بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ 
 
JANGAN MENGEJEK ORANG YANG BERBUAT DOSA
 
Jangan merasa diri bisa selamat dari dosa sehingga meremehkan orang lain yang berbuat dosa. Dan meremehkannya pun dalam rangka sombong, “Kamu kok bisa terjerumus dalam zina seperti itu? Aku jelas tak mungkin.”
 
Dari Mu’adz bin Jabal, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
“Siapa yang menjelek-jelekkan saudaranya karena suatu dosa, maka ia tidak akan mati kecuali mengamalkan dosa tersebut.” [HR. Tirmidzi no. 2505. Syaikh Al-Albani berkata bahwa hadis ini maudhu]. Imam Ahmad menjelaskan, bahwa yang dimaksud adalah dosa yang telah ditobati.
 
Hadis di atas bukan maknanya adalah dilarang mengingkari kemungkaran. Tayir (menjelek-jelekkan) yang disebutkan dalam hadis berbeda dengan mengingkari kemungkaran. Karena menjelek-jelekkan mengandung kesombongan (meremehkan orang lain) dan merasa diri telah bersih dari dosa. Sedangkan mengingkari kemungkaran dilakukan lillahi taala, ikhlas karena Allah, bukan karena kesombongan. [Lihat Al-‘Urf Asy-Syadzi Syarh Sunan At-Tirmidzi oleh Muhammad Anwar Syah Ibnu Mu’azhom Syah Al-Kasymiri]
 
Bedakan antara menasihati dengan menjelek-jelekkan. Menasihat berarti ingin orang lain jadi baik. Kalau menjelek-jelekkan ada unsur kesombongan dan merasa diri lebih baik dari orang lain.
 
Jangan sombong sampai merasa bersih dari dosa, atau tidak akan terjerumus pada dosa yang dilakukan saudaranya.
 
 
 

Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat

#janganmengejekorangyangberbuatdosa #janganmencelaorangyangberbuatdosa #laranganmengejekorangberbuatmaksiat #hukum #akibat #ejekan #mengejek #akhlakburuk #adabakhlak