بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 

IKHTIAR KESEHATAN YANG TERLUPAKAN

Hampir tidak ada orang yang ingin menderita sakit. Semua berharap selalu sehat. Walaupun realitanya setiap manusia pasti mengalami dua kondisi tersebut: sehat dan sakit. Namun kita tetap berusaha untuk menggapai kesehatan. Segala upaya dikerahkan untuk hal itu. Rajin berolahraga, mengonsumsi buah dan sayur, juga rutin memeriksakan kesehatan.

Tidak ada yang keliru dengan berbagai ikhtiar tersebut di atas. Namun sayangnya, ada ikhtiar lain yang sangat urgen, justru malah kerap dilupakan, yakni berzikir.

Kesehatan Sempurna

Islam memberikan sebuah pemahaman yang lebih holistik mengenai kesehatan. Sehat itu mencakup kesehatan tubuh, kesehatan otak, dan kesehatan hati. Itulah konsep kesehatan yang sempurna.

Banyak orang gila sehat tubuhnya, tapi sakit otaknya.

Sebaliknya tidak sedikit orang sehat otaknya, namun sakit tubuhnya.

Yang lebih parah adalah orang yang sehat tubuh dan otaknya, tapi sakit hatinya, alias tidak patuh beribadah kepada Allah ﷻ. Sejatinya kesehatan tubuh dan otak adalah sarana untuk mencapai tujuan mulia, yaitu mengabdi sebaik mungkin kepada Allah ﷻ.

Kekuatan Zikir

Setiap pagi dan petang kita diajarkan untuk meminta kesehatan kepada Allah. Redaksi doa yang dicontohkan Rasulullah ﷺ sangat istimewa. Mari kita renungi susunan kalimatnya berikut kandungan maknanya:

“اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي سَمْعِي، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ”

Allahumma ‘afini fi badani. Allahumma ‘afini fi sam’i. Allahumma ‘afini fi bashori. La ilaha illa Anta.

Artinya:
“Ya Allah, afiatkanlah tubuhku. Ya Allah, afiatkanlah pendengaranku. Ya Allah, afiatkanlah penglihatanku. Tidak ada yang berhak diibadahi, kecuali Engkau.”

Doa ini dibaca tiga kali di pagi dan sore hari. [HR. Abu Dawud dan sanadnya dinilai Hasan oleh al-Albaniy].

Dalam doa di atas kita diajari untuk minta afiat. Dalam bahasa Arab, afiat itu berarti kesehatan yang sempurna. Bukan sehat ala kadarnya. Sehingga para ulama kita menjelaskan, bahwa makna yang dikandung doa ini adalah permohonan, agar tubuh kita dihindarkan dari segala jenis penyakit. Bukan hanya penyakit fisik dan psikis, namun juga penyakit rohani, sehingga tubuh bisa digunakan untuk beribadah dengan baik kepada Allah.

Setelah memohon afiat untuk tubuh, kita juga diperintahkan untuk memohon afiat bagi pendengaran telinga dan penglihatan mata. Mengapa kedua panca indra itu disebutkan secara khusus? Padahal sebenarnya telinga dan badan adalah bagian dari tubuh.

Sebab keduanya sangat spesial. Dengan telinga kita bisa mendengarkan ayat-ayat Allah yang tertulis dalam Alquran. Adapun mata, dengannya kita bisa melihat ayat-ayat Allah dalam makhluk ciptaan-Nya di alam semesta.

Lalu doa tersebut ditutup dengan mengucapkan tahlil. Kalimat thayyibah yang mengandung penegasan, bahwa satu-satunya yang berhak disembah adalah Allah ﷻ. Seakan mengingatkan kembali pada kita, bahwa kesehatan itu hanya sarana, bukan tujuan. Sarana untuk mencapai tujuan mulia, yaitu beribadah dengan baik hanya kepada Allah ﷻ.

Ayo rutinkan doa dan zikir di atas!
InsyaAllah kita dikaruniai kesehatan jasmani dan rohani.

Oleh Ustadz Abdullah Zaen hafidzhahullah

══════

 

Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat! Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: +61 405 133 434 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat