بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
 
DOA PARA MALAIKAT BAGI ORANG YANG BERINFAK
>> Agar mereka mendapatkan pengganti atas apa yang diinfakkannya
 
Oleh: DR. Fadhl Ilahi bin Syaikh Zhuhur Ilahi
 
Di antara orang-orang yang mendapatkan doa dari para malaikat adalah orang-orang yang selalu berinfak di jalan kebaikan. Dan di antara dalil yang menunjukkan hal tersebut adalah:
 
1. Imam al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, beliau berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:
 
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu beliau berkata, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
 
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيْهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُوْلُ أَحَدُهُمَا: اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا. وَيَقُوْلُ اْلآخَرُ: اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا.
 
“Tidak ada satu hari pun di mana manusia pada pagi harinya, melainkan dua malaikat turun kepadanya.
Salah satu di antara keduanya berkata: ‘Ya Allah, berikanlah ganti [1] bagi orang yang berinfak.’
Dan yang lainnya berkata: ‘Ya Allah, hancurkanlah [2] (harta) orang yang kikir.’.” [3]
 
Di antara hal yang bisa kita fahami dari hadis di atas, bahwa ash-Shaadiqul Mashduuq, yaitu Nabi kita ﷺ mengabarkan, bahwa sesungguhnya para malaikat berdoa agar Allah subhanahu wa taala menggantikan harta orang yang berinfak.
 
Al-‘Allamah al-‘Aini ketika menjelaskan hadis tersebut berkata:
“Makna khalaf adalah pengganti, sebagaimana dalam sebuah ungkapan: ‘Akhlafallaahu khalfan’. Maknanya adalah semoga Allah menggantikannya.” [4]
 
Al-Mulla ‘Ali al-Qari ketika menjelaskan hadis ini berkata:
“Khalaf maknanya adalah pengganti yang sangat besar. Sebuah pengganti yang baik di dunia, dan berupa balasan di Akhirat.
 
Dalam hal ini Allah ﷻ berfirman:
 
وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ ۖ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
 
“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya. Dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” [QS. Saba’: 39] [5]
 
Al-‘Allamah al-‘Aini menjelaskan faidah-faidah yang dapat diambil dari hadis tersebut dengan perkataan:
“Dan di dalamnya ada doa malaikat. Sedangkan doa malaikat adalah sebuah doa yang akan selalu dikabulkan, dengan dalil sabda Rasulullah ﷺ: ‘Barangsiapa yang ucapan aminnya itu tepat dengan ucapan amin para malaikat, maka diampuni dosanya yang telah lalu.” [6]
 
Dan yang dengan dimaksud dengan infak, sebagaimana yang diungkapkan oleh para ulama, adalah infak dalam ketaatan, infak dalam akhlak yang mulia, infak kepada keluarga, jamuan tamu, sedekah dan lain-lain yang tidak dicela, dan tidak termasuk kategori pemborosan. [7]
 
2. Para imam, yaitu Ahmad, Ibnu Hibban dan al-Hakim meriwayatkan dari Abud Darda’ radhiyallahu anhu, ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:
 
مَا طَلَعَتْ شَمْسٌ قَطُّ إِلاَّ بُعِثَ بِجَنْبَتَيْهَا مَلَكَانِ يُنَادِيَانِ، يُسْمِعَانِ أَهْلَ اْلأَرْضِ إِلاَّ الثَّقَلَيْنِ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ هَلُمُّوْا إِلَى رَبِّكُمْ فَإِنَّ مَا قَلَّ وَكَفَى خَيْرٌ مِمَّا كَثُرَ وَأَلْهَى. وَلاَ آبَتْ شَمْسٌ قَطُّ إِلاَّ بُعِثَ بِجَنْبَتَيْهَا مَلَكَانِ يُنَادِيَانِ يُسْمِعَانِ أَهْلَ اْلأَرْضِ إِلاَّ الثَّقَلَيْنِ: اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَأَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا.
 
‘Tidaklah matahari terbit, melainkan diutus di dua sisinya dua malaikat yang berseru. Semua penduduk bumi mendengarnya, kecuali jin dan manusia. Mereka berdua berkata:
‘Wahai manusia, menghadaplah kalian kepada Rabb kalian, karena yang sedikit dan cukup itu tentu lebih baik daripada yang banyak tetapi digunakan untuk foya-foya.
 
Dan tidaklah matahari terbenam, melainkan diutus di antara dua sisinya dua malaikat yang berseru. Semua penduduk bumi mendengarnya, kecuali jin dan manusia. Mereka berdua berkata: ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak, dan hancurkanlah (harta) orang yang kikir.’” [8]
 
3. Dua imam, yaitu Ahmad dan Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, dari Rasulullah ﷺ, beliau bersabda:
 
إِنَّ مَلَكًا بِبَابٍ مِنْ أَبْوَابِ السَّمَاءِ يَقُوْلُ: مَنْ يُقْرِضِ الْيَوْمَ يُجْزَى غَدًا وَمَلَكًا بِبَابٍ آخَرَ يَقُوْلُ: اَللَّهُمَّ أَعْطِ لِمُنْفِقٍ خَلَفًا وَعَجِّلْ لِمُمْسِكٍ تَلَفًا.
 
“Sesungguhnya satu malaikat yang ada di sebuah pintu dari pintu-pintu langit berkata: ‘Barang siapa meminjamkan pada satu hari ini, maka akan dibalas pada esok hari. Dan satu malaikat lainnya yang ada di pintu lain berkata: ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak, dan segera hancurkanlah (harta) orang yang kikir.’” [9]
 
Imam Ibnu Hibban memberikan bab bagi hadis ini dengan judul: “Doa Malaikat bagi Orang yang Berinfak dengan Pengganti dan Bagi Orang yang Kikir agar Hartanya Dihancurkan.” [10]
 
Semoga Allah ﷻ menjadikan kita orang-orang yang selalu berinfak, yang didoakan dengan pengganti oleh para malaikat.
Aamiin, yaa Dzal Jalaali wal Ikraam.
 
 
Catatan Kaki:
 
[1]. Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata: “Pengganti itu lebih baik disamarkan, agar mencakup pengganti dalam bentuk harta dan pahala. Karena berapa banyak orang yang berinfak, dia wafat sebelum mendapatkan balasan berupa harta di dunia. Maka penggantinya adalah berupa pahala di Akhirat, atau dia dihalangi dari kejelekan.” (Fat-hul Baari III/305)
 
[2]. Redaksi dengan ungkapan pemberian hanya merupakan gaya bahasa saja, karena jika harta itu dihancurkan, maka sesungguhnya hal tersbut bukanlah sebuah pemberian. (Ibid)
 
[3]. Muttafaq ‘alaih. Shahiih al-Bukhari kitab az-Zakaah bab Qau-luhu Ta’ala: Fa Amma Man A’thaa wat Taqaa wa Shaddaqa bil Husnaa (III/304 no. 1442) dan Shahiih Muslim kitab az-Zakaah bab Fil Munfiq wal Mumsik (II/700 no: 1010 (57)).
 
[4]. ‘Umdatul Qaarii (VIII/307).
 
[5]. Mirqaatul Mafaatiih (IV/366).
 
[6]. ‘Umdatul Qaari’ (VIII/307).
 
[7]. Lihat Syarh an-Nawawi (VII/95).
 
[8]. Al-Musnad (V/197 cet. Al-Maktab al-Islami), al-Ihsaan fii Taqriibi Shahiih Ibni Hibban kitab az-Zakaah bab Shadaqatut Tathawwu’, Dzikrul Akhbaar ‘ammaa Yajibu ‘alal Mar-i min Tawaqqu’il Khilaaf fiimaa Qaddama li Nafsihi, wa Tawaqqu’ Dhiddahu idzaa Amsaka (VIII/121-122 no. 3329) dan al-Mus-tadrak ‘alash Shahiihain kitab at-Tafsiir (II/445). Al-Imam al-Hakim berkata, “Ini adalah hadis yang sanad-nya sahih, tetapi tidak diriwayatkan oleh keduanya (al-Bukhari dan Muslim).” (Ibid) Ungkapan tersebut disepakati oleh adz-Dzahabi (lihat kitab at-Takhliish II/445). Al-Hafizh al-Haitsami berkata: “Hadis ini diriwayatkan oleh Ahmad dan perawinya adalah perawi yang sahih.” (Majma’uz Zawaa-id III/122). Hadis ini disahihkan oleh al-Albani. (Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihhah no. 444 dan Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib I/456)
 
[9]. Al-Musnad (II/305-306 cet. Al-Maktab al-Islami) dan al-Ihsaan fii Taqriibi Shahiih Ibni Hibban kitab az-Zakaah bab Shadaqatut Tathawwu’ (VIII/124 no. 3333), dengan lafazh darinya. Syaikh Ahmad Syakir mengomentari sanad hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, beliau berkata: “Sa-nadnya sahih.” (Catatan pinggir kitab al-Musnad XV/196) Syaikh Syu’aib al-Arna-uth mengomentari sanad hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, beliau berkata: “Isnad-nya sahih berdasarkan syarat perawi Muslim.” (Catatan pinggir kitab al-Ihsaan VIII/124) [10]. Al-Ihsaan fii Taqriibi Shahiih Ibni Hibban (VIII/124).
 
[Disalin dari buku Man Tushallii ‘alaihimul Malaa-ikatu wa Man Tal‘anuhum, Penulis DR. Fadhl Ilahi bin Syaikh Zhuhur Ilahi, Judul dalam Bahasa Indonesia: Orang-Orang Yang Di Doaka Malaikat, Penerjemah Beni Sarbeni, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir]
 
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Baca juga:
DOA PARA MALAIKAT BAGI ORANG YANG BERINFAK