بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ 

KEADILAN TERTINGGI DI JAGAT RAYA
>> Mengenal Keadilan dengan Lawannya
 
Lawan dari adil adalah zalim. Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah menerangkan, bahwa kezaliman itu ada tiga macam:
 
a. Kezaliman yang paling zalim, yaitu berbuat syirik kepada Allah. Meskipun orang yang melakukan syirik tidaklah dikatakan menzalimi Allah. Bahkan dirinya sendirilah yang dizaliminya, karena dia telah menghinakan dirinya kepada sesuatu yang tidak layak untuk disembah.
 
b. Kezaliman seseorang terhadap dirinya sendiri, yaitu dia tidak menunaikan hak dirinya sendiri. Seperti contohnya berpuasa tanpa berbuka, shalat malam terus dan tidak mau tidur.
 
c. Kezaliman seseorang kepada orang lain. Seperti misalnya ketika dia melanggar hak orang lain dengan memukulnya, membunuhnya, merampas hartanya, dan lain sebagainya. [lihat Al Qaul Al Mufid, I/35, Ad Daa’ wad Dawaa’ hal. 145]
 
Sehingga dapat kita simpulkan, apabila seseorang ingin berbuat adil dengan sempurna, maka dia harus bertauhid dengan benar, meninggalkan kezaliman terhadap diri sendiri maupun kepada sesama hamba. Dengan ketiga hal inilah keadilan hakiki akan tegak.
 
Sungguh aneh apabila ada orang yang menzalimi hewan disebut orang yang zalim, lantas kepada orang yang berbuat syirik justru dibiarkan leluasa dengan alasan hak asasi manusia?! Syirik disebut perbuatan zalim karena dengannya seorang hamba telah menujukan ibadah kepada sesuatu yang tidak berhak mendapatkan peribadahan. Padahal tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Allah. Nabi ﷺ bersabda:
“Hak Allah yang harus ditunaikan oleh hamba adalah mereka menyembah-Nya dan tidak mempersekutukan sesuatu pun dengan-Nya.” [HR. Bukhari dan Muslim]
 
Oleh karena itulah Luqman menasihati anaknya untuk tidak berbuat syirik, karena syirik termasuk kezaliman. Sebagaimana difirmankan Allah taala yang artinya:
“Sesungguhnya syirik itu kezaliman yang sangat besar.” [QS. Luqman: 13]
 
Sebagaimana kezaliman itu bertingkat-tingkat, maka keadilan pun demikian. Allah taala berfirman yang artinya:
“Sungguh Kami telah mengutus para utusan Kami dengan keterangan-keterangan, dan Kami turunkan bersama mereka Al-Kitab dan neraca supaya manusia menegakkan keadilan.” [QS. Al Hadiid: 25]
 
Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan:
“Allah subhanahu wa taala memberitakan, bahwa Dia mengutus para Rasul-Nya, menurunkan kitab-kitab-Nya, supaya manusia menegakkan Al Qisth yaitu keadilan. Salah satu di antara bentuk keadilan yang paling agung adalah tauhid. Ia adalah pokok terbesar keadilan dan pilar penegaknya. Sedangkan syirik adalah kezaliman yang sangat besar. Sehingga syirik merupakan kezaliman yang paling zalim, sedangkan tauhid merupakan keadilan yang paling adil…” [Ad Daa’ wad Dawaa’, hal. 145]
 
 

Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat

#Islamituseluruhnyaadil #keadilantertinggidijagatraya #keadilanpalingtinggi #syirik #tauhid #kesyirikan #zhalim #zalim #kezaliman #pokokterbesarkeadilan