بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 

JANGAN BIARKAN BERHALA HAWA NAFSU BERCOKOL DI DALAM DADA KITA

Betapa banyak dosa yang telah kita lakukan di hadapan-Nya. Waktu demi waktu berlalu, dan Allah terus saja membuka pintu tobat. Allah ﷻ bentangkan tangan-Nya di waktu malam untuk menerima tobat pelaku dosa di siang hari. Allah ﷻ bentangkan tangan-Nya di siang hari untuk menerima tobat pelaku maksiat di malam hari. Apakah Allah kurang pemurah dan pemaaf terhadap kita?!

Demi Allah, tidaklah Allah bakhil dari mencurahkan kesempatan kepada kita untuk memerbaiki diri dan bertobat kepada-Nya. Allah ﷻ Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Allah ﷻ menyeru hamba-hamba-Nya yang melampaui batas kepada dirinya sendiri, agar mereka tidak berputus asa dari rahmat-Nya. Sesungguhnya Allah ﷻ mengampuni segala bentuk dosa bagi siapa saja yang mau kembali dan bertobat dengan tulus kepada-Nya.

Sadarlah, bahwa kesempatan untuk bertobat itu masih terbuka, selama nyawa masih belum berada di tenggorokan. Akan tetapi kita tidak mengetahui, kapankah saatnya malaikat maut datang untuk mencabut nyawa kita. Kematian bisa datang kapan saja. Ya, tobat harus kita lakukan sekarang juga.

Kesempatan itu masih terbuka lebar untuk kita. Apakah engkau ragu akan luasnya ampunan Allah dan rahmat-Nya?!
• Bukankah Allah menerima tobat si pembunuh seratus nyawa?
• Bukankah Allah menerima tobat orang-orang musyrik penyembah berhala yang berubah menjadi pengikut setia Nabi akhir zaman ﷺ?
• Bukankah Allah menerima tobat Ka’ab bin Malik dan teman-temannya radhiyallahu ’anhum ajma’in?
• Bukankah Allah menerima tobat Adam dan istrinya ‘alaihimassalam yang telah melanggar aturan Rabb mereka?!

Katakanlah, apa yang membuat kita terhalang dari tobat, kalau bukan berhala hawa nafsu yang bercokol di dalam dada kita?

Syekh Zaid bin Hadi al-Madkhali rahimahullah berkata:
“Patut dimengerti, sesungguhnya tidak ada seorang pun yang meninggalkan ibadah kepada Allah, melainkan dia pasti memiliki kecondongan beribadah/ menghamba kepada selain Allah. Mungkin orang itu tidak tampak memuja patung atau berhala. Tidak tampak memuja matahari dan bulan. Akan tetapi dia menyembah hawa nafsu yang menjajah hatinya, sehingga memalingkan dirinya dari beribadah kepada Allah.” [Lihat Thariq al-Wushul ila Idhah ats-Tsalatsah al-Ushul, hal. 147]

Syekh Abdullah bin Shalih al-‘Ubailan Hafizhahullah mengatakan:
“Ketahuilah, bahwa tauhid dan mengikuti hawa nafsu adalah dua hal yang bertentangan. Hawa nafsu itu adalah ‘berhala’. Setiap hamba memiliki ‘berhala’ di dalam hatinya sesuai dengan kadar hawa nafsunya. Sesungguhnya Allah mengutus para Rasul-Nya dalam rangka menghancurkan berhala, dan supaya manusia beribadah kepada Allah semata, yang tiada sekutu bagi-Nya. Bukanlah maksud Allah adalah hancurnya berhala secara fisik, sementara ‘berhala’ di dalam hati dibiarkan. Akan tetapi, yang dimaksud ialah menghancurkannya mulai dari ‘berhala’ di dalam hati. Bahkan inilah cakupan paling awal.” [Lihat al-Ishbah fi Bayani Manhajis Salaf fit Tarbiyah wal Ishlah, hal. 41]

 

Dinukil dari: https://muslim.or.id/73250-merindukan-ramadan.html

 

══════

 

Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat! Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: +61 405 133 434 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat