Hadis Lemah: Banyak Bicaranya Akan Banyak Salahnya

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar:

من كثر كلامه كثر سقطه ومن كثر سقطه كثرت ذنوبه ومن كثرت ذنوبه كانت النار أولى به

“Barang siapa yang banyak bicaranya, niscaya akan banyak salahnya. Dan barang siapa yang banyak salahnya, maka akan banyak dosanya. Dan barang siapa yang banyak dosanya, maka lebih pantas masuk Neraka”

Diriwayatkan oleh Al Uqaili dalam Adh Dhu’afa (336), Ath Thabrani dalam Al Ausath (502), dan lainnya dari jalan Ibrahim bin Asy’ats telah menceritakan kepada kami Isa bin Musa dari Umar bin Rasyid dari Yahya bin Abi Katsir dari Nafi’ dari Ibnu Umar secara marfu’.

Derajat hadis: LEMAH.

Berkata Al Uqaili: “Isa seorang yang Majhul, sedangkan Umar saya tidak tahu siapakah dia itu. Maka hadis ini tidak shahih”.

Hanya saja Al Hafidz Ibnu Hajar berkata: “Isa adalah seorang yang shaduq namun terkadang salah, juga terkadang Mudallis. Dia banyak meriwayatkan hadis dari orang-orang yang ditinggalkan hadisnya”.

[Disalin dari buku “Hadis Lemah dan Palsu Yang Populer Di Indonesia” karya Ustadz Ahmad Sabiq hal. 251]

 

Penulis: Abu Yusuf Ahmad Sabiq

 

Catatan Tambahan:

Majhuul: Tidak jelas kredibilitasnya dan tidak dikenal jati dirinya

Mudallis: Seorang rawi yang dikenal menggelapkan  sanad, lalu meriwayatkan hadis dengan menyebut sanad dengan samar, tidak tegas seperti lafadz عَنْ , agar terkesan mendengar langsung dari rawi di atasnya, padahal sebenarnya tidak (Periwayat yang suka mengaburkan/menyamarkan riwayat).