بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 

INTROSPEKSI DIRI

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah bertutur:

‎احذروا من الناس صنفين:
‎صاحب هوى قد فتنه هواه ، وصاحب دنيا أعمته دنياه

Para kaum Salaf berkata:

“Hati-hatilah kalian dari dua golongan manusia:

1. Pengikut hawa nafsu yang dia terfitnah dengan hawa nafsunya tersebut, dan

2. Pemuja dunia, yang dunia tersebut membutakannya.” [Iqtidha Ash-Shiraathal Mustaqiim (1/119)]

Apa yang beliau tuturkan adalah perkara yang sangatlah jelas. Betapa banyak dari manusia yang sebenarnya mereka sadar bahwa mereka mengikuti hawa nafsunya, namun disebabkan karena kegengsian mereka, maka mereka terus cenderung tenggelam untuk mengikuti hawa nafsu mereka.

Karena besarnya cinta mereka kepada dunia, menjadi sebab beratnya bagi mereka untuk melakukan kebaikan.

Dan di antara kebaikan yang mereka berat untuk melakukannya adalah bersedekah.

Bila mereka diperhadapkan dengan tawaran keuntungan dunia, berapapun modalnya mereka siap untuk menggelontorkannya, demi untuk meraih keuntungan dunia. Namun ternyata bila disampaikan kepada mereka bahwasannya Allah ﷻ akan memberikan kepada mereka keuntungan yang besar bila mereka mau bersedekah, apa yang terjadi?

Berat bagi mereka untuk melaksanakan tawaran Allah ﷻ. Takut miskin selalu membayangi mereka.

‎ الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُم بِالْفَحْشَآءِ
‎وَاللهُ يَعِدُكُم مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلاً
‎وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيمُُ .

Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan (janganlah engkau bersedekah, nanti kamu bisa miskin). Dan (setan) menyuruh kamu untuk berbuat kejahatan (untuk menjadi manusia yang kikir/pelit dan tamak/rakus dengan harta). Sedang Allah menjanjikan untukmu (dengan engkau bersedekah, Allah akan memberikan kepadamu) ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui,” [QS.Al-Baqarah : 268]

Ketahuilah! jika demikian, maka sangatlah jelas, siapa di antara mereka yang terus larut tenggelam mengikuti langkah-langkah setan, memerturutkan hawa nafsu mereka menuju jalan kesesatan.

Allah ﷻ berfirman:

‎وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنِ اتَّبَعَ هَوَاهُ

“Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti keinginan (hawa nafsu)nya? [QS. Al-Qashas: 50]

Maka sangat jelaslah.
Orang-orang yang telah menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhan dalam kehidupan dunianya. Allah ﷻ berfirman:

‎أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ
‎وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى سَمْعِهِ
‎وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ غِشَاوَةً
‎فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنْ بَعْدِ اللَّهِ أَفَلاَ تَذَكَّرُونَ .

“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Sesembahannya?
Dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya.
Dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya. Dan meletakkan penutup atas penglihatannya.
Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat)?
Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” [QS. Al-Jatsiyah: 23]

Bertobatlah sebelum terlambat!!!

Jangan sampai engkau menjadi orang-orang yang menyesal dengan penyesalan yang tiada guna lagi.

Sesalilah sejak dini, sebelum engkau dijumpai oleh yang namanya “kematian.”

Semoga bermanfaat.

Oleh: Zuhair Abu Hamzah hafizhahullah (Al-Fawaaid)

══════

Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat! Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: +61 405 133 434 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat