JIHAD PALING BERAT ADALAH JIHAD MEMERANGI HAWA NAFSU
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
JIHAD PALING BERAT ADALAH JIHAD MEMERANGI HAWA NAFSU
Berjihad melawan hawa nafsu dan syahwat adalah jihad yang paling dasar. Tak mungkin kita dapat berjihad melawan musuh, bila kita tak mampu berjihad melawan hawa nafsu sendiri.
“Jihad yang paling utama adalah seseorang berjihad (berjuang) melawan dirinya dan hawa nafsunya.” [Hadis Sahih diriwayatkan oleh ibnu Najjar dari Abu Dzarr radhiyallahu ‘anhu]
Ibrahim bin Adham rahimahullah mengatakan:
أشد الجهاد جهاد الهوى
من منع نفسه هواها فقد استراح من الدنيا وبلائها
وكان محفوظًا ومعافى من أذاها.
“Jihad yang paling berat adalah jihad memerangi hawa nafsu. Barang siapa yang mencegah dirinya dari hawa nafsunya, maka sungguh dia bisa beristirahat dari kepayahan dunia dan bala nya. Dia akan terjaga dan diselamatkan dari gangguannya.” [Al-Hilyah 2/484]
Sufyan bin Uyainah rahimahullah berkata:
“Dulu dikatakan bahwasanya jihad itu ada sepuluh bagian. Jihad melawan musuh adalah satu bagian, sementara jihadmu melawan hawa nafsumu merupakan sembilan bagian lainnya.” [Hilyatul Aulia (7/284)]
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan: “Jihad melawan hawa nafsu itu ada empat tingkatan:
1. Yang pertama menjihadi hawa nafsu untuk mau memelajari petunjuk dan agama yang haq, yang mana tidak ada keberuntungan dan kebahagiaan di dunia dan Akhirat, kecuali dengan hal itu.
2. Yang kedua menjihadinya untuk mengamalkan ilmu agama.
3. Yang ketiga menjihadinya untuk berdakwah mengajak kepada agama, dan mengajarkan kepada orang yang tidak mengetahuinya.
4. Menjihadinya untuk bersabar menghadapi kesulitan dalam berdakwah di jalan Allah, dan bersabar terhadap gangguan makhluk, dan tetap tabah dalam menjalani itu semua karena Allah.
Jika seorang telah menyempurnakan tingkatan kesabaran yang empat ini, maka ia termasuk golongan Rabbaniyin.” [Syarh Tsalatsatil Ushul karya Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah hal 26]