بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 HUKUM BEROBAT KETIKA SAKIT

Sebagian orang menganggap bahwa berobat ketika sakit akan mengurangi tawakkalnya kepada Allah. Tentunya ini adalah persepsi yang KELIRU.

Allah berfirman:

 وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا

“Dan janganlah kalian membunuh diri-diri kalian. Sesungguhnya Allah terhadap kalian Maha Pengasih”. [QS: An Nisa: 29]

Sisi pendalilannya adalah, bahwa Allah melarang hamba-Nya untuk membunuh dirinya sendiri dengan cara apapun, baik dengan bunuh diri, atau dengan tidak mengobati penyakitnya, apalagi dalam kondisi yang sangat berbahaya terhadap kesehatannya. Oleh karena itu, ‘Amr bin ‘Ash menjadikan ayat di atas sebagai alasan beliau untuk tidak mandi junub, dan bertayamum ketika dalam kondisi yang sangat dingin. [Lihat Al Jami’ li Ahkamil Quran Karya Al Qurthubi]

Rasulullah ﷺ juga bersabda:

 عن أبي هريرة رضي الله عنهعن النبي صلى الله عليه وسلم قال ما أنزل الله داء إلا أنزل له شفاء

“Tidaklah Allah menurunkan penyakit, kecuali Allah menurunkan obatnya “. [HR Bukhari dan muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu]

Al Imam An Nawawi telah mengisyaratkan dalam Syarah beliau terhadap hadis di atas:

“Hadis di atas menunjukkan, bahwa berobat hukumnya Sunnah. Juga penjelasan bolehnya seseorang belajar ilmu kedokteran, dan bolehnya praktik medis secara umum” [Lihat Syarh Nawawi]

Berkata Al Imam Ibnul Qayyim:

“Dalam hadis yang sahih, terdapat perintah untuk berobat, dan itu tidak menafikan tawakkal, sebagaimana tidak bertentangan dengan tawakkal seseorang yang mengobati rasa lapar atau haus, panas dan dingin dengan lawannya. Bahkan tidak akan sempurna dalam bertauhid, kecuali dengan melakukan sebab yang Allah jadikan itu sebagai sebab, baik secara Taqdir atau secara Syari. Maka itu menunjukkan, bahwa siapa yang tidak mau berusaha menjalankan sebab, maka dia telah MERUSAK makna tawakkalnya kepada Allah”. [Lihat Athib An Nabawi: 105]

Tentunya tidak berobat dengan sesuatu yang dilarang dalam Islam sebagaiman akan datang penjelasannya, In Sya Allah.

Wallahu A’lam bi Showab.

 

Penulis: Abu Abdillah Imam

Sumber: http://www.el-imam.com/2016/08/berobatlah.html