JANGAN SEKADAR MENAHAN LAPAR DAN HAUS KETIKA BERPUASA

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

JANGAN SEKADAR MENAHAN LAPAR DAN HAUS KETIKA BERPUASA
 
Puasa bukanlah sekadar menahan diri dari makan, minum dan hal-hal lainnya yang membatalkan puasa. Orang yang berpuasa harus pula menjaga lisan dan anggota badan lainnya dari segala yang diharamkan oleh Allah ﷻ.
 
Namun bukan berarti ketika tidak sedang berpuasa kita boleh melakukan hal-hal yang diharamkan tersebut. Maksudnya adalah bahwa perbuatan maksiat itu lebih berat ancamannya bila dilakukan pada bulan yang mulia ini, dan ketika menjalankan ibadah yang sangat dicintai Allah ﷻ. Bisa jadi seseorang yang berpuasa itu TIDAK mendapatkan faidah apa-apa dari puasanya, kecuali hanya merasakan haus dan lapar. Na’udzubillahi min dzalik.
 
Oleh karena itu, ketika kita berpuasa, maka tinggalkan semua yang menyebabkan berkurangnya pahala amalan puasa kita, seperti melakukan:
• Rafats (perbuatan keji),
• Berteriak-teriak (bertengkar) dan
• Mengerjakan atau mengucapkan kata-kata yang diharamkan,
• Menjauhi semua bentuk kemasiatan, pertengkaran, dan berbantah-bantahan yang menimbulkan permusuhan.
 
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
 
إِذَا كَانَ يَوْمَ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ وَلاَ يَجْهَلْ, فَإِذَا شَاتَمَهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَليَقُلْ إِنِّيْ صَائِمٌ.
 
“Jika pada hari salah seorang di antara kalian berpuasa, maka janganlah ia mengucapkan kata-kata kotor, membuat kegaduhan, dan tidak juga melakukan perbuatan orang-orang bodoh. Dan jika ada orang yang mencacinya atau menyerangnya, maka hendaklah ia mengatakan, ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa.’” [HR Bukhari dan Muslim]
 
Nabi ﷺ berkata:
فَلَا يَرْفُثْ (maka janganglah berkata kotor), yakni janganlah berbicara dengan kata-kata yang buruk;
وَلَا يَصْخَبْ (jangan ribut bertengkar), yaitu dengan kata-kata yang menimbulkan fitnah dan pertengkaran.
 
Juga diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, dia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:
 
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلِيْسَ ِللهِ حَاجَةٌ فِيِ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ.
 
“Barang siapa yang TIDAK meninggalkan perkataan dusta dan malah mengerjakannya, maka Allah Allah TIDAK butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” [Shahih: [Mukhtashar Shahiih al-Bukhari (no. 921)], Shahiih al-Bukhari (Fat-hul Baari) (IV/116, no. 1903), Sunan Abi Dawud (VI/488, no. 2345), Sunan at-Tirmidzi (II/105, no. 702)]
 
Maka barang siapa yang merealisasikan kedua hal itu yakni:
• Meninggalkan hal-hal yang membatalkan puasa, dan
• Meninggalkan Hal-hal yang dilarang,
Sempurnalah pahalanya sebagai orang yang berpuasa. Sedangkan yang tidak melaksanakan hal ini, maka janganlah mencela siapapun kecuali dirinya sendiri.
 
Kemudian beliau ﷺ membimbing orang yang berpuasa, jika ada seseorang yang mengajaknya bertengkar atau mencacinya, hendaknya dia mengatakan kepada orang tersebut:
 
إِنِّي صَائِمٌ (Saya sedang berpuasa).
 
Adapun manfaatnya ialah seakan-akan dia ingin mengatakan:
“Ketahuilah, bukannya saya tidak mampu menghadapi perbuatanmu, akan tetapi saya sedang berpuasa. Saya menghormati dan menjaga kesempurnaan puasa saya. Inilah yang diperintahkan Allah ﷻ dan Rasul-Nya. Ketahuilah, bahwa puasa mengajakku untuk tidak mengimbangi perbuatanmu, tetapi menganjurkan aku agar bersabar. Maka apa yang aku lakukan jauh lebih baik daripada apa yang kamu kerjakan terhadapku.”
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat

#sayasedangberpuasa #rafats #janganberkatakejikotor #tahanmarah #jagalisan #janganbertengkar #adabpuasa