بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
 
HAL-HAL YANG DIPERBOLEHKAN DALAM SALAT
 
1. Berjalan untuk keperluan
 
Dari Aisyah radhiyallahu anhuma, dia berkata: “Rasulullah ﷺ pernah salat di dalam rumah, sedangkan pintunya tertutup. Lalu aku datang dan minta dibukakan. Kemudian beliau ﷺ berjalan dan membukakan pintu untukku. Setelah itu beliau ﷺ kembali ke tempat salatnya. Aisyah menyifatkan bahwa pintu tersebut berada di arah Kiblat.” [Hasan: [Shahiih Sunan an-Nasa-i (no. 1151)], Sunan at-Tirmidzi (II/56 no. 598), Sunan Abi Dawud (‘Aunul Ma’buud) (III/190 no. 910), dan Sunan an-Nasa-i (III/11)]
 
2. Menggendong anak kecil
 
Dari Abu Qatadah: “Rasulullah ﷺ pernah salat sambil menggendong Umamah, putri Zainab binti Rasulullah ﷺ dan Abu al-‘Ash bin ar-Rabi’. Jika beliau berdiri, beliau menggendongnya. Namun jika sujud, beliau meletakkannya.” [Muttafaq ‘alaihi: [Shahiih al-Bukhari (Fat-hul Baari) (I/590 no. 516)], Shahiih Muslim (I/385 no. 543), Sunan Abi Dawud (‘Aunul Ma’buud) (III/185 no. 904), dan Sunan an-Nasa-i (II/45)]
 
3. Membunuh al-aswadain (kalajengking dan ular)
 
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu: “Rasulullah ﷺ menyuruh agar membunuh dua binatang hitam dalam salat, yaitu kalajengking dan ular.” [Sahih: [Shahiih al-Jaami’ush Shaghiir (no. 1147)] dan Shahiih Ibni Khuzaimah (II/41 no. 869)]
 
4. Menoleh dan memberi isyarat untuk keperluan
 
Dari Jabir radhiyallahu anhu dia berkata: “Rasulullah ﷺ menderita sakit. Lalu kami salat di belakang beliau, yang salat dalam keadaan duduk. Kemudian beliau menoleh dan melihat kami berdiri. Kemudian beliau mengisyaratkan kepada kami (untuk duduk), lalu kami pun duduk.” [Sahih: [Shahiih Sunan an-Nasa-i (no. 1145)], Shahiih Muslim (I/309 no. 413), Sunan an-Nasa-i (III/9), Sunan Abi Dawud (‘Aunul Ma’buud) (II/313 no. 588)]
 
5. Meludah di baju atau mengeluarkan sapu tangan dari saku
 
Dalilnya telah disebutkan dalam hadis Jabir tentang larangan meludah ke arah Kiblat.
 
6. Memberi isyarat untuk menjawab salam
 
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu anhuma dia berkata: “Rasulullah ﷺ keluar menuju Quba’ untuk salat di sana. Tak lama kemudian datanglah orang-orang Anshar dan mengucapkan salam kepada beliau yang sedang salat.
 
Lalu aku berkata pada Bilal: “Bagaimana engkau melihat Rasulullah ﷺ menjawab salam ketika mereka memberi salam kepada beliau, padahal beliau sedang salat?”
 
Dia berkata: “Beliau memberi isyarat seperti ini.” Dia membuka telapak tangannya.
 
Ja’far bin ‘Aun (perawi hadis) pun membuka telapak tangannya. Ia jadikan bagian dalamnya menghadap ke bawah dan bagian luarnya ke atas.” [Hasan sahih: [Shahiih Sunan Abi Dawud (no. 820)] dan Sunan Abi Dawud (‘Aunul Ma’buud) (III/195 no. 915)]
 
7. Mengucapkan tasbih bagi laki-laki, dan bertepuk tangan bagi wanita, jika terjadi sesuatu dalam salat
 
Dari Sahl bin Sa’d radhiyallahu anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
 
يَا أَيُّهَا النَّاسُ مَا لَكُمْ حِيْنَ نَابَكُمْ شَيْءٌ فِي الصَّلاَةِ أَخَذْتُمْ فِي التَّصْفِيْقِ، إِنَّمَا التَّصْفِيْقُ لِلنِّسَاءِ، مَنْ نَابَهُ شَيْءٌ فِي صَلاَتِهِ فَلْيَقُلْ: سُبْحَانَ اللهِ، فَإِنَّهُ لاَ يَسْمَعُهُ أَحَدٌ حِيْنَ يَقُوْلُ سُبْحَانَ اللهِ إِلاَّ الْتَفَتْ…
 
“Wahai manusia, kenapa jika terjadi sesuatu dalam salat kalian bertepuk tangan? Sesungguhnya bertepuk tangan adalah untuk wanita. Barang siapa menemui kejadian dalam salatnya, hendaklah ia mengucapkan: Subhaanallah. Karena sesungguhnya tidaklah seseorang mendengarnya ketika ia mengucap: Subhaanallah, melainkan ia telah berpaling… [Muttafaq ‘alaihi: [Shahiih al-Bukhari (Fat-hul Baari) (III/107 no. 1234)], Shahiih Muslim (I/316/421), dan Sunan Abi Dawud (‘Aunul Ma’buud) (III/216 no. 926)]
 
8. Mengingatkan imam
 
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu anhuma: “Nabi ﷺ mengerjakan suatu salat, lalu membaca surat dan bacaannya tercampur (keliru).
 
Ketika selesai beliau berkata pada Ubay: “Apakah engkau salat bersama kami?”
Dia berkata, “Ya.”
 
Beliau berkata: “Lalu, apakah yang menghalangimu (untuk membenarkan bacaanku tadi?” [Sahih: [Shahiih Sunan Abi Dawud (no. 803)] dan Sunan Abi Dawud (‘Aunul Ma’buud) (III/175 no. 894)]
 
9. Mencolek kaki orang yang sedang tidur
 
Dari Aisyah radhiyallahu anhuma, dia berkata: “Aku menyelonjorkan kakiku pada Kiblat Nabi ﷺ yang sedang salat. Jika sujud, beliau mencolekku dan aku pun mengangkatnya. Jika beliau berdiri, aku menyelonjorkannya lagi.” [Muttafaq ‘alaihi: [Shahiih al-Bukhari (Fat-hul Baari) (III/80 no. 1209)], ini adalah lafalnya, serta Shahiih Muslim (I/367 no. 512 (272)), dengan lafal serupa]
 
10. Menahan orang yang ingin lewat di depannya
 
Dari Abu Sa’id radhiyallahu anhu, dia berkata: “Aku mendengar Nabi ﷺ bersabda:
 
إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ إِلَى شَيْءٍ يَسْتُرُهُ مِنَ النَّاسِ، فَأَرَادَ أَحَدٌ أَنْ يُجْتَـازُ بَيْنَ يَدَيْهِ فَلْيَدْفَعْ فِي نَحْرِهِ، فَإِنْ أَبَى فَلْيُقَاتِلْهُ، فَإِنَّمَا هُوَ شَيْطَانٌ.
 
“Jika salah seorang di antara kalian salat menghadap ke sesuatu yang menjadi pembatas baginya dari manusia, kemudian seseorang hendak lewat di depannya, maka doronglah pada lehernya. Jika dia menolak, maka perangilah (lawanlah) dia. Karena sesungguhnya dia adalah setan.” [Sahih: [Shahiih al-Jaami’ush Shaghiir (no. 638)] dan Shahiih Muslim (I/362 no. 505 (259)]
 
11. Menangis
 
Dari ‘Ali radhiyallahu anhu, dia berkata: “Tidak ada seorang penunggang kuda pun di antara kami pada hari Perang Badar selain al-Miqdad. Aku tidak melihat seorang pun di antara kami melainkan sedang tidur (malam), kecuali Rasulullah ﷺ. Beliau salat sambil menangis di bawah sebuah pohon hingga Subuh.” [Sanadnya sahih: [Ahmad (al-Fat-hur Rabbaani) (XXI/36 no. 225)], dan Shahiih Ibni Khuzaimah (II/52 no. 899)]
 
Oleh Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi
 
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Baca juga:
HAL-HAL YANG DIPERBOLEHKAN DALAM SALAT