Dunia Ini Hanya Milik Empat Orang

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

Dari Abu Kabsyah Al-Anmari rodhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

ثَلاَثَةٌ أُقْسِمُ عَلَيْهِنَّ ، وَأُحَدِّثُكُمْ حَدِيثًا فَاحْفَظُوهُ ، قَالَ : مَا نَقَصَ مَالُ عَبْدٍ مِنْ صَدَقَةٍ ، وَلاَ ظُلِمَ عَبْدٌ مَظْلِمَةً ، فَصَبَرَ عَلَيْهَا ، إِلاَّ زَادَهُ اللهُ عِزًّا ، وَلاَ فَتَحَ عَبْدٌ بَابَ مَسْأَلَةٍ ، إِلاَّ فَتَحَ اللهُ عَلَيْهِ بَابَ فَقْرٍ ، أَوْ كَلِمَةً نَحْوَهَا ،  وَأُحَدِّثُكُمْ حَدِيثًا فَاحْفَظُوهُ ، قَالَ : إِنَّمَا الدُّنْيَا لأَرْبَعَةِ نَفَرٍ : عَبْدٍ رَزَقَهُ اللهُ مَالاً وَعِلْمًا ، فَهُوَ يَتَّقِي فِيهِ رَبَّهُ ، وَيَصِلُ فِيهِ رَحِمَهُ ، وَيَعْلَمُِ للهِ فِيهِ حَقًّا ، فَهَذَا بِأَفْضَلِ الْمَنَازِلِ ، وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللهُ عِلْمًا وَلَمْ يَرْزُقْهُ مَالاً ، فَهُوَ صَادِقُ النِّيَّةِ ، يَقُولُ : لَوْ أَنَّ لِي مَالاً لَعَمِلْتُ بِعَمَلِ فُلاَنٍ ، فَهُوَ بِنِيَّتِهِ ، فَأَجْرُهُمَا سَوَاءٌ ، وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللهُ مَالاً وَلَمْ يَرْزُقْهُ عِلْمًا ، فَه ُوَ يَخْبِطُ فِي مَالِهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ ، لاَ يَتَّقِي فِيهِ رَبَّهُ ، وَلاَ يَصِلُ فِيهِ رَحِمَهُ ، وَلاَ يَعْلَمُ ِللهِ فِيهِ حَقًّا ، فَهَذَا بِأَخْبَثِ الْمَنَازِلِ ، وَعَبْدٍ لَمْ يَرْزُقْهُ اللهُ مَالاً وَلاَ عِلْمًا ، فَهُوَ يَقُولُ : لَوْ أَنَّ لِي مَالاً لَعَمِلْتُ فِيهِ بِعَمَلِ فُلاَنٍ ، فَهُوَ بِنِيَّتِهِ ، فَوِزْرُهُمَا سَوَاءٌ.

“Ada tiga perkara yang aku bersumpah atasnya, dan aku akan menceritakan kepada kalian suatu perkataan, maka hafalkanlah. Beliau bersabda: “Harta seorang hamba tidaklah berkurang disebabkan shodaqoh, dan tidaklah seorang hamba terzholimi dengan suatu kezholiman, lalu ia bersabar dalam menghadapinya, melainkan Allah menambahkan kemuliaan kepadanya. Dan tidaklah seorang hamba membuka pintu untuk meminta-minta (kepada orang lain, pent) melainkan Allah akan bukakan baginya pintu kefakiran, -atau suatu kalimat semisalnya-. Dan aku akan sampaikan kepada kalian satu perkataan kemudian hafalkanlah.” Beliau bersabda: “Sesungguhnya dunia ini hanya milik empat golongan saja:

(1) Seorang hamba yang dikaruniai harta dan ilmu kemudian ia bertakwa kepada Rabb-nya, menyambung silaturrahim dan mengetahui hak-hak Allah. Inilah kedudukan yang paling mulia.

(2) Seorang hamba yang dikaruniai ilmu tapi  tidak dikaruniai harta, kemudian dengan niat yang tulus ia berkata: ‘Jika seandainya aku mempunyai harta, maka aku akan beramal seperti amalannya si Fulan itu.’  Dengan niat seperti ini, maka pahala keduanya sama.

(3) Seorang hamba yang dikaruniai harta namun tidak diberi ilmu, lalu ia membelanjakan hartanya secara serampangan tanpa dasar ilmu, , ia tidak bertakwa kepada Rabbnya, tidak menyambung silaturrahim, dan tidak mengetahui hak-hak Allah, maka ia berada pada kedudukan paling rendah.

(4) Dan seorang hamba yang tidak dikaruniai harta dan juga ilmu oleh Allah ta’ala, lantas ia berkata: ‘Kalau seandainya aku memiliki harta, niscaya aku akan berbuat seperti yang dilakukan si Fulan.’ Maka ia dengan niatnya itu, menjadikan dosa keduanya sama.”

(Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi IV/562 no.2325, dan Ahmad IV/231 no.18194).

Derajat Hadis:

Hadis ini derajatnya SHOHIH, sebagaimana dinyatakan oleh syaikh Al-Albani di dalam Shohih Al-Jami’ no.3024.

Renungkanlah saudaraku, sudah berapa banyak pahalamu? Jika engkau tidak memiliki harta, tapi engkau hanya bermodalkan kejujuran, lalu dengan ikhlas engkau berkata: “Kalau seandainya aku memiliki harta seperti saudagar Fulan, sungguh aku akan berbuat kebaikan seperti yang ia kerjakan.” Maka pahala kalian berdua sama. Sungguh ini merupakan kenikmatan yang agung, dan segala puji hanya bagi Allah, Pemilik segala pujian dan kemuliaan.

Beberapa Pelajaran dan Faidah Ilmiyah Yang Terkandung Di Dalam Hadis:

1). Keutamaan menyertakan niat yang baik dalam melakukan setiap amal ketaatan atau amalan yang hukumnya mubah.

2). Niat yang baik adalah niat untuk mencari pahala dan ridho Allah dalam melaksanakan amal perbuatan.

3). Niat yang baik dapat memerbesar pahala amalan-amalan kecil, dan meninggikan derajat pelakunya di sisi Allah.

4). Shodaqoh tidaklah mengurangi harta benda yang dimiliki seorang hamba, tetapi justru akan menjadikan harta tersebut semakin bertambah dan berkah.

(Silakan baca dalil-dalil syar’I yang menunjukkan keutamaan shodaqoh di dalam surat Al-Baqoroh, ayat 261, 274)

5). Shodaqoh memunyai keutamaan yang sangat banyak dan pengaruh baik yang sangat besar bagi pelakunya di dunia dan akhirat, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Allah memberikan pahala shodaqoh yang sangat besar dan melipat gandakannya bagi pelakunya.
  • Pelaku shodaqoh mendapatkan kedudukan yang tinggi di hadapan Allah ta’ala.
  • Mencegah terjadinya bencana dan keburukan yang akan menimpa pelaku shodaqoh.
  • Menghapuskan kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa.
  • Dapat melindungi dari siksaan Allah dan sebagai jalan menuju surga-Nya.
  • Shodaqoh adalah salah satu tanda kejujuran iman seorang hamba, dan kuatnya keyakinan, serta sikap berbaik sangka kepada Allah.
  • Membersihkan jiwa seorang hamba dari sifat-sifat tercela seperti kikir, dan menghiasi dirinya dengan akhlak mulia.
  • Shodaqoh termasuk salah satu pintu pembuka amala-amal kebaikan.

Demikian beberapa faidah ilmiyah secara global yang dapat saya sebutkan dari hadis ini. Adapun penjelasan terperinci untk hadis ini beserta dalil-dalinya yang menunjukkan beberapa pelajaran dan faidah tersebut akan kami bahas pada waktu mendatang dan akan diposting di blog kami: https://abufawaz.wordpress.com , bi-idznillah.