“Apabila Allah Taala menghendaki kebaikan kepada hamba, maka Dia pun menjadikannya hamba yang selalu:
• Menyadari akan dosanya,
• Menahan diri dari melakukan dosa lainnya,
• Menjadi dermawan dengan apa yang telah dimilikinya,
• Tidak bersedih dari apa yang tidak dimilikinya, dan
• Tidak mau menyakiti orang lain.” [Al-Fawaa-id hal 185]
“Apabila Allah Taala menginginkan kebaikan kepada hamba, maka dijadikannya tidak mau mengingat amal kebaikannya, dan tidak ingin menceritakannya dengan lisannya. Dia lebih sibuk mengingat akan dosa-dosanya, hingga dia pun masuk ke dalam Surga.” [Thariiqul Hijratain 1/369]
“Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada hamba-Nya, maka Allah Taala akan bukakan baginya pintu-pintu tobat, penyesalan, dan ketundukan, menghinakan diri, serta butuh (pertolongan kepada Allah).” [Al-Waabilus Shayyib hal 27]
“Apabila Allah Taala menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka Allah pun akan menolongnya untuk memanfaatkan waktu dengan baik, dan waktu itu yang nanti akan menolongnya.” [Madarijus Salikin III/129-130]