بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
 
JUAL BELI AYAM TIREN (MATI KEMARIN) UNTUK PAKAN LELE
 
Pertanyaan:
Sebagian orang membeli ayam tiren (mati kemarin) untuk dijadikan pakan lele ternaknya. Bagaimanakah hukumnya jual beli tersebut?
 
Jawaban:
 
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du
 
Ayam Tiren atau ayam mati kemarin hakikatnya adalah bangkai (Maitah). Dan semua bangkai diharamkan. Allah ﷻ berfirman:
 
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ
 
“Telah diharamkan atas kalian bangkai dan darah dan daging babi.” [QS. Al-Maidah 3]
 
Allah ﷻ juga berfirman:
 
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ
 
“Sesungguhnya yang telah diharamkan atas kalian hanyalah bangkai dan darah, dan daging babi, dan hewan-hewan yang disembelih kepada selain Allah.” [QS. Al-Baqarah 173]
 
Sesuatu yang telah diharamkan Allah, maka harganya pun haram. Nabi ﷺ bersabda:
 
إِنَّ اللهَ تَعَالى إِذَا حَرَّمَ شَيئًا حَرَّم ثَـمَنَه
 
“Sesungguhnya Allah Taala apabila telah mengharamkan sesuatu, Allah haramkan juga harganya.” [HR.Addaruquthniy dan Al-Baihaqiy dari Ibnu Abbas radliyallahu ‘Anhuma, Syaikh Al-Albaniy mensahihkannya dalam Ghayatul Maram Fi Takhriji Ahaditsil Halali Wal Haram No. 318]
 
Dengan demikian, maka ayam tiren TIDAK BOLEH dijualbelikan, walaupun digunakan untuk pakan lele. Dan uang yang didapat dari jual beli tersebut haram. Keharaman menjual belikan bangkai juga disebutkan dengan sangat jelas oleh Nabi ﷺ. Beliau ﷺ bersabda:
 
إِنّ اللهَ وَرَسُولَه حَرَّمَ بَيعَ الخَمرِ وَالميتَةِ وَالخِنزِيرِ وَالأَصْنَام
 
“Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkan jual-beli khamr, dan bangkai, dan babi, dan berhala.” [Muttafaqun ‘alaihi]
 
Imam Ibnu Qudamah Al-Hanbaliy rahimahullah berkata:
 
ولا يجوز بيع الخنزير ولا الميتة ولا الدم قال ابن المنذر: أجمع أهل العلم على القول به وأجمعوا على تحريم الميتة والخمر وعلى أن بيع الخنزير وشراءه حرام
 
“Dan tidak boleh menjualbelikan babi, tidak juga bangkai, dan darah. Ibnul Mundzir berkata: “Ahli Ilmu telah berijmak berpendapat dengannya, dan mereka telah berijmak atas keharaman bangkai dan khamr, dan atas menjual dan membeli babi haram.” [Al-Mughniy 6/358 / cet. Ke-5 Alamul-Kutub – Saudi Arabia]
 
Mungkin mereka menyangka, daripada bangkai ayamnya dibuang percuma dan sia-sia, lebih baik dijual, walaupun harganya murah. Namun ketahuilah, alasan ini tidak dapat diterapkan dalam masalah ini. Sebab Nabi ﷺ selain mengharamkan jual beli bangkai, juga melarang memanfaatkan bangkai menjadi apa pun. Beliau ﷺ bersabda:
 
لَا تَنتَفِعُوا مِنَ الـمَيتَة بِشَيءٍ
 
“Jangan kalian memanfaatkan bangkai untuk apa pun.” [Hadis Shahih, telah ditakhrij oleh Al-Albaniy dalam Silsilah Ash-Shahihah No. 3133]
 
Dan seorang Muslim dituntut agar menerima ketentuan hukum yang datang dari Nabi-Nya, sehingga barulah imannya sempurna di sisi Allah:
 
فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
 
“Maka tidaklah, demi Rabb-mu, tidaklah mereka beriman sampai mereka menghukumkan dirimu dalam masalah-masalah yang mereka perseterukan di antara mereka, kemudian mereka tidak mendapatkan dalam diri mereka kesusahan dengan keputusan yang telah engkau putuskan, dan mereka menerimanya dengan berserah.” [QS. Annisa’ 65]
 
Setelah diketahui, bahwa memerjualbelikan bangkai ayam hukumnya haram. Maka wajib bagi seorang Muslim meninggalkannya. Dan tidak perlu seorang merasa risau dan khawatir. Sebab meninggalkan yang haram karena bertakwa kepada Allah, keutamaannya akan diberikan ganti yang lebih baik dari apa yang telah ditinggalkan. Nabi ﷺ bersabda:
 
إِنّكَ لَن تَدَعَ شَيئًا اتِّقَاء الله إِلّا أَعطَاكَ اللهُ خَيرًا مِنْهُ
 
“Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena takut kepada Allah, kecuali Allah akan memberikanmu yang lebih baik darinya.” [HR. Imam Ahmad No. 20739 dalam Al-Musnad dan dinilai Shahih oleh Syaikh Al-Arna’uth beserta timnya]
 
Demikian, Allahu a’lam.
 
Dijawab oleh Ustadz Musa Abu ‘Affaf. Lc.
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Baca juga:
JUAL BELI AYAM TIREN (MATI KEMARIN) UNTUK PAKAN LELE