KASIH IBU SEPANJANG JALAN
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
جاء رجلٌ إلى رسولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم فقال: يا رسولَ الله من أحقُّ الناسِ بحُسنِ صَحابتي قال: أُمُّك. قال: ثم من قال: ثم أُمُّك. قال: ثم من قال: ثم أُمُّك. قال: ثم من قال: ثم أبوك
”Telah datang seorang laki-laki kepada Rasulullah ﷺ kemudian berkata:”Wahai rasullullah, siapakah manusia yang paling berhak aku perlakukan dengan baik?” Rasulullah ﷺ menjawab: ”Ibumu”. Laki-laki itu bertanya lagi: ”Kemudian siapa?” Rasulullah ﷺ menjawab: ”Ibumu”. Laki-laki itu bertanya lagi: ”Kemudian siapa?” Rasulullah ﷺ menjawab: ”Ibumu”. Laki-laki itu bertanya lagi: ”Kemudian siapa?” Rasulullah ﷺ menjawab: ”Kemudian bapakmu”. (Muttafaqun ‘alaihi)
Penjelasan Hadis
Pepatah mengatakan: ”Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galang”. Itu adalah pepatah yang benar maknanya. Karena bagaimana tidak, seorang ibu adalah sosok yang paling berjasa dalam kehidupan seseorang. Mulai dari mengandung selama sembilan bulan sepuluh hari; melahirkan dengan taruhan nyawa; mengasuh dan mendidiknya sejak kecil hingga menginjak usia dewasa. Oleh karenanya ibu memiliki hak yang sangat besar terhadap anak-anaknya. Dan Islam mendudukkan seorang ibu di kedudukan yang amat tinggi, sebagaimana yang tergambar dari dialog dalam hadis di atas, antara seorang sahabat dengan Rasulullah ﷺ.
Faidah Hadis
- Ibu adalah sosok yang harus dihormati karena ketinggian kedudukannya terhadap anak.
- Ibu lebih diutamakan dari pada ayah.
- Kesabaran Rasulullah ﷺ dalam membimbing dan mengajar. Ini ditunjukkan dengan kesabaran beliau ﷺ menjawab berulang kali dengan jawaban yang sama.
- Keutamaan sahabat karena kedekatan mereka kepada Rasulullah ﷺ, sehingga mereka bisa belajar langsung dari sumber ilmu.
- Ketaatan murid kepada guru, yaitu ketika sahabat yang bertanya tidak memrotes jawaban Nabi ﷺ ketika menyebut ibu (tiga kali) dan bapak cuma sekali.
Penulis: Abu Ubaidillah Al-Atsariy [Facebook Belajar Islam Lebih Mudah]
http://abuubaidillah.com/kasih-ibu-sepanjang-jalan
Leave A Comment