بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ 

KESABARAN ITU SAAT PERTAMA KALI MUSIBAH TERJADI
>> Mari kita coba melatih diri untuk bersabar di awal musibah, yaitu ketika mendapatkan musibah pertama kali.
 
Perlu diketahui, bahwa sabar yang menjadikan seseorang mendapatkan ganjaran pahala adalah sabar ketika di awal musibah, dan inilah yang dinamakan sabar sebenarnya. Adapun sabar sesudahnya adalah hanya sekadar hiburan. Adapun jika seseorang menghadapi musibah langsung dengan amarah dan tidak rida pada takdir Allah, namun setelah itu dia menahan diri dan bersabar karena mungkin mendapatkan nasihat atau yang lainnya, maka ini bukanlah sabar yang sebenarnya. Kita dapat melihat hal ini dalam kisah seorang wanita bersama Nabi kita ﷺ.
 
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:
 
مَرَّ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – بِامْرَأَةٍ تَبْكِى عِنْدَ قَبْرٍ فَقَالَ « اتَّقِى اللَّهَ وَاصْبِرِى » . قَالَتْ إِلَيْكَ عَنِّى ، فَإِنَّكَ لَمْ تُصَبْ بِمُصِيبَتِى ، وَلَمْ تَعْرِفْهُ . فَقِيلَ لَهَا إِنَّهُ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – . فَأَتَتْ بَابَ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – فَلَمْ تَجِدْ عِنْدَهُ بَوَّابِينَ فَقَالَتْ لَمْ أَعْرِفْكَ . فَقَالَ « إِنَّمَا الصَّبْرُ عِنْدَ الصَّدْمَةِ الأُولَى »
 
”Nabi ﷺ pernah melewati seorang wanita yang sedang menangis di sisi kuburan. Lalu beliau ﷺ bersabda:”Bertakwalah pada Allah dan bersabarlah.” Kemudian wanita itu berkata,”Menjauhlah dariku. Sesungguhnya engkau belum pernah merasakan musibahku dan belum mengetahuinya.” Kemudian ada yang mengatakan pada wanita itu, bahwa orang yang berkata tadi adalah Nabi ﷺ. Kemudian wanita tersebut mendatangi pintu (rumah) Nabi ﷺ. Kemudian dia tidak mendapati seorang yang menghalangi dia masuk pada rumah Nabi ﷺ. Kemudian wanita ini berkata: ”Aku belum mengenalmu.” Lalu Nabi ﷺ bersabda: ”Sesungguhnya yang namanya sabar adalah ketika di awal musibah.” [HR. Bukhari, no. 1283]
 
Semoga Allah memberikan kita taufik dan hidayah untuk selalu rida dengan takdir Allah betapa pun pahitnya. Semoga Allah juga selalu memberikan kita kemudahan untuk bersabar di awal-awal musibah, walaupun itu mungkin terasa berat. Jika seseorang memiliki keyakinan yang mantap pada Allah dan meyakini ada hikmah yang besar di balik setiap musibah, tentu dia akan memilih untuk bersabar.
 
Amin Yaa Mujibas Saailin. Alhamdulillahilladzi bi nimatihi tatimmush sholihaat. Wa shallallahu ala nabiyyina Muhammad wa ala alihi wa shohbihi wa sallam.
 
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
[Artikel Rumaysho.Com]
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
#sabaratasmusibah #kesabarandalamIslam #sabarsaatmusibahpertamaterjadi #saatmusibahmenimpa