بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

JANGANLAH MEREMEHKAN, MEMBENCI, APALAGI MENOLAK HADIS-HADIS SHAHIH
>> Taat kepada Rasulullah ﷺ berarti taat kepada Allah
>> Orang yang berpaling dari taat kepada Rasulullah ﷺ berarti termasuk kelakuan orang-orang kafir
 
 
نْ أَبِي رَافِعٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لاَ أُلْفِيَنَّ أَحَدُكُمْ مُتَّكِئًا عَلَى أَرِيْكَتِهِ يَأْتِيْهِ اْلأَمْرُ مِنْ أَمْرِي مِمَّا أَمَرْتُ بِهِ أَوْ نَهَيْتُ عَنْهُ فَيَقُوْلُ: لاَ نَدْرِي مَا وَجَدْنَا فِي كِتَابِ اللهِ اتَّبَعْنَاهُ.
 
Dari Abi Rafi’ Radhiyallahu anhu, ia berkata, telah bersabda Rasulullah ﷺ:
“Nanti akan ada seorang di antara kalian yang duduk bersandar di sofanya lalu datang kepadanya perintah dari perintahku, dari apa-apa yang aku perintah dan aku larang. Ia berkata: ‘Aku tidak tahu apa-apa. Yang kami dapati dalam Kitabullaah kami ikuti (dan yang tidak terdapat dalam Kitabullaah kami tidak ikuti).’” [Hadis Sahih riwayat Ahmad (VI/8), Abu Dawud (no. 4605) dan ini adalah lafal miliknya, at-Tirmidzi (no. 2663), Ibnu Majah (no. 13), Ibnu Hibban (no. 98-Mawarid) dan lainnya]
 
Siapa yang menolak hadis yang Sahih, baik yang masuk dalam logikanya atau tidak, maka jangan mengaku-ngaku dia membela Rasulullah ﷺ.
 
Siapa yang menolak sabda Rasulullah ﷺ yang Sahih karena lebih mendahulukan hawa nafsunya, adatnya, madzhabnya, maka bisa dipastikan ia tidak membela beliau ﷺ.
 
Siapa yang membenci ajaran Rasulullah ﷺ perlu dipertanyakan pembelaanya. Termasuk di dalamnya meremehkan hadis Rasulullah ﷺ ketika dibacakan kepadanya. Sebagaimana sabda Rasulullah :
 
فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي
 
“Barang siapa membenci Sunnahku, dia tidak termasuk golonganku.” [HR. al-Bukhari no. 5063 dan Muslim no. 1401, dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu]
 
Allah ﷻ mengancam orang yang menyelisihi perintah Rasul-Nya ﷺ dengan ancaman yang berat:
 
فَلۡيَحۡذَرِ ٱلَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنۡ أَمۡرِهِۦٓ أَن تُصِيبَهُمۡ فِتۡنَةٌ أَوۡ يُصِيبَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٌ ٦٣
 
“Maka hendaklah orang-orang yang menyelisihi perintahnya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.” [QS. an-Nur: 63]
 
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah:
“Maksudnya, (menyelisihi) perintah, jalan, manhaj, thariqah, sunnah, dan syariat Rasulullah ﷺ. Maka dari itu, semua ucapan dan perbuatan wajib ditimbang dengan ucapan dan perbuatan beliau ﷺ. Apabila sesuai dengan ucapan dan perbuatan beliau ﷺ, diterima. Dan apabila berbeda atau menyelisihinya, tertolak dan kembali kepada pengucap dan pelakunya, siapa pun dia. Telah pasti (sah) hadis dalam ash-Shahihain dan lainnya, dari Rasulullah ﷺ, bahwa beliau bersabda: ‘Barang siapa mengamalkan sebuah amalan yang tidak ada perintah kami padanya, maka amalan tersebut tertolak.’
 
Maksudnya, hendaknya takut orang yang menyelisihi syariat Rasulullah ﷺ, baik secara tampak maupun tidak, (akan ditimpa cobaan) dalam hati mereka, yang berupa kekufuran, kemunafikan, ataupun kebidahan, (atau ditimpa azab yang pedih) yakni azab di dunia berupa hukuman mati, hukum had, penjara, atau yang serupa dengannya.” [LihatTafsir Ibnu Katsir pada surat an-Nur: 63]
 
Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah berkata:
“Allah Jalla wa ‘Ala menyebutkan, bahwa orang yang menyelisihi perintah Nabi ﷺ berada dalam bahaya besar, yaitu terancam akan tertimpa fitnah berupa penyimpangan, kesyirikan, dan kesesatan, atau terancam (juga) dengan azab yang pedih.” [Majmu’ Fatawa wa Maqalat 9/149]
 
Ketahuilah, barang siapa berpegang teguh pada Sunnah Rasulullah ﷺ, dia akan mulia dan tinggi di dunia ini. Sebaliknya, barang siapa menyelisihi Sunnah Rasulullah ﷺ, dia akan hina dan rendah. Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
 
“…. Dan Allah jadikan kehinaan dan kekalahan bagi orang yang menyelisihi perintahku.” [Hadis Hasan Riwayat Ahmad]
 
Ketika menjelaskan sabda beliau ﷻ: “Dan dijadikan kehinaan dan kekalahan bagi orang yang menyelisihi/menentang perintahku”, al-Hafizh Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan:
“Ini menunjukkan bahwa kemuliaan dan ketinggian kedudukan, baik di dunia maupun di Akhirat terletak pada mutabaah (mengikuti) Rasulullah ﷺ dalam rangka mengikuti perintah Allah. Allah subhanahu wa taala berfirman: ‘Barang siapa menaati Rasul, berarti dia telah menaati Allah.’ [QS. an-Nisa’: 80]
 
Kehinaan dan kerendahan adalah karena menyelisihi atau menentang perintah Allah dan Rasul-Nya ﷺ.
 
Hukuman yang Disegerakan bagi Orang-orang yang Menentang Sunnah Nabi ﷺ.
 
Dari Salamah bin al-Akwa’ radhiyallahu ‘anhu, bahwa ada seorang pria yang makan dengan tangan kiri di hadapan Rasulullah ﷺ. Melihat hal itu, beliau ﷺ bersabda: “Makanlah dengan tangan kananmu!” Dia menjawab, “Saya tidak bisa.” Nabi ﷺ menjawab, “Kamu tidak akan bisa!” Tidak ada yang menghalanginya (untuk mengikuti perintah Rasulullah ﷺ tersebut) selain kesombongan. Akhirnya dia pun benar-benar tidak dapat mengangkat tangannya ke mulutnya. [HR. Muslim no. 2021]
 
Al-Qadhi Abu ath-Thayyib berkata:
“Kami berada di majelis diskusi di Jami’ al-Manshur. Tiba-tiba datang seorang pemuda Khurasan, bertanya tentang al-musharrah [Yaitu membiarkan susu hewan kambing atau unta tidak diperah, dalam rangka menipu pembeli] dan menuntut dalil. Akhirnya diberikan dalil dengan hadis Abu Hurairah yang terdapat dalam masalah ini. Namun dia yang bermazhab Hanafi menjawab, bahwa Abu Hurairah tidak bisa diterima hadisnya (Yakni dia menolak hadis tersebut).
 
Belum selesai dia berbicara, tiba-tiba jatuh menimpanya seekor ular besar dari atap masjid tersebut. Orang-orang pun melompat karenanya. Si pemuda juga lari, tetapi ular tersebut terus mengejarnya. Maka dikatakan kepada si pemuda: ‘Bertobatlah, bertobatlah!’
 
Si pemuda pun mengatakan: ‘Aku bertobat.’
Tiba-tiba ular itu lenyap tidak berbekas.” [Lihat Siyar A’lam an-Nubala 2/618. Adz-Dzahabi rahimahullah berkata, “Sanad kisah ini adalah para imam.”]
 
 
 
 
Sumber:
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
JANGANLAH MEREMEHKAN MEMBENCI APALAGI