بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 

JALAN UNTUK MERAIH ILMU

Al-Imam As-Syafi’i rahimahullah pernah berkata:

لا يطلب هذا العلم من يطلبه بالتملل وغنى النفس فيفلح، ولكن من طلبه بذلة النفس، وضيق العيش، وخدمة العلم، أفلح

“Tidak akan mungkin menuntut ilmu ini, (yaitu ilmu hadis secara khusus atau ilmu agama secara umum, pent.), orang yang mudah bosan dan merasa puas jiwanya, lantas ia merasa telah berhasil meraih keberuntungan.

Akan tetapi seseorang yang menuntut ilmu dengan kerendahan jiwa, (mengalami banyak) kesempitan hidup dan berkhidmat untuk ilmu, maka dialah yang akan beruntung !” [Tadribur Rawi, 2/584]

Catatan:

1. Ya, ilmu agama itu tidak akan bisa diraih, kecuali dengan adanya usaha yang sungguh-sungguh, mengalami berbagai macam kesulitan hidup, kepayahan, dan berbagai penderitaan.

Ilmu agama itu tidak bisa diraih hanya dengan cara bersantai-santai, bermalas-malasan, enggan bersusah payah, atau sekadar ingin mencari gelar.

2. Senada dengan nasihat Al-Imam As-Syafi’i rahimahullah tersebut di atas, Al-Imam Yahya bin Abi Katsir rahimahullah juga pernah berkata:

ولا يستطاع العلم براحة الجسد

“Ilmu itu tidak akan diperoleh dengan tubuh yang santai-santai (yakni yang tidak bersungguh-sungguh dalam belajar, pent.).” [Jaami’u Bayaanil ‘ilmi wa fadhlihi, (1/348) no.553, karya Al-Imam Ibnu Abdul Barr rahimahullah, Penerbit Darul Ibnu Jauzi, cet.I, Th. 1414 H]

Al-Imam Abu ‘Amr bin Ash-Sholah rahimahullah pernah menceritakan biografi Imam Muslim rahimahullah, beliau (Ibnu Sholah) mengatakan:

وَكَانَ لمَوْته سَبَب غَرِيب نَشأ عَن غمرة فكرية علمية

“Tentang sebab wafatnya (Al-Imam Muslim rahimahullah) adalah sesuatu yang aneh (bagiku), (yakni) timbul karena kepedihan/kesusahan hidup (yang dialami beliau) dalam (menuntut) ilmu.” [Shiyanah Shahih Muslim, hal. 62, penerbit Daru Gharbil Islamiy, Beirut, cet.II, tahun 1408 H]

3. Dalam nasihatnya yang lainnya, Al-Imam As-Syafi’i rahimahullah menjelaskan, bahwa orang yang mampu menanggung letihnya dan susah payahnya dalam menuntut ilmu adalah orang yang beruntung dengan ilmunya kelak.

Beliau rahimahullah pernah berkata:

ما أفلح فى العلم إلا من طلبه فى القلة، ولقد كنت أطلب القرطاس فيعسر علىَّ. وقال: لا يطلب أحد هذا العلم بالملك وعز النفس فيفلح

“Tidak akan beruntung orang yang menuntut ilmu, kecuali orang yang menuntutnya dalam keadaan serba kekurangan.

Aku dahulu mencari sehelai kertas pun sangat sulit (ketika sedang menuntut ilmu, pent).

Tidak mungkin seseorang menuntut ilmu dalam keadaan serba ada dan harga diri yang tinggi, kemudian ia merasa telah beruntung (yakni merasa telah berhasil dalam meraih ilmu, pent).” [ Tahdzib Al-Asma’ wa Al-Lughat, hal. 54, Darul Kutub ‘Ilmiyah, Beirut]

Intinya adalah: Pentingnya bagi kita untuk selalu bersabar dalam kesusahan/kesulitan hidup ketika sedang menuntut ilmu.

Jika tidak mau, jangan pernah berharap meraih nikmatnya ilmu agama yang tinggi dan mulia ini!

Semoga Allah ﷻ memberi kesabaran kepada kita untuk terus menuntut ilmu agama, sampai akhir hidup kita nanti….

Barakallohu fiikum.

Oleh: Abu Abdirrohman Yoyok WN Sby
Diposting ulang dengan sedikit penyesuaian redaksional di:

══════

Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat! Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: +61 405 133 434 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat