بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

#DakwahTauhid

FAKTA YANG SEBENARNYA TERJADI DI SURIAH, ALEPPO

Oleh: Al-Ustadz Ihsanul Faruqi hafizhahullah

Selama lima tahun peristiwa Suriah, lebih dari 300 ribu Ahlus Sunnah gugur dibunuh Syiah Nushairiyah dan bala tentaranya.

Jumlah ini jauh lebih banyak dari yang terjadi di Palestina. Bukan berarti kita mengecilkan darah kaum Muslimin. Palestina yang telah sekian lama dijajah Yahudi, korbannya belum mencapai 100 ribu jiwa.

Dalam dua hari, pemerintah rezim Nushairiyah menjatuhkan bom kimia di salah satu kota di Suriah dan membunuh 2500 Ahlus Sunnah.

Di Baniyas, dalam satu hari, orang Syiah Nushairiyah membunuh Ahlus Sunnah dengan pisau tajam, disembelih, 1000 orang meninggal.

Sekarang yang berkuasa di Suriah bukanlah sunnah, BUKANLAH ORANG ISLAM. Bashar al Assad presiden yang sekarang adalah pemeluk agama Syiah Nushairiyah.

Syiah Nushairiyah adalah rezim yang berkuasa di Suriah saat ini. Apa itu Syiah Nushairiyah?

  • Sekte yang dibentuk pada kurun tahun keempat Hijriah oleh Muhammad bin Nushair an-Numairi.
  • Merupakan pecahan sekte Syiah dan Syiah Nushairiyah menjadi salah satu sekte yang paling sesat di antara sekte sesat Syiah yang ada.
  • Ibnu Taimiyah berkata: Syiah Nushairiyah lebih kafir daripada Yahudi dan Nasrani, karena mereka meyakini dalam akidahnya, bahwasannya Allah itu adalah Ali dan Ali adalah Allah. Mereka tidak meyakini sholat, zakat, haji. Mereka memunyai syariat tersendiri

Peristiwa Suriah ini bukannya baru terjadi selama lima tahun terakhir ini. Di awal tahun ‘80an, ayahnya Bashar Al Assad, Hafez al-Assad, semoga Allah melaknatnya di dalam kuburnya, telah membantai lebih dari 40 ribu Ahlus Sunnah dalam waktu satu bulan.

Kenapa kita harus peduli kepada Suriah?

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Jika penduduk Syam telah rusak, maka tak ada lagi kebaikan di antara kalian”. (HR. Ahmad, hadis Shahih)

Hal ini menjadi barometer, ketika penduduk Syam, di mana Suriah ada di dalamnya, RUSAK, maka tak ada lagi kebaikan di antara kalian … Kalian yang dimaksud di sini adalah SEMUA ORANG MUSLIMIN.

Dan kini kita berada di zaman fitnah, di mana tanda-tanda Kiamat sudah hadir, di mana maksiat sudah merajalela. Di manakah patokan iman berada, ketika maksiat merajalela? Ternyata cahaya iman memancar dari Syam, saat fitnah berkecamuk. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنِّيْ رَأَيْتُ كَأَنَّ عَمُوْدَ الْكِتَابِ انْتُزِعَ مِنْ تَحْتِ وِسَادَتِيْ, فَأَتْبَعْتُهُ بَصَرِيْ. فَإِذَاهُوَ نُورٌ سَاطِعٌ عُمِدَ إلَى الشَّامِ ألَا وَإنَّ الْإيْمَانَ إذَا وَقَعَتْ الْفِتَنُ بِالشَّامِ

“Sesungguhnya saya melihat, seakan-akan tonggak al Kitab telah tercabut dari bawah bantalku. Maka aku mengikutinya dengan pandanganku. Tiba-tiba terdapat cahaya terang-benderang yang mengarah menuju Syam. Ketahuilah, sesungguhnya iman, apabila telah terjadi beragam fitnah, berada di Syam”. [Shahihut-Targhib wat-Tarhib, no. 3092].

Al ‘Izz bin Abdis Salam rahimahullah berkata:”Rasulullah ﷺ mengabarkan, bahwa tiang Islam, yaitu iman, pada saat terjadinya fitnah-fitnah, berada di Syam. Artinya, apabila fitnah-fitnah yang muncul telah mengancam agama Islam, maka penduduk Syam berlepas diri darinya. Mereka tetap istiqamah di atas iman. Jika muncul (fitnah yang) tidak mengancam agama, maka penduduk Syam mengamalkan konsekuensi iman. Apakah ada sanjungan yang lebih sempurna dari itu?”

Nabi ﷺ bersabda:

‘Jundun fi Syam wa jundun fil Iraq wa jundun fil Yaman (Tentara di negeri Syam, tentara di Iraq, dan tentara di Yaman).’ Ini tiga wilayah yang Nabi ﷺ sebut, bahwa di sinilah berkumpulnya pasukan yang sangat kuat bagi kaum Muslimin di akhir zaman. Kemudian sahabat yang meriwayatkan, yaitu Abdullah bin Hawala mengatakan, bahwa: “Ya Rasulullah, khir khulana. Ya Rasulullah, pilihkan untuk kami negeri mana, satu dari tiga negeri ini, yang kau pilihkan untuk kami. Nabi ﷺ mengatakan: ‘Alaikum bi Syam, pilihlah negeri Syam. Itu artinya, dari tiga tempat ini, maka Syam yang paling istimewa dari ketiganya. Nabi ﷺ kemudian menyampaikan, kalau tidak Syam, maka pilihlah Yaman. Tapi memang kalian harus berhati-hati dengan ke Yaman. Maka Nabi ﷺ tetap mengatakan, bahwa kalau bisa kalian memilih negeri Syam. Itu artinya, bahwa tentara Muslimin, mujahid di negeri Syam, adalah mujahid terkuat yang akan dimiliki Muslim di akhir zaman.’

Di sanalah nanti tonggak sejarah akan berubah. Di sanalah yang disebut gerbang Malhamah Kubro (Perang Terbesar Akhir Zaman). Perang dunia terakhir itu bermula dari Suriah.

Kalau sekarang kita perhatian terhadap Palestina yang dijajah oleh Yahudi, ketahuilah, bahwa Palestina selamanya tidak akan bebas, sebelum Suriah dibebaskan.

Dan di Suriah inilah nanti Dajjal akan dikejar dan dibunuh.

Di sanalah Imam Mahdi akan berperang

Di sanalah Nabi Isa ‘alaihi salam akan turun di Menara Putih di Damaskus.

Di sanalah Benteng Terakhir umat ini.

DAN HARI INI, SIAPA PUN YANG TIDAK PEDULI KEPADA SYAM, MAKA DIA PERLU DIPERTANYAKAN KEIMANANNYA.

KARENA DI SANALAH adanya kelompok yang dijanjikan oleh Allah dan Rasul-Nya ﷺ, kelompok yang akan memenangkan agama ini. Dari Muawiyah radhiyallahu ‘anhu beliau berkata: Aku telah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:

“Artinya: Senantiasa ada dari umatku sekelompok orang yang menegakkan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak merugikannya orang yang menghina dan menyelisihi mereka, sampai datang Hari Kiamat dan mereka berada dalam keadaan demikian” [Mutafaqun Alaihi]

Berkata Umair, salah satu perawi hadis: Telah berkata Malik bin Yakhomir: Telah berkata Muadz: Merekalah orang-orang Syam. Dan berkata Muawiyah: Malik ini mengatakan, bahwa dia telah mendengar Muadz bin Jabal berkata: Merekalah orang-orang Syam.

Bisa saja di Indonesia semuanya kafir, semuanya sesat, tetapi hal itu tidak mungkin terjadi di Syam, karena di sanalah kelompok kebenaran itu terjamin.

Dari Zaid bin Tsabit, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:

طُوبَى لِلشَّامِ فَقُلْنَا لِأَيٍّ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لِأَنَّ مَلَائِكَةَ الرَّحْمَنِ بَاسِطَةٌ أَجْنِحَتَهَا عَلَيْهَا

“Keberuntungan bagi penduduk Syam.” Maka kami bertanya: “Karena apa, wahai Rasulullah?” Beliau ﷺ menjawab: ”Karena para malaikat membentangkan sayap-sayapnya kepada mereka (penduduk Syam)”. [HR at Tirmidzi. Lihat Shahihut-Targhib wat-Tarhib, no 3095; ash-Shahihah, no. 503]

Syam dijamin kebaikannya. Namun bagaimana mungkin sebuah negeri yang dijamin keberkahannya oleh Allah dan Rasul-Nya ﷺ, sekarang tumpah darahnya? Tiga ratus ribu lebih orang dibantai di mana-mana. Kenapa bukannya Norwegia atau Swiss saja yang didoakan oleh Nabi ﷺ? Negara-negara itu memiliki GDP yang jauh lebih tinggi dari Suriah dan tidak terjadi perang di sana. Inilah kalau kita berbicara dalam ranah keimanan. Tidak seperti logika kita. Mungkin kita melihat, kasihan sekali mereka. Tetapi itulah yang memang harus Allah lakukan kepada penduduk Syam. Karena selama empat puluh tahun penduduk Syam ini berada di bawah tirani kekufuran, yakni Syiah Nushairiyah. Mereka dijauhkan dari dien. Walaupun hidupnya tentram sejahtera, tapi akidahnya diinjak-injak. Apakah ini yang dikatakan baik? Jawabannya adalah tidak.

Karena Allah sudah menjamin kebaikan untuk penduduk Syam, jadi Allah takdirkan jihad fi sabilillah di sana.

Penduduk Syam bukan hanya disembelih, dirudal, diroket dan ditembaki lagi. Di  salah satu kota, ribuan Ahlus Sunnah diblokade. Bantuan satu pun tidak bisa masuk, sehingga anak-anak kita di sana dibuat mati secara perlahan dalam keadaan kelaparan. Mereka makan apa yang bisa mereka makan, baik itu rumput, atau kucing.

Kita merindukan kebangkitan Islam secara global. Kebangkitan itu berasal dari Syam. Sehingga kemenangan perkara ini akan masuk ke semua rumah yang diterangi matahari, bermulanya dari Syam, bukan Indonesia.

Untuk kajian video lengkapnya, silakan klik tautan berikut ini: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/videos/1808198189422339/

Misi Medis Suriah, silakan klik Facebook: https://www.facebook.com/Misi-Medis-Suriah-803766712980018/