ ketika kita mendengar pujian orang lain. Hanya saja ada riwayat dari sahabat yang membaca doa berikut ketika dia berdoa:
 
Dari Adi bin Arthah rahimahullah (seorang ulama tabi’in) beliau bercerita:
 
كان الرجل من أصحاب النبي – صلى الله عليه وسلم – إذا زُكِّي، قال
 
“Dulu ada seorang sahabat Nabi ﷺ, yang apabila dia dipuji mengucapkan:
 
اللَّهُمَّ لا تُؤَاخِذْنِي بِمَا يَقُولُونَ، واغْفِر لِي مَا لَا يَعْلَمُونَ واجْعَلْنِي خَيْراً مِمَّا يَظُنُّونَ
 
Allahumma laa tuaakhidznii bimaa yaquuluun, waghfirlii maa laa ya’lamuuna waj’alnii khairam mimmaa yazhunuun
Artinya:
“Ya Allah, jangan Engkau menghukumku disebabkan pujian yang dia ucapkan. Apunilah aku atas kekurangan yang tidak mereka ketahui. Dan jadikan aku lebih baik dari pada penilaian yang mereka berikan untukku.”
 
Doa ini diriwayatkan Bukhari dalam Adabul Mufrad (no. 761) dan sanadnya dishahihkan al-Albani. Juga al-Baihaqi dalam Syua’abul Iman (4/228).
 
Doa ini menunjukkan bahwa sahabat adalah manusia yang jauh dari karakter bangga dengan pujian manusia. Bahkan mereka mengakui kekurangan yang mereka miliki, yang itu tidak diketahui orang yang memuji.
 
• Dengan ini akan menghalangi kita dari potensi ujub.
• Dengan ini pula kita akan lebih mudah mengakui kekurangan kita.
 
Allahu a’lam.
 
 
 
Penulis: Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
 
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
 
#doazikir #doaketikadipuji, #doawaktumendapatpujian, #ketikadiriinimendapatpujian #hakikatpujianadalahujian #pujianituujian #ujub, #janganujub #doadipujiorang
Baca juga: